Analisis Teks Newsticker KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

commit to user Penyebutan institusi, juga harus dicermati. Janganlah seseorang yang bicara, kebetulan dia anggota DPR, lantas diklaim sebagai suara DPR. Atau seorang tokoh parpol, belum tentu mewakili suara resmi parpol tersebut. Baru bisa disebut mewakili institusi, jika hal tersebut menyangkut keputusan resmi. Untuk menulis kasus hukum yang belum memiliki kekuatan hukum tetap, junjunglah azas praduga tak bersalah. Pakailah kata ‘diduga.’ Janganlah memberi label atau stigma pada seseorang atau instansi, tanpa ada data akurat. Karena itu, cek dan ricek amat diperlukan. Hindari memungut berita dari dotcom media online tetangga yang akurasinya diragukan. Boleh mengutip dotcom media lain, hanya sekadar sebagai bahan informasi awal. Selanjutnya harus dikonfirmasikan ke reporter yang berada di lapangan, pada Kordinator Liputan, atau telepon langsung ke sumber berita. Hindari kata singkatan yang tidak popular, atau kata-kata yang dimulai dengan angka pada awal kalimat. Buatlah informasi yang jelas dan terukur. Berita banjir, harus ada data ketinggian. Angka dan data berperan penting, agar tidak disebut ‘asbun.’ Perhatikan pula akurasi yang harus tetap dijaga, karena menyangkut kredibilitas kita tvOne secara keseluruhan. Karena itu, jika mengalami keraguan, jangan sungkan bertanya pada senior lkita atau atasan kita.”.

B. Analisis Teks Newsticker

Tayangan newsticker yang dianalisis dalam penelitian ini berupa arsip tvOne yang berisi tentang bencana gunung Merapi Yogyakarta. ditayangkan dari 26 Oktober 2010 sampai 1 April 2011 terlampir. Data newsticker sesuai runtutan prosesnya, memiliki kelengkapan unsur commit to user sebagai berikut: 16 6 178 SELURUH WARGA DI LERENG MERAPI TELAH DIEVAKUASI mar ta 10 26 20 10 6:42:3 1 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hou r s 16 6 178 SELURUH WARGA DI LERENG MERAPI TELAH DIEVAKUASI mar ta 10 26 20 10 6:42:3 1 PM APPROVED Sosial Daer ah 2 Hour s 16 6 178 SELURUH WARGA DI LERENG MERAPI TELAH DIEVAKUASI mar ta 10 26 20 10 6:44:5 1 PM DELETE Sosial Daer ah 2 Hour s 166178 = nomor urut newsticker Seluruh warga… = isi newsticker Marta = tim pengelola yang bertugas meng-input 10262010 = tanggal saat di-input 42:31 PM = waktu saat di-input INSERT = proses yang dilakukan untuk newsticker Sosial Daerah = penggolongan newsticker 2 Hours = durasi tayang newsticker Sedangkan yang akan dianalisis pada tiap kriteria penggolongan adalah tiap item newsticker, kebanyakan hanya dalam tahap proses insert atau update, sebagaimana contoh berikut: 16 622 9 ISTANA GELAR RAPAT DADAKAN BAHAS MERAPI MENTAWAI r en i 10 26 20 10 10 :0 1:0 7 PM INSERT Politik Hukum 2 Hour s 16 625 3 ISTANA GELAR RAPAT DADAKAN BAHAS MERAPI MENTAWAI u mam 10 26 20 10 11:40 :5 0 PM INSERT Lain- lain 2 Hour s 16 6 30 4 EVAKUASI KORBAN MERAPI DITARGETKAN SELESAI HARI INI umam 10 2 7 20 10 6 :30 :49 AM INSERT Sos ial 4 Hour s 16 64 77 EVAKUASI KORBAN LETUSAN MERAPI HARI INI DIHENTIKAN r eni 10 2 7 20 10 4:15:13 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s 16 64 75 2.0 0 WARGA LERENG MERAPI MENGUNGSI DI KEPUHARJ O att in 10 2 7 20 10 4:13:32 PM INSERT Ekonomi 2 Hour s 16 64 75 2.0 0 0 WARGA LERENG MERAPI MENGUNGSI DI KEPUHARJ O a ttin 10 2 7 20 10 4:13 :43 PM UPDATE Sosia l Daer ah 2 Ho ur s 16 72 11 BPPTK: LETUSAN MERAPI SABTU TERKUAT DALAM 10 TAHUN as tr i 10 30 20 10 10 :35:0 9 AM INSERT Luar Neger i Spo r t 2 Hour s 16 72 14 BPPTK: LETUSAN MERAPI SABTU TERKUAT DALAM 10 TAHUN as tr i 10 3 0 20 10 10 :3 7:0 2 AM INSERT Sosia l Daer ah 4 Hour s Sebelum melakukan analisis, penyusun menggolongkan newsticker berdasarkan struktur mikro Norman Fairclough yang penulis pilih sesuai tema pada isi pesan, yakni: 1 Berisi Laporan Peristiwa 2 Berisi Pemberitahuan dari Pihak Terkait 3 Berisi Peringatan Bahaya 4 Berisi Laporan Tindakan 5 Berisi Laporan SimpatiBantuan Hasil penggolongan isi newsticker tersebut, kemudian dianalisis dengan commit to user menggunakan pendekatan pengonstruksian realitas berdasarkan: i. Ideasional, yang merujuk konstruksi pemahaman akan keberadaan makna ii. Relasional, yang merujuk konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat iii. Identitas, yang merujuk konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Tabel 2. Porsentase tema newsticker yang dianalisis konstruksi realitas Konstruksi Realitas Ideasional Relasional Identitas Total Penggolongan Tematik F P F P f P item 1 Laporan Peristiwa 81 202 40 110 202 54 11 202 6 100 2 Pemberitahuan dari Pihak Terkait 70 96 73 23 96 24 3 96 3 100 3 Peringatan Bahaya 123 187 66 61 187 33 3 187 1 100 4 Laporan Tindakan 76 309 25 63 309 20 170 309 55 100 5 Laporan SimpatiBantuan 22 151 15 57 151 37 72 151 48 100 Sumber: Analisis Data Keterangan: f = frekuensi item newsticker tersebut yang tercatat P = populasi item newsticker tersebut yang tercatat = porsentase frekuensi dari polulasi newsticker tersebut yang tercatat Catatan: Untuk konstruksi Identitas, yang tercatat pada tabel di atas adalah newsticker yang tidak termasuk pada konstruksi Ideasional dan Relasional, dan ditambah semua newsticker yang menuliskan nama sumber dsan obyek berita. Dalam hasil analisis Dimensi Teks ini penyusun membenturkan antara analisis dimensi teks dengan faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan dan keberadaan newsticker tentang bencana gunung Merapi Yogyakarta ini –baik secara konteks maupun di luar teks— dengan aspek kualitas berita dan perubahan realitas maupun faktor-faktor sosial budaya. Untuk memudahkan penggambaran hasil analisis, penyusun akan commit to user mengambil beberapa contoh dari setiap penggolongan newsticker berdasarkan struktur mikro berisi tentang Laporan Peristiwa, Pemberitahuan dari Pihak Terkait, Peringatan