Siklus I Hasil Penelitian

63 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar IPS kelas V SD Negeri Karen pada materi masa persiapan kemerdekaan masih rendah, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Siklus I

Tahap pra tindakan digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, data yang diperoleh pada tahap pra tindakan dijadikan sebagai acuan dalam melakukan tindakan pada siklus pertama. Hal tersebut bertujuan agar diperoleh peningkatan hasil belajar siswa. a. Perencanaan Perencanaan siklus I pembelajarannya dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada hari selasa 21 Februari 2017 dengan materi peristiwa kekalahan Jepang dan pembentukan BPUPKI dan pertemuan kedua dilakukan pada hari kamis 23 Februari 2017 dengan materi persiapan sebelum kemerdekaan dan menghargai jasa para pahlawan. Pembelajaran dilakukan dalam kelas dengan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial yang meliputi penggunaan media video, tayangan slide, unsur garis, warna dan menyusun puzzle gambar. Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas, instrumen yang berwujud rencana pelaksanaan pembelajaran, pedoman observasi dan tes hasil belajar sudah di konsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing sebagai validator internal. Instrumen penelitian yang sudah di validasi oleh dosen internal kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas, agar pelaksanaan pembelajarannya sesuai apa yang diinginkan peneliti dengan persetujuan guru. Sebelum melakukan tindakan siswa diberi soal tes pra tindakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. 64 Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan digunakan sebagai bahan pertimbangan mempersiapkan pembelajaran. Peneliti melakukan persiapan untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas V SD Negeri Karen Bantul meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 Mempelajari dan mempersiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran. 2 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP menggunakan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial pada mata pelajaran IPS. 3 Menyiapkan media pendukung yang sesuai dengan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial. 4 Membuat Lembar Kerja Siswa yang sesuai dengan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial. 5 Membuat lembar pengamatan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran IPS menggunakan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial. 6 Menyusun soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa di akhir pembelajaran. 7 Melakukan diskusi kegiatan pembelajaran bersama guru dalam menggunakan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial. b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang. Pada siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan. dan pada akhir siklus dilakukan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. Sebelumnya peneliti bersama dengan guru berdiskusi terlebih dahulu 65 untuk menyampaikan pembelajaran yaitu pembelajaran yang menggunakan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial. Selain itu peneliti juga mendiskusikan beberapa hal mengenai kelengkapan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran untuk menyampaikan materi. 1 Pertemuan pertama Adapun kegiatan pelaksanaan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di RPP dengan kegiatan sebagai berikut: a Kegiatan awal 10 menit Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaannya. Kemudian guru menanyakan kabar siswa dilanjutkan dengan mempresensi kehadiran siswa dilanjutkan dengan memberikan motivasi dengan tayangan slide perjuangan kemerdekaan agar siswa lebih bersemangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum menyampaikan pembelajaran guru memberikan apersepsi sebagai pengantar pembelajaran dengan bertanya pada siswa “ siapa yang pernah mendengar tentang negara jepang? Hari ini kita juga akan belajar tentang perang asia pasifik jepang yang berpengaruh terhadap kemerdekaan Indonesia. Sebelum masuk pada materi, guru mengingatkan materi pelajaran yang telah di pelajari sebelumnya dan dilanjutkan dengan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengamati video pengeboman kota di Jepang, bertanya jawab tentang penyebab kekalahan jepang dan beberapa usaha yang dilakukan para tokoh pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan, membuat kelompok kecil, mengerjakan LKS yang berkaitan dengan strategi yang berorientasi pada 66 kecerdasan visual spasial yaitu mewarnai dan membuat garis untuk menjodohkan pada jawaban yang benar, Menyampaikan hasil diskusi. Setelah menjelaskan kegiatan pembelajaran kemudian guru menyampaikan materi