commit to user
66
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tesis yang berjudul, “Konstruksi Berita Bencana Alam dalam Newsticker” Studi Analisis Wacana Kritis Berita Bencana Merapi
Yogyakarta di tvOne ini dilakukan pada:
1. Tempat Penelitian :
a. Di Redaksi tvOne --tepatnya News Department— kepada Aries
Margono, Manajer Divisi Newsticker Website dan observasi terhadap pelaksanaan pengelolaan newsticker,
b. Di Bantul, Sleman, Kaliurang. dan Yogyakarta –yang saat itu
merupakan daerah terdampak bencana Kawasan Rawan Bencana gunung Merapi Yogyakarta— kepada 10 sepuluh responden sebagai
perwakilan masyarakat, c.
Di tempat tugas masing-masing dari Responden Ahli, yakni Dr. Mulharnetti Syas, Pengamat Televisi, Veven Sp. Wardhana, Pemerhati
Televisi dan Budaya Massa dan Widjajanti Mulyono – Santoso, Ph.D., Sosiolog.
2. Waktu Penelitian : Maret – Juli 2011
B. Jenis Penelitian
Sebagai penelitian dalam bidang Ilmu Komunikasi yang memberikan pemahaman tentang penggambaran newsticker sebagai pengonstruksian realitas
media dalam efektifitasnya untuk mewacanakan pemberitaan bencana alam ini,
commit to user
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Karena pendekatan kualitatif menurut Sugiyono
107
adalah pendekatan penelitian yang digunakan pada kondisi obyek alamiah, sebagai lawan
eksperimen dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi gabungan, analisis data bersifat induktif,
lantaran hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Pemilihan jenis penelitian kualitatif dalam penyusunan ini, lebih disebabkan beberapa karakteristiknya yang terpenuhi. Antara lain: berfokus
pada kata bukannya angka, keterlibatan penyusun sebagai instrumen utama, penyusunan berskala kecil dengan eksplorasi mendalam pada newsticker di
tvOne, fokus yang holistik sebagaimana tergambar dalam indikator berbentuk pertanyaan pada identifikasi masalah, fleksibel dan menangkap realitas yang
berproses, latar alami pada lokasi penyusunan yang mengambil tempat di ruang redaksi tvOne dan daerah terdampak bencana gunung Merapi Yogyakarta, serta
mengawali penelitian dengan pemikiran induktif yang kemudian melalui proses berurutan ke pemikiran deduktif.
Sebab sesuai ciri-ciri umum penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, yakni:
1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan,
periset adalah instrumen pokok riset. 2.
Perekaman yang sangat hati-hati terhadap yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti
dokumenter. 3.
Analisis data lapangan 4.
Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes kutipan-kutipan
107
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi, disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal.58.
commit to user
dan komentar- komentar. 5.
Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya. Realitas dipandang sebagai dinamis
dan produk konstruksi sosial 6.
Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.
7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah.
8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan
individu-individunya. 9.
Lebih pada kedalaman depth daripada keluasan breadth. 10.
Prosedur riset: empiris-rasional dan tidak berstruktur. 11.
Hubungan antar teori, konsep dan data untuk membentuk teori baru.
108
Dalam lazimnya penelitian riset adalah sebuah kegiatan
menggambarkan sebuah objek secara ilmiah, yang terkadang menyulitkan. Meskipun objek fisik relatif tetap, proses menggambarkan atau menafsirkannya
ternyata tidak sederhana. Belum lagi jika diminta untuk menafsirkan objek atau realitas sosial, yang bisa berbeda hasilnya. Hal ini disebabkan perbedaaan
prspektif atau cara pandang dalam menafsirkan objek atau realitas. Becker
109
mendefinisikan perspektif sebagai “seperangkat gagasan
yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan”; “suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak dan masuk akal
dilakukan orang” ; “standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai.” Perspektif adalah pedoman dalam menafsirkan peristiwa atau perilaku
orang lain. Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Sedangkan Wimmer Dominick
110
menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini tentang cara penelitian melihat dunia.
Pada dasarnya, strategi penelitian yang dipilih dalam proyek kualitatif sangat berpengaruh terhadap prosedurnya yang meski seragam, tetap
108
Kriyantono, Rachmat. 2009. Log. Cit.
109
Ibid. hal. 48-50
110
Ibid
commit to user
menunjukan pola yang berbeda. Melihat landskap prosedur-prosedur kualitatif, berarti melihat perspektif yang beragam.
Sehingga dalam pendekatan kualitatif, juga dikenal beberapa metode riset.
111
Antara lain, focus group discussion, wawancara mendalam, studi kasus dan observasi. Selain itu, terdapat juga metode analisis isi kualitatif, framing,
semiotika maupun analisis wacana. Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun
belakangan ini. Seperti yang dilakukan dalam penelitian mengenai organisasi pemberitaan selama dan sesudah tahun 1960-an, analisis wacana
menekankan pada “how the ideological significance of news is part and parcel of the methods used to process news” bagaimana signifikansi
ideologis berita merupakan bagian dan sekaligus menjadi paket metode yang digunakan untuk memproses media.
112
Karena itu, penyusun memilih menggunakan metode Analisis Wacana Kritis AWK sebagai salah satu pandangan dari analisis wacana. Seperti
dikemukakan Muhammad AS Hikam,
113
yang memberikan kontribusi pada pengonstruksian 1 identitas sosial, 2 hubungan sosial, dan 3 sistem
pengetahuan dan makna. Dalam pandangan semacam ini, wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama pembentukan
subyek dan berbagai tindakan representasi yang terdapat dalam masyarakat. Selain itu, AWK adalah sebuah upaya atau proses penguraian untuk
memberi penjelasan dari sebuah teks realitas sosial yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecenderungannya
mempunyai tujuan tertentu untuk memeroleh apa yang diingankan.
114
Hal ini tepat seperti yang penyusun lakukan sesuai rumusan masalah:
111
Cresswell, John W. 2010. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 258
112
Sobur, Alex. 2009. Op. Cit. hal 48
113
Eriyanto. 2001.Op. Cit. hal. 4-6
114
Darma, Yoce Aliah. 2009.Op. Cit. hal. 49
commit to user
“Bagaimana newsticker di tvOne menggambarkan konstruksi berita bencana alam, khususnya bencana Merapi Yogyakarta? Terutama dalam
level teks, produsen maupun konsumen dan faktor-faktor sosial budaya yang memengaruhinya?”
C. Data dan Sumber Data