Bahaya, Laporan Tindakan dan Laporan SimpatiBantuan ang dianalisis dengan menggunakan pendekatan pengonstruksian realitas Ideasional, Relasional dan Identitas yang dimuat dalam analisis dimensi teks newsticker poin b.1 di atas. Berikut hasil analisisnya: 1 Laporan Peristiwa Sebagai contoh newsticker yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam bencana gunung Merapi di Yogyakarta yang merujuk kepada: i. Konstruksi Ideasional pemahaman akan keberadaan makna bencana adalah: 16 6177 TERJ ADI ERUPSI DI GUNUNG MERAPI PADA 17.45 WIB mar ta 10 26 2010 6 :42:13 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peristiwa erupsi Gunung Merapi lengkap dengan waktu kejadiannya, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Alasannya karena terjadinya erupsi sebagai penyebab utama bencana gunung Merapi merupakan bahaya besar bagi masyarakat yang akan menimbulkan berbagai dampak bencana lainnya menyangkut kepentingan orang banyak, sehingga sangat patut diberitakan sebagai newsticker. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena ditayangkan pukul 6:42:13 PM sementara kejadiannya berlangsung pukul 17.45, hanya selisih sekitar jam dari commit to user saat terjadinya. Karenanya, pastilah memperhatikan time concern, sangat baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar lantaran dampaknya juga sangat besar, memiliki kedekatan, pertama kali, dramatis, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Terjadinya erupsi pertama kali di gunung Merapi tentu saja merupakan perubahan realitas yang sedemikian tiba-tiba bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana peristiwa bencana yang terjadi. Informasi ini berhasil menggambarkan perubahan realitas yang terjadi ini, tanpa kehilangan momentum ‘trade mark’ dari sebuah televisi berita berkat kemampuan newsticker yang mampu mengakomodir banyak berita dalam waktu cepat.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 16 6251 15 WARGA TEWAS AKIBAT LETUSAN MERAPI umam 10 26 20 10 11:40 :0 6 PM INSERT Sosial Daer ah 6 Hour s Newsticker ini berisi tentang peristiwa dampak erupsi gunung Merapi bagi sejumlah masyarakat yang tewas, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Tewasnya sejumlah warga akibat letusan gunung Merapi pertama merupakan berita penting yang ingin diketahui seluruh masyarakat, bukan hanya warga terdampak bencana, sebagai penyadar besarnya bahaya bencana, karena besar kemungkinan akan diikuti letusan-letusan berikutnya yang pasti sangat membahayakan. Hasil analisisnya sebagai berikut: commit to user  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini termasuk aktual karena ditayangkan pukul 11:40:06 PM, sedangkan berita tentang 15 warga pertama kali ditayangkan pukul 8:28:13 PM meski disebutkan luka bakar belum tewas akibat awan panas Merapi. Karenanya, pastilah juga memperhatikan time concern, baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, dramatis, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Info newsticker ini aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, karena hanya selisih sekitar 3 jam dari berita tentang luka bakar yang dialami 15 warga tersebut. Meski sempat didahului berita tentang tewasnya seorang warga akibat hujan abu dan seorang bayi akibat sesak nafas, menyusul tewasnya seorang dari 15 warga yang terkena awan panas. Berarti kondisi ini diperhatikan terus perkembangannya, sampai akhirnya keseluruhan dari 15 warga tersebut dinyatakan wafat.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini, namun dampak berita tentang tewasnya warga terdampak bencana akibat danpak erupsi Merapi, tentu memengaruhi jiwa massa –sebagai salah satu faktor sosial— yang makin dicekam kekhawatiran dan kepanikan akibat terjadinya letusan Merapi. ii. Konstruksi Relasional pesan dengan masyarakat atas bencana tersebut adalah: commit to user 166210 MBAH MARIDJ AN DIDUGA TERJ EBAK DI KINAHREJ O mar ta 10 26 20 10 9:15 :17 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peristiwa dugaan terjebaknya Mbah Maridjan di Kinahrejo Merapi, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Dalam posisinya sebagai Kuncen, Mbah Maridjan memilih bertahan tidak mau mengungsi. Inilah yang dikhawatirkan pemerintah, karena sebagai panutan banyak warga yang mengikutinya. Ketika tersebar kabar dugaan Mbah Maridjan terjebak di Kinahrejo yang berbahaya, membuat warga sibuk ingin turut mencari dan menolongnya. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini termasuk aktual karena sebelumnya tak ada berita tentang Mbah Maridjan yang terjebak. Sedangkan berita tentang Mbah Maridjan sudah disampaikan dalam berita utama tvOne, meski dalam format Lead in tanpa gambar. Sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar, menyangkut tokoh, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dramatis, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Info newsticker ini aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, karena hanya selisih sekitar 2 jam dari berita utama yang mengabarkan kalau Mbah Maridjan memilih bertahan di kediamannya di gunung Merapi dan tetap tidak mau mengungsi. commit to user  Faktor-faktor Sosial Budaya Seperti yang digambarkan Redaksi, berita tentang Mbah Maridjan mengandung misi kearifan lokal yang terkait dengan faktor-faktor sosial budaya yang memengaruhi pembuatan newsticker. Sebagai Opinion Leader, panutan masyarakat, sikap bertahan ini akan diikuti oleh sebagian besar warga Merapi. Inilah yang dikhawatirkan, karena akan membahayakan keselamatan para warga tersebut. Karenanyalah berita ini ditujukan agar dapat menyadarkan para warga akan bahaya yang mengancam, bila sampai terjebak seperti Mbah Maridjan di Kawasan Rawan Bencana. 