Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

40 2 Berkomunikasi dengan anggota masyarakat. 3 Pengambilan keputusan.

E. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

Anak usia sekolah dasar tentunya sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dibandingkan tahap sebelumnya yaitu pada tahap prasekolah. Anak yang berada pada kelas awal sekolah dasar merupakan anak yang berada pada rentang usia dini. Pada tahap tersebut merupakan masa yang pendek tetapi merupakan tahap yang penting bagi seseorang, pada tahap tersebut anak belum mampu berpikir secara abstrak. Sedangkan anak sekolah dasar pada kelas tinggi mereka sudah mulai mampu berpikir lebih kompleks dari tahap sebelumya. Anak usia sekolah dasar biasanya berada pada rentang usia 7-12 tahun. Kartini Kartono 2007: 138 menyatakan bahwa ingatan anak pada usia 8-12 tahun mencapai intensitas paling besar dan paling kuat daya menghafal dan memorisasi. Pada tahap ini anak memiliki memori yang cukup kuat untuk menghafal sesuatu, sehingga anak mampu memuat materi ingat yang cukup banyak. Anak pada tahap usia sekolah dasar sudah mampu menggunakan operasi mental untuk memecahkan masalah yang bersifat konkret dan anak usia sekolah dasar ini sudah masuk masa kanak-kanak akhir. Menurut Piaget dalam Izzati. dkk, 2013: 104 menyatakan bahwa masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir usia 7-12 tahun, dimana konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas dan sekarang lebih konkrit. Pemikiran operasional konkret melibatkan penggunaan operasi dan menggantikan penalaran intuitif dengan penalaran logis pada situasi konkrit. 41 Pengelompokan kemampuan mulai hadir namun pemikiran secara abstrak belum berkembang King, 2013: 163. Anak sekolah dasar pada kelas tinggi biasanya berusia 10-12 tahun. Menurut Izzati. dkk 2013: 114 ciri-ciri khas anak masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar adalah: a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. b. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus. d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. e. Ana-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peer group untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Anak usia sekolah dasar pada kelas tinggi umumnya rasa egosentrisnya mulai berkurang, anak mulai belajar memperhatikan dan menerima pandangan orang lain, berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial. Maka dalam pembelajaranya seorang pendidik perlu memperhatikan strategi pembelajaran yang digunakan yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Menurut Marsh dalam Izzaty, dkk, 2013: 116-117 strategi guru dalam pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah sebagai berikut: a. Menggunakan bahan-bahan yang konkrit, misalnya barang atau benda konkret b. Gunakan alat visual misalnya OHP, transparan. c. Gunakan contoh-contoh yang sudah akrab dengan anak dari hal yang bersifat sederhana ke yang bersifat kompleks. d. Menjamin penyajian yang singkat dan terorganisasi dengan baik, misalnya menggunakan angka kecil dari butir-butir kunci. e. Berilah latihan nyata dalam menganalisis masalah atau kegiatan, misalnya menggunakan teka-teki dan curah pendapat. Strategi pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran anak usia sekolah dasar, dengan strategi pembelajaran tersebut diharapkan proses 42 pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang memuaskan.

F. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN VISUAL-SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD SWASTA DR WAHIDIN SUDIROHUSODO.

2 6 36

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN VISUAL-SPASIAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 101776 SAMPALI T.A 2015/2016.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran Advokasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri Geneng 1 Miri Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

Penerapan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa ( PBAS ) dalam Menimgkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SD Kelas V.

0 0 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN JARAKAN SEWON, BANTUL.

0 4 215

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH BOGOR WONOSARI GUNUNGKIDUL.

1 2 176

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI NGEBEL KASIHAN BANTUL.

0 0 172

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAYEN III.

0 0 214