Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dari Siklus I-II Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Pra Siklus Sampai Siklus II

86 3 Refleksi Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus II, maka diperoleh refleksi sebagai berikut: a Aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II ini telah mengalami peningkatan yaitu sebesar 14,04 dari siklus I yang semula 71,34 menjadi 85,38 pada siklus II. Persentase ini telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya yaitu 75. b Hasil belajar Hasil belajar siswa yang diperoleh selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus II telah tuntas dengan perolehan persentase ketuntasan kelas sebesar 86,36. Terdapat kenaikan sebesar 22,72 dari siklis I, yang persentase ketuntasannya hanya 64,64. Hal ini berarti pada siklus II dinyatakan tuntas karena telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya yaitu 75.

4. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dari Siklus I-II

Proses analisis data hasil penelitian meliputi data tentang aktivitas siswa dan hasil belajar siswa mulai dari siklus I sampai siklus II, proses analisis ini meliputi membandingkan data setiap siklus dan mengamati perkembangan hasil penelitian serta mengamati perkembangan kenaikan hasil setiap siklus. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer maka diperoleh data tentang aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus II, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 87 Tabel 14. Peningkatan aktifitas siswa dari siklus I sampai siklus II NO Aspek yang Diamati Siklus I II Rata- rata Rata- rata 1. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. 3,09 77,25 3,41 85,25 2. Mengajukan pertanyaan ketika mengamati, diskusi, kerja kelompok dan saat merasa kesulitan. 2,78 69,375 3,41 85,25 3. Melakukan diskusi kelompok 2,73 68,25 3,43 85,75 4. Mempresentasikan hasil diskusi 2,82 70,5 3,41 85,25 Jumlah 11,42 285,38 13,66 341,5 Rata-rata 2,86 71,38 3,42 85,38 Pengamatan aktivitas siswa tersaji pada tabel 9 dan 12 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 71,38 dan pada siklus II sebesar 85,38, dari siklus I sampai siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa sebesar 14. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa aktivitas siswa secara klasikal telah memenuhi syarat keberhasilan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah di tetapkan yaitu proses aktivitas siswa dalam kelas ≥ 75.

5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Pra Siklus Sampai Siklus II

Data hasil belajar kognitif dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 88 Tabel 15. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II No absen No Induk siswa Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II 1. 848 50 60 70 2. 897 50 75 90 3. 899 60 80 100 4. 907 50 70 70 5. 911 45 60 95 6. 912 65 90 95 7. 913 50 70 95 8. 915 55 100 100 9. 918 55 90 85 10. 919 60 75 65 11. 921 70 95 100 12. 924 65 75 100 13. 925 55 75 90 14. 926 60 65 90 15. 927 65 85 80 16. 928 45 65 90 17. 929 65 75 95 18. 931 75 75 95 19. 932 60 70 90 20. 933 55 70 75 21. 953 80 95 100 22. 597 75 95 100 Jumlah skor total 1310 1710 1970 Nilai rata-rata 59,54 77.73 89.55 Jumlah siswa tuntas 3 14 19 Jumlah siswa tidak tuntas 19 8 3 Persentase siswa tuntas 13,64 63,64 86,36 Persentase siswa tidak tuntas 86,36 36,36 13,64 Hasil analisa ketuntasan belajar siswa secara individu maupun klasikal dapat di lihat pada tabel di atas. Hasil belajar siswa secara individu dikatakan tuntas apabila telah mencapai KKM atau di atas KKM yaitu ≥ 75. Sedangkan secara klasikal pembelajaran dikatakan tuntas apabila ≥ 75 siswa mencapai KKM. Banyaknya siswa yang mencapai KKM dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini: 89 Gambar 8. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Dari Pra Siklus Sampai Siklus II Berdasarkan tabel di atas terlihat hasil ketuntasan individu, pada pra siklus hanya 3 siswa yang tuntas, siklus I meningkat menjadi 14 siswa yang tuntas dan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa. Sedangkan siswa yang tidak tuntas pada pra siklus terdapat 19 siswa, siklus I berkurang menjadi 8 siswa yang tidak tuntas dan pada siklus II siswa yang tidak tuntas hanya 3 siswa. Sedangkan untuk persentase ketuntasan secara klasikal dapat dilihat pada diagram di bawah ini: 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Pra Siklus Siklus I Siklus II 3 14 19 19 8 3 B a n y a k n y a S is w a Tuntas Tidak Tuntas 90 Gambar 9. Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II Secara klasikal pembelajaran dikatakan tuntas apabila ≥ 75 siswa telah mencapai KKM. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ketuntasan klasikal pada pra siklus sebesar 13,64, siklus II sebesar 63,64 dan siklus II sebesar 86. Dari pra siklus – siklus I terdapat peningkatan sebesar 40 dan dari siklus I-II terjadi peningkatan sebesar 22,72.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN VISUAL-SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD SWASTA DR WAHIDIN SUDIROHUSODO.

2 6 36

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN VISUAL-SPASIAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 101776 SAMPALI T.A 2015/2016.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran Advokasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri Geneng 1 Miri Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

Penerapan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa ( PBAS ) dalam Menimgkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SD Kelas V.

0 0 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN JARAKAN SEWON, BANTUL.

0 4 215

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH BOGOR WONOSARI GUNUNGKIDUL.

1 2 176

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI NGEBEL KASIHAN BANTUL.

0 0 172

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAYEN III.

0 0 214