16 93 8 4 HARGA SAPI KORBAN MERAPI DITENTUKAN RP5- 10J UTA antar ini 11 8 20 10 2:43 :3 6 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peristiwa penentuan harga sapi yang menjadi korban dalam bencana gunung Merapi lengkap dengan nominal harganya, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Sapi-sapi yang berada di wilayah bencana dinyatakan tak layak untuk dikonsumsi maupun dijual, karena dikhawatirkan tercemar zat berbahaya. Untuk meminimalisir kerugian korban Merapi, pemerintah menjanjikan sapi-sapi tersebut akan diganti sebesar 5 -10 juta rupiah perekor. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini termasuk aktual, meski pada 3010 telah ada berita tentang evakuasi ternak yang dihentikan sementara. Artinya semua ternak -- termasuk sapi— yang dimiliki warga juga menjadi korban bencana, sehingga perlu dievakuasi juga. Alkibatnya sapi-sapi yang berada di wilayah bencana commit to user dinyatakan tak layak untuk dikonsumsi maupun dijual, sehingga demi mengurangi kerugian warga pemerintah menggantinya dengan harga yang ditentukan. Sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Info newsticker ini termasuk aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, karena sekitar sepekan sebelumnya diberitakan penghentian evakuasi ternak yang juga jadi korban. Perubahan realitas yang terjadi dengan adanya respon pemerintah untuk mengganti sapi dengan harga tertentu, setelah adanya berita evakuasi ternak tersebut. Hal ini menjelaskan niat baik goodwill pemerintah, yang entah bagaimana kendalanya di lapangan. Semestinya perubahan realitasnya terus diikuti, agar warga segera mendapatkan pengganti, demi mengurangi kerugian yang mereka derita.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. iii. Konstruksi Identitas yang menuliskan nama sumber dan obyek berita adalah: 16 6 422 MARIDJ AN DIANGKAT HB IX J ADI KUNCEN MERAPI antar ini 10 2 7 20 10 12:2 7:51 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peristiwa Mbah Maridjan sebagai Kuncen gunung Merapi oleh Sultan Hamengku Buwono IX, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Posisi Juru Kunci gunung Merapi bagi warga setempat sangat strategis, lantaran menjadi panutan bagi warga setempat. Penolakan Mbah Maridjan yang diminta ‘turun gunung’ saat commit to user kondisi bencana makin membahayakan, akan ikut membayakan warga yang patuh kepadanya. Karena itulah Sultan mengeluarkan penegasan diangkatnya Mbah Maridjan ini bukan oleh dirinya, tetapi oleh ayahnya Sultan HB IX sebagai peristiwa sakral yang diketahui masyarakat. Dengan demikian diharapkan Mbah Maridjan mau menuruti permintaan mengungsi. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini termasuk aktual karena sehari sebelumnya telah ada berita tentang pengungsian warga akan dilanjutkan 2910 dan berita tentang pencarian korban Merapi fokus di Kinahredjo Tungo. Daerah itu merupakan lokasi kediaman Mbah Maridjan dan fakta kalau pengungsian masih belum selesai yang mungkin termasuk Mbah Maridjan salah satunya. Sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar, menyangkut tokoh, memiliki kedekatan, misi, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat  Perubahan Realitas Info newsticker ini termasuk aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, karena hanya beda hari dengan berita Mbah Maridjan yang terjebak di Kinahrejo. Karena newsticker ini ditujukan agar Mbah Maridjan mau menuruti permintaan Sultan untuk mengungsi, karena pengangkatannya dilakukan oleh ayahnya, Sultan HB IX, bukan oleh Sultan yang bertahta kini.  Faktor-faktor Sosial Budaya commit to user Sama seperti newsticker sebelumnya, berita tentang Mbah Maridjan mengandung misi kearifan lokal yang terkait dengan faktor-faktor sosial budaya yang memengaruhi pembuatan newsticker. Dengan turunnya berita tentang penegasan diangkatnya oleh Sultan HB IX akan dapat ‘memaksa’ Mbah Maridjan turun dan diharapkan akan diikuti oleh sebagian besar warga Merapi. 19 0 8 46 PENGEMBANGAN WISATA MERAPI TUNGGU PUTUSAN BPPTK attin 2 22 20 11 8 :5 1:15 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peristiwa adanya rencana pengembangan wisata di kawasan gunung Merapi agar menunggu keputusan BPPTK, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Kawasan gunung Merapi boleh dikatakan nyaris rusak total, terutama tempat-tempat yang dapat menjadi sumber pekerjaan maupun penghasilan. Karena itulah, beberapa warga berinisiatif mengantarkan para pengunjung lokasi bencana Merapi dengan memungut bayaran, yang kemudian berkembang seolah telah menjadi tujuan wisata. Namun pengembangan lebih lanjut, masih menunggu keputusan BPPTK mengingat besarnya bahaya yang masih mengancam. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini termasuk aktual karena berawal dari BPPTK yang merancang peta rawan bencana pada sebulan sebelumnya dan niat UGM untuk membuat Kawasan Rawan Bencana sebagai padang sabana. Selain itu, dalam berita utama juga dikabarkan adanya beberapa warga yang telah memulai menjadikan kawasan bencana Merapi sebagai daerah wisata, dengan commit to user mengantarkan pengunjung menengok lokasi wisata. Atas dasar inilah, newsticker ini dapat dikatakan termasuk aktual Sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, unik, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Info newsticker ini termasuk aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, karena dalam waktu sekitar 4 bulan saja kawasan bencana telah berubah menjadi daerah wisata. Meski munculnya karena rasa ingin tahu masyarakat atas kerusakan akibat bencana yang terjadi, namun bak gayung bersambut dengan tanggapan masyarakat yang membutuhkan penghasilan. Perubahan realitas yang terjadi ini sangat kontradiktif dan unik, dan menjadi bahan berita yang menarik.  