pembelajaran. b Kegiatan inti 50 menit Kegiatan inti dimulai dengan guru memutar video pengeboman kota di jepang dan siswa mengamati video tersebut, kemudian guru menjelaskan video diikuti dengan tanya jawab mengenai peristiwa kekalahan jepang dalam perang asia pasifik dan beberapa usaha para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan. kemudian guru membagi siswa dalam beberapa kelompok setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, selanjutnya guru memberikan LKS sebagai bahan diskusi yang berkaitan dengan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial yaitu berupa sebuah pertanyaan yang tersusun acak dan tugas siswa memotong dan menempelkannya pada kertas kerja dan menghubungkannya dengan garis antara pertanyaan dan jawaban kemudian mewarnainya dengan warna yang sama antara jawaban dan pertanyaan. Setelah waktu diskusi selesai siswa mengemukakan pendapat hasil diskusinya dan guru memberikan umpan balik dan meluruskan teori yang masih dirasa kurang tepat dan menanyakan pada siswa apakah ada hal yang belum jelas dan perlu ditanyakan. 2 Penutup 10 menit Pada kegiatan penutup ini siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari dan di lanjutkan dengan merangkum materi secara lisan apa yang telah dipelajari dari awal sampai akhir pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan tindak lanjut yaitu dengan menyuruh siswa untuk mempelajari materi 67 selanjutnya tentang usaha para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan. Dan yang terakhir guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa di akhir pembelajaran dan guru mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran. c. Pertemuan kedua 1 Kegiatan awal 10 menit Kegiatan awal yang dilakukan guru yaitu membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan kepercayaannya. Kemudian guru menanyakan kabar siswa dilanjutkan dengan mempresensi kehadiran siswa dan dilanjutkan dengan memberikan motivasi dengan video kartun perjuangan menghadapi musuh, agar siswa lebih bersemangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum menyampaikan pembelajaran guru memberikan apersepsi sebagai pengantar pembelajaran dengan bertanya pada siswa “ siapa yang tahu kapan Indonesia merdeka? Hari ini kita juga akan belajar tentang perjuangan para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan. Sebelum masuk pada materi guru mengingatkan materi pelajaran yang telah di pelajari sebelumnya yaitu tentang peristiwa kekalahan jepang dalam perang asia pasifik dan dilanjutkan dengan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengamati tayangan slide tentang usaha para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan bagaimana menghargai jasanya, bertanya jawab tentang usaha para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan, membuat kelompok kecil, mengerjakan LKS yang berkaitan dengan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial yaitu dengan membuat mind mapping, selanjutnya siswa menyampaikan hasil diskusinya dengan mind mapping, menyimpulkan dan merangkum pembelajaran 68 dan yang terakhir mengerjakan evaluasi. Tahap selanjutnya yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran. 2 Kegiatan inti 40 menit Kegiatan inti di awali dengan guru menampilkan tayangan slide tentang usaha para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan bagaimana cara menghargai jasa pahlawan, siswa mendengarkan penjelasan guru dan melakukan tanya jawab dari penjelasan guru, tahap selanjutnya yaitu siswa membentuk kelompok 4-5 orang dan guru memberikan LKS sebagai sarana diskusi siswa yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial yaitu dengan membuat ringkasan dengan mind mapping tentang perjuangan para pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan, Setelah waktu diskusi selesai siswa mengemukakan pendapat hasil diskusinya dan guru memberikan umpan balik dan meluruskan materi yang masih dirasa kurang tepat dan menanyakan pada siswa apakah ada hal yang belum jelas dan perlu ditanyakan. 3 Kegiatan penutup 20 menit Pada kegiatan penutup ini siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan apa yang telah dipelajari dan di lanjutkan dengan merangkum materi secara lisan apa yang telah dipelajari dari awal sampai akhir pembelajaran. Tahap berikutnya guru memberikan soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Setelah siswa selesai mengerjakan soal selanjutnya guru memberikan tindak lanjut yaitu dengan menyuruh siswa menerapkan sikap yang dapat diteladani dari para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari, dan yang terakhir guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa di akhir pembelajaran dan guru mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran. 69 d. Observasi Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I observer mengamati aktivitas belajar siswa. Pada tahap ini diperoleh data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, pengamatan dilakukan sejak awal hingga akhir pembelajaran dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh guru kelas V sebagai pengajar yaitu bapak Karmin S. Pd, Yai Rohmad sebagai observer 1 sekaligus peneliti, dan sebagai observer 2 Eswadi. Pengamatan aktivitas pembelajaran dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa yang telah di siapkan oleh peneliti. 