commit to user
Hal ini penyusun lakukan dengan menggunakan 3 tiga prinsip pengumpulan yang relevan, yakni:
Pertama: menggunakan multi sumber data, bukan hanya sumber data tunggal, karena multi sumber data secara esensial memberikan multi ukuran
dari fenomena yang sama. Kedua, menciptakan data dasar yang berkenaan dengan cara pengorganisasian dan pendokumentasian data yang terkumpul.
Ketiga, memelihara rangkaian data, yang memungkinkan pengamat dalam lingkup lebih luas mengikuti asal muasal data, sejak pertanyaan awal
penyusunan hingga konklusi akhir penelitian.
118
Teknik pengumpulan data yang penyusun lakukan tidak terbatas pada data primer saja tetapi juga data sekunder, agar fleksibel dan menangkap
realitas yang berproses maupun latar alami pada lokasi penelitian yang
mengambil tempat di Redaksi tvOne maupun di Yogyakarta dan sekitarnya.
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data penyusun lakukan sesuai penilaian dalam penyusunan kualitatif,
119
yang terjadi sewaktu proses pengumpulan data dan analisis interpretatif data. Yakni:
1. Kompetensi Subjek Riset
Artinya subjek riset newsticker harus kredibel, caranya dengan menguji
membenturkanmengkonfirmasi jawaban-jawaban
pertanyaan terstruktur dari masing-masing partisipan Redaksi tvOne, 10 responden
perwakilan masyarakat serta Pengamat Televisi maupun Pemerhati Televisi dan Budaya Massa yang berkaitan pengalamannya terhadap newsticker
tvOne secara keseluruhan, maupun khusus tentang bencana Merapi Yogyakarta.
118
Yin, Robert K. 2008. Studi Kasus, Desain dan Metode. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, hal. 118-131.
119
Kriyantono, Rachmat S.. 2009. Op. Cit, hal. 70-72
commit to user
2. Trustworthiness
Yaitu, menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas, berdasarkan yang dialami, dirasakan atau dibayangkan penyusun.
Trustworthiness mencakup dua hal: a.
Authenticity, memperluas konstruksi personal yang diungkapkan. Periset memberi kesempatan dan memfasilitasi pengungkapan konstruksi sosial
yang lebih detail, hingga memengaruhi mudahnya pemahaman mendalam. Untuk ini, penyusun berupaya menganalisis isi newsticker sedetail
mungkin yang menjadi dasar pembuatan pertanyaan wawancara ke redaksi maupun para partisipan.
b. Analisis Tringulasi, menganalisis jawaban subjek dengan meneliti
kebenarannya melalui data empiris sumber data lainnya yang tersedia. Di sini jawaban subjek di cross-check dengan dokumen yang ada.
Dalam analisis Tringulasi sesuai pendapat Dwidjojowinoto ini,
penyusun menggunakan tringulasi sumber dan metode. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini merupakan multi
sumber data –tidak terbatas pada data primer tetapi juga data sekunder— agar fleksibel dan menangkap realitas yang berproses maupun latar alami
pada lokasi penelitian. Pada tringulasi sumber, penyusun membandingkan atau mengecek
ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
Misalnya, membandingkan
hasil pengamatan
dengan wwawancara; membandingkan yang menjadi asumsi umum dengan yang
dikatakan pribadi partisipan. Sedangkan pada tringulasi waktu, penyusun
commit to user
perlu mengadakan observasi tidak hanya satu kali, karena berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia
dapat berubah setiap waktu. 3.
Intersubjective Agreement Semua pandangan, pendapat atau data dari suatu subjek
didialogkan dengan pandangan, pendapat atau data dari subjek lainnya. Tujuannya hasilkan titik temu antar data Intersubjective Agreement.
Dalam hal ini, penyusun melakukannya dengan mendialogkan pandangan tentang newsticker dari redaksi tvOne ke para partisipan lain
Pengamat Televisi, Pemerhati Televisi Budaya Massa dan Sosiolog maupun perwakilan masyarakat.
4. Conscientization
Adalah kegiatan berteori melalui ‘blocking interpretation,’ yang mempunyai basis teoritis yang mendalam dan kritik harus tajam. Kegiatan
berteori ini harus bisa memaparkan dua hal, yakni: a.
Historical situatedness ideographic: sesuaikan analisis dengan konteks sosial dan budaya serta konteks waktu dan historis yang spesifik sesuai
kondisi tempat riset terjadi. Penyusun berupaya menyesuaikan analisis dengan faktor sosio-kultural
melalui wawacara dengan para partisipan Pengamat Televisi, Pemerhati Televisi Budaya Massa dan Sosiolog maupun perwakilan masyarakat,
juga dengan faktor waktu dan historis melalui pertanyaan ke partisipan tentang sikap mengantisipasi bencana tanpa informasi newsticker.
b. Unity theory praxis: memadukan teori dengan contoh praktis.
commit to user
Landasan penelitian tesis ini dengan membenturkan teori komunikasi maupun teori konstruksi realitas sosial dengan keberadaan newsticker
tvOne sebagai contoh praktis untuk dipadukan menjadi kesatuan hasil penelitian.
F. Teknik Analisis Data