Faktor-faktor Sosial Budaya Dipandang dari sisi budaya, barangkali bisa digolongkan sebagai gegar budaya culture schock karena perubahan kondisi yang terjadi akibat bencana Merapi sangat memengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat setempat. Ketika terjadi pemanfaatan sebagai daerah wisata, dengan timbulnya gegar budaya maka beramai-ramai warga terdampak bencana pun memanfaatkannya dan menjadi pemandu wisata. 2 Pemberitahuan dari Pihak Terkait Sebagai contoh newsticker yang menggambarkan pemberitahuan dari pihak terkait untuk bencana Gunung Merapi di Yogyakarta yang merujuk kepada: commit to user i. Konstruksi Ideasional pemahaman akan keberadaan makna bencana adalah: 16 6182 BMKG: LETUSAN MERAPI TERJ ADI SEBANYAK 3 KALI mar ta 10 26 20 10 6 :5 8 :0 7 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berasal dari BMKG tentang pemberitahuan erupsi gunung Merapi yang lengkap dengan angka jumlah letusannya, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Letusan gunung Merapi yang pertama terjadi memancing perdebatan melihat dampak dan akibat yang ditimbulkan, semisal hujan abu dan awan panas yang langsung terjadi pada hari itu juga. Karenanya BMKG memandang perlu memastikan masyarakat, benar terjadi letusan sebanyak 3 kali yang memang sangat membahayakan. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena ditayangkan pukul 6:58:07 PM sementara kejadiannya berlangsung pukul 17.45, hanya selisih sekitar 1 jam dari saat terjadinya. Belum banyak orang yang menyadari, bahkan masih menimbulkan perdebatan, tentang jumlah letusan yang terjadi pertama gunung Merapi erupsi. Karenanya, pastilah memperhatikan time concern, sangat baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar lantaran dampaknya juga sangat besar, memiliki kedekatan, pertama kali, dramatis, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Untuk kali ini, hampir seluruh newsticker yang ditayangkan tvOne menginformasikan bencana Merapi. Perubahan realitas akibat erupsi Merapi yang commit to user terjadi begitu hebat, nyaris semua terekam dalam newsticker yang menurut pengakuan Redaksi memang didedikasikan khusus untuk masyarakat Yogya dan sekitarnya.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 171192 KEMENHUT: AWAN PANAS RUSAK 73 5 HA HUTAN MERAPI r eni 11 16 2010 11:0 3 :29 PM INSERT Sosial Daer ah 6 Hour s Newsticker ini berasal dari Kementerian Kehutanan tentang pemberitahuan dampak awan panas bencana gunung Merapi yang berakibat kerusakan hutan dan lengkap dengan angka luasnya, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Awan panas yang terjadi dapat mengakibatkan luka bakar bila terkena manusia, atau bahkan kebakaran saat menyentuh tanaman yang sudah kering terkena lahar. Dalam waktu 2 pekan sangat luas hutan Merapi yang menghangus di sekeliling wilayah bencana akibat awan panas, sehingga Kementerian Kehutanan mendata areal rusak yang ternyata mencapai 735 hektar. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini termasuk aktual karena beda 3 hari dengan informasi yang mengabarkan 6700 HA hutan tertutup abu vulkanik Merapi. Karenanya, pastilah newsticker ini memperhatikan time concern, sangat baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar lantaran dampaknya juga sangat besar, memiliki kedekatan, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas commit to user Perubahan realitas akibat erupsi Merapi yang terjadi begitu hebat, termasuk tentang rusaknya hutan yang sangat luas. Bila saja ini berada pada lokasi berbeda dan dijumlahkan, maka keseluruhan hutan yang rusak menjadi 7435 hektar. Sebuah angka yang patut dicemaskan, mengingat waktu yang teramat lama untuk dapat memperbaikinya melalui program reboisasi.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. ii. Konstruksi Relasional pesan dengan masyarakat atas bencana tersebut adalah: 16 70 76 SULTAN MASIH MENCARI KANDIDAT J URU KUNCI MERAPI ar ies 10 29 20 10 7:0 5 :29 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berasal dari Sultan HB X tentang pemberitahuan pencarian kandidat juru kunci gunung Merapi, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Wafatnya Mbah Maridjan yang telah menunjukkan kesetiaannya pada Gunung Merapi yang dijaganya, menyebabkan posisi Kuncen kosong ditinggalkannya. Seorang Juru Kunci menjadi panutan warga di sekitar gunung Merapi, karenanya tidak sembarang orang dapat diangkat untuk menjabatnya. Pencarian kandidat pengganti juga tidak mudah, karena hanya Sultan juga yang berhak mencari dan mengangkatnya. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini aktual karena dua hari sebelumnya telah ada berita tentang penegasan pengangkatan Mbah Maridjan yang dilakukan oleh ayahnya, commit to user Sultan HB IX. Informasi ini menegaskan pula kalau kandidat pengganti belum ditemukan, sehingga jelas hubungannya kalau pengangkatan Juru Kunci Merapi hanya dilakukan Sultan. Sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar, menyangkut tokoh, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Info newsticker ini aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, karena hanya beda hari dengan berita tewasnya Mbah Maridjan. Newsticker ini ditujukan untuk memberitahu masyarakat bahwasanya Kuncen Merapi belum ada, karenanya agar menuruti himbauan pemerintah menyangkut keselamatan warga, bukan lagi Mbah Maridjan atau lainnya.  Faktor-faktor Sosial Budaya Sama seperti newsticker tentang Mbah Maridjan yang mengandung misi kearifan lokal, terkait dengan faktor-faktor sosial budaya yang memengaruhi pembuatan newsticker. Dengan turunnya berita tentang masih dilakukannya pencarian kandidat pengganti Kuncen, maka satu-satunya Leader adalah Sultan HB X, baik sebagai Gubernur pemerintah maupun sebagai Raja Yogyakarta. 