1 Data hasil observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPS dengan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I NO Pertemuan Jumlah Skor Persentase Kriteria 1. 1 16 72,73 Baik 2. 2 18 81,81 Sangat Baik Lampiran 15. hasil observasi aktivitas guru siklus I Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas, pada pertemuan pertama guru sudah dapat menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial dalam pembelajaran IPS dengan baik yaitu dengan memperoleh skor 16 atau 72,73. Hal ini dikarenakan guru belum terbiasa menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial di kelas. Pada pertemuan kedua guru memperoleh skor 18 atau 81,81 yang menunjukan kriteria sangat baik. 70 Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus I NO Aspek yang Diamati Pertemuan Jumlah Rata- Rata 1 2 1. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. 2.95 3.23 6,18 3,09 77,25 2. Mengajukan pertanyaan ketika mengamati, diskusi, kerja kelompok dan saat merasa kesulitan. 2.64 2.91 5,55 2,78 69,375 3. Melakukan diskusi kelompok 2.5 2.96 5,46 2,73 68,25 4. Mempresentasikan hasil diskusi 2.77 2.87 5,64 2,82 70,5 Jumlah 10,86 11,97 22,83 11,42 285,38 Rata-rata 2,72 2,99 5,71 2,86 71,38 Persentase 67,88 74,81 Lampiran 13. hasil pengamatan proses pembelajaran siswa siklus I Data keaktifan siswa secara klasikal saat pembelajaran IPS dengan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial dihitung dengan rumus sebagai berikut. P = X 100 = X 100 = , X 100 = 71, 38 Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh hasil rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran seperti Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru saat pembelajaran sebesar 77,25, Mengajukan pertanyaan ketika mengamati, diskusi, kerja kelompok dan saat merasa kesulitan sebesar 69, 75, Melakukan diskusi kelompok sebesar 68,25 dan Mempresentasikan hasil diskusi sebesar 70,5. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dalam 71 pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Gambar 4. Diagram Persentase Aktivitas Siswa Pada Siklus I e. Hasil belajar siklus I Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa, peneliti menggunakan soal evaluasi di setiap akhir siklus. Analisis terhadap pemahaman siswa dapat diketahui dari nilai hasil belajar siswa yang dicapai oleh masing-masing siswa saat mengerjakan soal evaluasi akhir siklus, dan nilai ketuntasan minimumnya setiap siklus adalah 75. Soal evaluasi yang diberikan terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan data hasil belajar kognitif siswa kelas V dalam pembelajaran IPS menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Memperhatikan dan . Mengajukan pertanyaan Melakukan diskusi kelompok Mempresentasikan hasil diskusi 77.25 68.25 69.38 70.5 72 Tabel 10. Hasil Belajar Siklus 1 No absen No Induk siswa Nilai Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 1. 848 60 √ 2. 897 75 √ 3. 899 80 √ 4. 907 70 √ 5. 911 60 √ 6. 912 90 √ 7. 913 70 √ 8. 915 100 √ 9. 918 90 √ 10. 919 75 √ 11. 921 95 √ 12. 924 75 √ 13. 925 75 √ 14. 926 65 √ 15. 927 85 √ 16. 928 65 √ 17. 929 75 √ 18. 931 75 √ 19. 932 70 √ 20. 933 70 √ 21. 953 95 √ 22. 597 95 √ Jumlah 1710 Rata-rata 77.73 Ketuntasan kelas 63,64 36,36 Untuk mengetahui hasil dari rata-rata kelas dan ketuntasan nilai secara klasikal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 1 Nilai Rata-rata kelas X = = =77,73 73 2 Ketuntasan Klasikal Ketuntasan Belajar = X 100 = X 100 = 63,64 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 14 siswa atau 63,64 kelas V SD Negeri Karen telah memperoleh nilai hasil belajar di atas kriteria ketuntasan minimum yang telah direncanakan yaitu 75. Sedangkan 8 siswa dari 22 siswa atau 36,36 belum mencapai nilai KKM atau tidak tuntas. Selain itu diketahui nilai rata- rata kelas yaitu sebesar 77,73. Akan tetapi hasil tersebut belum mencapai persentase ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 75. Sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk dilakukan siklus selanjutnya. Persentase ketuntasan secara klasikal dalam pembelajaran IPS dengan penggunaan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Gambar 5. Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Pada Siklus I 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tuntas Tidak Tuntas 63.64 36.36 S k a la d a la m p e rs e n siklus 1 74 f. Refleksi Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa dan hasil belajar siswa pada siklus I, maka terdapat beberapa hal yang perlu di refleksi. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi tentang penerapan strategi pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial pada pembelajaran IPS dengan guru kelas dan observer. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. 1 Aktifitas siswa Aktifitas siswa pada saat pembelajaran IPS dengan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial pada siklus I mencapai rata-rata 71,38. Hal ini menujukan bahwa aktivitas siswa belum mencapai indikator kriteria ketuntasan keberhasilan minimal yaitu ≥ 75. Untuk mengetahui kendala- kendala saat pembelajaran IPS dengan strategi yang berorientasi pada kecerdasan visual spasial, peneliti melakukan identifikasi hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer dan permasalahan yang ditemui saat pembelajaran antara lain: a Mengajukan Pertanyaan Ketika Mengamati, Diskusi, Kerja Kelompok dan Saat Merasa Kesulitan Sebagian besar siswa belum mampu bertanya dengan serius, masih ragu- ragu dan takut. Bahkan sebagian siswa memilih diam meskipun belum paham dengan materi yang sedang dipelajari. Untuk mengatasi hat tersebut guru melakukan upaya untuk memotivasi siswa untuk lebih berani bertanya dan memberikan contoh bagaimana cara bertanya yang baik saat pelajaran berlangsung. 75 b Melakukan diskusi kelompok Beberapa siswa masih terlihat berdiskusi membahas hal-hal yang kurang sesuai untuk didiskusikan dalam kelompok, guru kurang memberikan motivasi dalam melakukan diskusi dalam kelompok. Hanya beberapa siswa yang aktif mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi. Untuk mengatasi hal tersebut guru memotivasi siswa untuk lebih berani menyampaikan pendapat atau pertanyaan sehingga rasa malu dan kurang percaya diri pada siswa dalam pembelajaran dapat berkurang. c Mempresentasikan hasil diskusi Pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas masih terlihat ragu-ragu dan kurang percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok. untuk mengatasinya guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih berani tampil di depan teman-temanya untuk menyampaikan hasil diskusi sehingga rasa malu dan kurang percaya diri pada diri siswa dalam pembelajaran dapat berkurang. 2 Hasil belajar Hasil belajar siswa pada siklis I, persentase ketuntasan klasikalnya baru mencapai 63,64. Sedangkan persentase ketuntasan yang ditetapkan sebesar ≥75 siswa yang mencapai KKM yaitu 75. Hal ini menunjukan bahwa persentase ketuntasan kelas pada siklus I belum mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan sebagai indikator keberhasilan hasil belajar siswa. Hal tersebut terjadi dan dipengaruhi oleh adanya siswa yang belum memahami materi pelajaran dan tidak mau bertanya pada guru, serta banyak siswa yang kurang teliti saat mengerjakan soal tes. Berdasarkan hasil beberapa permasalahan yang muncul pada siklus I maka 76 perlu diperhatikan dan diperbaiki kekurangannya pada siklus II, agar proses pembelajarannya lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai ketuntasan indikator yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan ketika dilakukan evaluasi yaitu sebelum siswa mengerjakan evaluasi guru terlebih dahulu mengingatkan agar mengerjakan soal evaluasi dengan sungguh-sungguh dan teliti supaya hasilnya baik.

3. Siklus II

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN VISUAL-SPASIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD SWASTA DR WAHIDIN SUDIROHUSODO.

2 6 36

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN VISUAL-SPASIAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 101776 SAMPALI T.A 2015/2016.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran Advokasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri Geneng 1 Miri Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 1 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

Penerapan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa ( PBAS ) dalam Menimgkatkan Hasil Belajar IPA Siswa SD Kelas V.

0 0 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN JARAKAN SEWON, BANTUL.

0 4 215

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH BOGOR WONOSARI GUNUNGKIDUL.

1 2 176

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI NGEBEL KASIHAN BANTUL.

0 0 172

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAYEN III.

0 0 214