18 3 3 0 7 BNPB: KERUGIAN AKIBAT ERUPSI MERAPI CAPAI RP4,23 T astr i 1 17 20 11 10 :07:14 AM INSERT Sosial Daer ah 4 Hour s Newsticker ini berasal dari BPNB tentang pemberitahuan besarnya angka kerugian akibat erupsi Gunung Merapi lengkap dengan angka jumlahnya, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Luasnya wilayah bencana Merapi menyebabkan kerusakan semua aspek commit to user kehidupan di berbagai daerah, yang memelukan waktu lama untuk perbaikan dan pemulihan. Selain pemukiman maupun prasarana, sarana dan fasilitas masyarakat, juga sumber-sumber penghasilan masyarakat yang kian meningkatkan hitungan jumlah kerugian. Untuk itu, BPNB memperkirakan mencapai Rp. 4, 23 trilyun. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini aktual, karena meski telah ada beberapa informasi yang memperkirakan besarnya dana yang dibutuhkan dalam masing-masing poin – misalnya rehabilitasi IKM, pergantian ternak pendidikan, program padat karya, rehabilitasi sungai dan hutan dan sebagainya— tetapi yang menyebut kerugian secara keseluruhan baru pertama kali ditayangkan. Karenanya sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, baru tidak mengulang, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Info newsticker ini masih aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, karena realitas saat ini adalah proses rehabilitasi dan pemulihan wilayah bencana. Semua membutuhkan dana besar yang diambil dari APBN, dana operasional berbagai instansi pemerintah terkait, APBD masing-masing wilayah terdampak dan sumbangan masyarakat, instansi swasta maupun negara tetangga.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. commit to user i. Konstruksi Identitas yang menuliskan nama sumber dan obyek berita adalah: 16 6262 WARTAWAN VIVANEWS TEWAS AKIBAT AWAN PANAS umam 10 26 2 010 11:44:5 4 PM INSERT Sosial Daer ah 6 Hour s Newsticker ini berasal dari perusahaan media informasi VivaNews tentang pemberitahuan tewasnya wartawan mereka akibat awan panas –sebagai salah satu rentetan bencana gunung Merapi, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Setelah sebagian wartawan yang meliput langsung di kawasan bencana hilang kontak, akibat situasi medan maupun cuaca yang mungkin menjadi penyebab. Begitu pula wartawan VivaNews yang ditemukan tewas akibat awan panas, setelah mengikuti Tim penjemput Mbah Maridjan yang akhirnya ternyata ikut tewas. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini aktual, meski sebelumnya telah ada informasi yang mengabarkan sejumlah wartawan yang hilang kontak di kawasan Merapi. Tetapi karena ini adalah hari pertama terjadinya erupsi, berita atas hilangnya wartawan tentu tidak sepenuhnya diperhatikan. Padahal sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, misi, menyangkut kepentingan umum dan bermanfaat.  Perubahan Realitas Info newsticker ini masih aktual dipandang dari perubahan realitas yang terjadi, sekarang merupakan saat tengah paniknya masyarakat akibat letusan yang baru berlangsung 5 jam sebelumnya. Karenanya berita hilangnya wartawan commit to user menjadi kurang diperhatikan, walaupun disebabkan menjemput Mbah Maridjan agar mau turun mengungsi.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 16 9623 KAPOLDA J ATENG: ENAM POLSEK SEKITAR MERAPI DIPINDAH r eni 11 9 20 10 5 :51:29 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berasal dari Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah tentang pemindahan markas Kepolisian Sektor yang berada di sekitar wilayah bencana gunung Merapi lengkap dengan angka jumlahnya, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Bahaya bencana mengancam semua unsur masyarakat, tidak terkecuali markas Polsek di sekitar Merapi yang berada di lokasi berbahaya. Selain menjadi tidak efektif dan manfaat karena sebagian besar penduduk sudah mengungsi, juga lantaran mengancam keselamatan para polisi itu sendiri. Berdasarkan pertimbangan itulah Kapolda Jawa Tengah memindahkan 6 Polsek di sekitar Merapi dan mengumumkannya, untuk diketahui masyarakat dan pihak terkait. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual, karena sampai sejauh ini belum pernah ada berita tentang rusaknya markas Kepolisian Sektor di sekitar wilayah Merapi. Tentu saja berita ini mengejutkan, karena di sisi lain para Polisi tengah sibuk membantu korban bencana. Padahal sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dan menyangkut kepentingan umum. commit to user  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Kontradiktif karena saat para Polisi tengah sibuk membantu masyarakat akibat bencana erupsi Merapi, di sisi lain bahaya juga mengancam keselamatan diri dan markasnya. Karenanya berita pemindahan Mapolsek merupakan sebuah perubahan realitas yang baik untuk ditayangkan sebagai newsticker.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 3 Peringatan Bahaya Sebagai contoh newsticker yang menggambarkan peringatan bahaya atas bencana gunung Merapi di Yogyakarta yang merujuk kepada: i. Konstruksi Ideasional pemahaman akan keberadaan makna bencana adalah: 16 6179 HUJ AN ABU MERAPI MENYEBAR HINGGA RADIUS 8 KM mar ta 10 26 20 10 6:43 :03 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peringatan atas kondisi hujan abu –sebagai salah satu rentetan bencana Gunung Merapi— yang berbahaya dan telah menyebar lengkap dengan angka jarak tempuhnya, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Abu Merapi yang turun bagai hujan menyebar mengancam keselamatan, kesehatan dan aktifitas masyarakat, terutama yang berada di sekitar wilayah bencana. Dengan penyebaran yang mencapai radius 8 km, tak terbayangkan betapa luasnya wilayah yang terancam bahaya. Hasil analisisnya sebagai berikut: commit to user  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena sampai sejauh ini belum diketahui jauhnya radius penyebaran hujan abu mencapai 8 km, padahal berita erupsi pertama gunung Merapi baru ditayangkan semenit lalu. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dramatis, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Erupsi pertama gunung Merapi terjadi pukul 17.45 dan beritanya baru ditayangkan semenit lalu. Melihat alasan ini jelaslah banyaknya perubahan realitas yang terjadi seputar terjadinya bencana langsung ditayangkan, susul menyusul saat responden tvOne telah tiba di lokasi kejadian.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 16 9139 ABU VULKANIK GUNUNG MERAPI MENGANDUNG SILIKA endang pur 11 7 20 10 11:3 5 :48 AM INSERT Sosial Daer ah 4 Hour s Newsticker ini berisi tentang peringatan atas kandungan abu vulkanik –sebagai salah satu rentetan bencana Gunung Merapi— yang berbahaya karena bermuatan partikel membahayakan, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Abu yang turun bagai hujan dan menyebar sudah membahayakan, karena mengganggu aktifitas masyarakat. Apalagi bila abu vulkanik mengandung partikel silika tentu menjadi sangat membahayakan masyarakat, karena bila terhirup saat bernafas akan membawa infeksi serius bagi commit to user kesehatan. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena sampai sejauh ini belum diketahui kandungan abu vulkanik ternyata adalah silika, padahal telah cukup banyak korban akibat abu Merapi yang turun bagai hujan dan sangat cepat menyebar membahayakan tersebut. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena cukup banyak perubahan realitas yang diakibatkan hujan abu Merapi yang membawa korban, meskipun belum diketahui kandungan silica yang terdapat di dalamnya. Tentu saja kondisi ini akan melahirkan perubahan realitas yang baru lagi, akibat makin berbahayanya abu vulkanik Merapi.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 1 Konstruksi Relasional pesan dengan masyarakat atas bencana tersebut adalah: 16 619 4 HUJ AN ABU, PENGUNGSI MERAPI WAJ IB PAKAI MASKER mar ta 10 26 20 10 8 :05 :02 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peringatan atas hujan abu –sebagai salah satu rentetan bencana gunung Merapi— yang berbahaya sehingga mewajibkan commit to user pengungsi memakai masker, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Hujan abu akibat erupsi Merapi yang nyaris terus menerus merupakan ancaman serius, salah satunya adalah penyakit ISPA yang berbahaya dan sering menyerang masyarakat. Karena itu, untuk mengantisipasinya para pengungsi diwajibkan memakai masker. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena pada hari yang sama masyarakat telah diperingatkan tentang bahayanya hujan abu. Karena partikel abu yang sangat kecil dapat saja terhirup dan masuk ke dalam saluran pernafasan, bila warga tidak menggunakan masker sebagai pelindung. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena selain bahaya erupsi, ternyata bencana Merapi juga mempunyai dampak hujan abu yang tak kalah berbahayanya. Perubahan realitas yang sangat mengkhawatirkan ini akan menjadi penyebab baru bagi timbulnya berbagai penyakit akibat ISPA Infeksi Saluran Pernafasan bagian Atas, apabila masyarakat setempat tidak menggunakan masker sebagaimana telah dihimbau.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. commit to user 18 0 46 9 HUJ AN GUYUR MERAPI WARGA WASPADA LAHAR DINGIN mar ta 1 3 2011 6 :53 :5 6 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peringatan kepada masyarakat agar mewaspadai adanya lahar dingin akibat turunnya hujan –sebagai salah satu rentetan bencana gunung Merapi— yang berbahaya, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Lahar yang turun bersama berbagai muatan material kawah, pohon-pohon tumbang dari hutan dan segala yang terhanyut setelah letusan, mengalir ke lereng melalui sungai atau apapun yang membentuk aliran. Turunnya hujan di gunung Merapi mendinginkan dan mempercepat aliran lahar tersebut, yang dapat menyebabkan aneka bahaya sekunder. Bila warga tidak waspada, lahar dingin tersebut dapat menyebabkan banjir yang tidak terbendung lantaran kekuatan besar arusnya. Akibatnya yang paling nyata adalah badan jalan yang tergerus dan runtuhnya jembatan. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini kurang aktual karena lahar dingin telah mulai mengalir sejak Desember 2010. Namun barangkali akibat hujan yang terus mengguyur kawasan Merapi, yang dapat memperderas aliran lahan dingin membuat kembali warga diminta agar waspada. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini kurang aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena perubahan realitas yang terjadi akibat lahar dingin sudah terjadi commit to user sejak 3 bulan sebelumnya, yang mengakibatkan sungai meluap dan material vulkanik hanyut hingga jauh ke kota Yogyakarta dan sekitarnya. Namun akibat turunnya hujan yang terus mengguyur Merapi, warga diminta kembali waspada karena dapat memperderas aliran lahar dingin dan menimbulkan bahaya yang lebih besar ketimbang yang sudah pernah terjadi.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. iii. Konstruksi Identitas yang menuliskan nama sumber dan obyek berita adalah: 16 9 0 86 SEKITAR 18 6 TRAFO PLN TERTUTUP LAHAR MERAPI antar ini 11 7 20 10 7:3 3 :51 AM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang peringatan atas tertutupnya trafo Perusahaan Listrik Negara akibat lahar –sebagai salah satu rentetan bencana gunung Merapi— yang berbahaya, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Dampak bencana melanda ke semua yang ada di wilayah sekitar gunung Merapi, termasuk pada gardu-gardu dan pembangkit PLN Akibatnya sekitar 186 trafo PLN tertutup lahar, yang pada akhirnya memutuskan aliran listrik nyaris di semua daerah terdampak bencana. Padahal penerangan merupakan kebutuhan vital, baik untuk pemantauan maupun pengungsian dengan segala kegiatannya Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena baru pertama kalinya trafo PLN ikut tertutup lahar sejak bencana erupsi Merapi terjadi. Informasi ini sangat penting commit to user ditayangkan, karena PLN berperan vital dalam penerangan yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam kondisi bencana seperti ini. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena perubahan realitas yang terjadi akibat triadanya penerangan dikarenakan trafo PLN yang rusak, tentu melahirkan kondisi mencekam yang menjadi realitas baru bagi masyarakat setempat. Perubahan realitas ini memang penting dimuat dalam newsticker, agar semua pihak terkait dapat mengantisipasinya.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 175 3 8 6 LAHAR DINGIN MERAPI HANYUTKAN PIPA PAM MAGELANG mar ta 12 8 20 10 4:26:0 9 AM INSERT Sos ial Daer ah 6 Hour s Newsticker ini berisi tentang peringatan atas hanyutnya pipa Perusahaan Air Minum di Magelang akibat lahar dingin –sebagai salah satu rentetan bencana gunung Merapi— yang berbahaya, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Terbukti betapa berbahayanya lahar dingin, karena dalam perjalanannya arus yang deras dapat menghanyutkan semua yang menghadang. Termasuk pipa PAM di Magelang, padahal pipa tertanam di dalam tanah. Karena itulah berita ini diturunkan, guna menunjukkan kekuatan arus lahar dingin yang begitu luar biasa. commit to user Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena baru pertama kalinya pipa PAM dapat ikut hanyut terbawa lahar dingin. Informasi ini sangat penting ditayangkan, karena PAM juga berperan vital yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam skondisi bencana seperti ini. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena perubahan realitas yang terjadi akibat triadanya air layak minum zkibat hanyutnya pipa PAM yang ditanam di bawah tanah, tentu melahirkan kondisi sangat memprihatinkan yang menjadi realitas baru bagi masyarakat setempat. Perubahan realitas ini memang penting dimuat dalam newsticker, agar semua pihak terkait dapat mengantisipasinya.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 4 Laporan Tindakan Sebagai contoh newsticker yang menggambarkan tindakan atas bencana gunung Merapi di Yogyakarta yang merujuk kepada: i. Konstruksi Ideasional pemahaman akan keberadaan makna bencana adalah: 16 6178 SELURUH WARGA DI LERENG MERAPI TELAH DIEVAKUASI mar ta 10 2 6 20 10 6 :42:3 1 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s commit to user Newsticker ini berisi tentang tindakan atas bencana gunung Merapi yang mengungsikan seluruh warga di lereng Merapi, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Meski termasuk Kawasan Rawan Bencana KRB III, evakuasi warga di lereng gunung Merapi juga perlu disegerakan. Karena jangkauan yang luas dari hujan abu dan kecepatan luncur awan panas yang sedemikian cepat, tak menutup kemungkinan wilayah lereng berubah status sehingga saanjadi lebih berbahaya. Karenanya dengan adanya pengumuman kalau seluruh warga di lereng telah berhasil dievakuasi, tentu akan menimbulkan sedikit kelegaan. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena informasi tentang selesainya evakuasi telah dapat ditayangkan hanya beberapa detik setelah berita erupsi gunung Merapi pertama ditayangkan. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dramatis dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena perubahan realitas yang terjadi akibat erupsi gunung Merapi yang pertama kali ini, sangat mencekam warga setempat atas bahayanya. Karena itu tindakan segera mengungsikan seluruh warga di lereng Merapi adalah tindakan tepat, yang berarti juga menegaskan besarnya bahaya yang akan terjadi menyusul commit to user erupsi sekaligus memberikan realitas baru bagi warga setempat yang kini tinggal di pengungsian.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 18 4119 BENCANA SEKUNDER MERAPI, SLEMAN BENTUK BPBD dani 1 20 2011 11:0 1:2 8 PM INSERT Sosial Daer ah 6 Hour s Newsticker ini berisi tentang tindakan atas bencana gunung Merapi dari Pemda Sleman yang membentuk BPBD menghadapi bencana sekunder, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Munculnya bencana sekunder akibat dampak erupsi Merapi yang makin banyak dan serius, membuat Pemda Sleman membentuk BPBD untuk mengatasinya. Kendati cukup jauh dan tidak masuk dalam KRB, tetapi ternyata jangkauan dampak sebagai bencana sekunder tiba pula di wilayah Sleman. Belum lagi untuk mengkordinasikan tempat-tempat pengungsian yang tersebar, yang semuanya ini menjadi penting sebagai alasan dibentuknya BPBD Sleman. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini sangat aktual karena informasi tentang Pemda Sleman yang membentuk BPBD akibat dampak erupsi Merapi yang makin banyak dan serius. Informasi pembentukan BPBD Sleman ini merupakan yang pertama, bahkan satu-satunya, yang ditayangkan. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dan menyangkut kepentingan umum. commit to user  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Bagi warga Sleman di bukanya banyak tempat pengungsian bagi warga Merapi di wilayah Sleman, tentu saja berpengaruh atas perubahan realitas. Terlebih karena warga Sleman juga mengalami berbegai dampak erupsi Merapi yang terjadi, meski cukup jauh dari Kawasan Rawan Bencana.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. i. Konstruksi Relasional pesan dengan masyarakat atas bencana tersebut adalah: 16 6220 WARGA LERENG GUNUNG MERAPI DIEVAKUASI PAKSA mar ta 10 26 20 10 9:32:21 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang tindakan atas bencana gunung Merapi yang mengungsikan warga dengan paksa di lereng Merapi, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Lereng gunung Merapi yang termasuk Kawasan Rawan Bencana sangat berbahaya, terlebih belum dapat diduga seberapa besar dampak letusan yang barusan terjadi. Bila masih ada warga yang tidak mau dievakuasi, akan dilakukan secara paksa demi keselamatan mereka sendiri. Inilah yang mungkin tidak disadari penduduk, karena itulah berita ini diturunkan. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini kurang aktual karena setelah berbagai informasi tentang dampak bahaya Merapi yang menyebabkan jatuhnya korban dan telah selesainya commit to user evakuasi, ditayangkan lagi newsticker ini. Padahal ternyata masih ada warga yang masih bertahan dan berarti belum seluruhnya dievakuasi, sehingga terkesan ada yang salah. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini memiliki magnitude besar, kedekatan, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini kurang aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena perubahan realitas yang terjadi setelah newsticker yang mengabarkan seluruh warga telah dievakuasi, menimbulkan tanda tanya saat info ini ditayangkan. Melihat dampak perhatian masyarakat pada newsticker, berita seperti ini tentu akan membingungkan.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 1712 78 PEMERINTAH BENTUK TIM PEMULIHAN EKONOMI MERAPI antar ini 11 17 2 010 1:15 :41 PM INSERT Sosial Daer ah 4 Hour s Newsticker ini berisi tentang tindakan Pemerintah yang membentuk Tim Pemulihan Ekonomi untuk masyarakat akibat bencana gunung Merapi, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Setelah bencana dengan segala dampaknya menerjang, seluruh aspek kehidupan masyarakat setempat menjadi porak poranda. Termasuk bidang perekonomian nyaris menjadi lumpuh total, akibat hilangnya sumber nafkah dan penghasilan masyarakat. Akibatnya transaksi dan kegiatan ekonomi seolah terhenti, sehingga Pemerintah memprioritaskan membentuk tim untuk memulihkannya. Hasil analisisnya sebagai berikut: commit to user  Aspek Kualitas Berita Isi newsticker ini aktual karena informasi tentang tim pemulihan ekonomi yang dibentuk pemerintah ini ditayangkan, setelah berbagai info tentang porak porandanya segenap aspek kehidupan masyarakat dan besarnya kerugian yang diderita masyarakat. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini kurang aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Bagi warga terdampak bencana Merapi lumpuhnya perekonomian tidak menjadi prioritas saat ini, yang penting mereka dapat hidup selamat dari bahaya bencana dengan berbagai dampaknya. Bila tim ini tidak atau sangat lambat berkerja maka hasilnya mereka tidak mendapatkan kehidupan perekonomian yang lebih baik, sehingga tidak akan mengubah realitas kehidupan mayarakat saat ini.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. ii. Konstruksi Identitas yang menuliskan nama sumber dan obyek berita adalah: 16 619 6 RSUD MUNTILAN TANGANI KORBAN HUJ AN ABU MERAPI mar ta 10 26 20 10 8 :12:49 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang tindakan Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan yang menangani korban hujan abu –sebagai salah satu rentetan bencana gunung Merapi, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Berbagai pihak terkait berkordinasi dan turut serta commit to user aktif menanggulangi dampak bagi warga korban bencana gunung Merapi, dengan kapasitas dan tugas masing-masing. Korban luka-luka melampaui jumlah daya tampung rumah sakit walau seluruh RS telah dikerahkan, termasuk RSUD Muntilan yang menangani korban hujan abu. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Newsticker ini kurang aktual karena informasi tentang banyaknya korban yang jatuh akibat hujan abu yang menyebar jauh telah ditayangkan, membuat kerepotan sejumlah Rumah Sakit di berbagai daerah yang menanganinya. Termasuk RSUD Muntilan yang banyak menangani pasien ISPA akibat hujuan abu, meski cukup jauh dari Kawasan Rawan Bencana. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memiliki magnitude besar, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini kurang aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena telah cukup sering ditayangkan info tentang bahaya hujan abu vulkanik Merapi dengan himbauan agar warga memakai masker, namun masih banyak yang tidak mengindahkan. Akibatnya banyak korban yang jatuh mengakibatkan kerepotan sejumlah Rumah Sakit di berbagai daerah, termasuk RSUD Muntilan. Artinya tidak ada perubahan realitas yang terjadi, yang diangkat melalui newsticker ini.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. commit to user e. Laporan SimpatiBantuan Sebagai contoh newsticker yang menggambarkan sikap simpati dan bantuan untuk bencana gunung Merapi di Yogyakarta yang merujuk kepada: ii. Konstruksi Ideasional pemahaman akan keberadaan makna bencana adalah: 16 93 9 7 PEMERINTAH RANCANG BANGUN AULA PENGUNGSI MERAPI attin 11 8 20 10 3 :45 :5 4 PM INSERT Sosial 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang sikap simpati maupun bantuan dari pemerintah untuk masyarakat korban bencana gunung Merapi yang merancang bangun aula pengungsi, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Seringnya bencana terjadi di Indonesia, selalu membawa dampak pada kebutuhan tempat pengungsian yang representatif Pengungsi biasanya ditempatkan di gedung-gedung instansi pemerintah maupun swasta, sekolah dan lainnya, yang dikhawatirkan akan dapat mengganggu aktivitas. Karenanya pemerintah memandang perlu, segera dibangun khusus aula pengungsi untuk menampungnya . Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Newsticker ini sangat aktual karena informasi tentang niat pemerintah membuat rancang bangun aula pengungsi merupakan wacana pertama kali yang terjadi saat bencana Merapi. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas commit to user Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Melihat banyaknya korban yang jatuh akibat erupsi dan berbagai dampak bencana Merapi, pemerintah memandang perlu membangun aula pengungsian yang memang dikhususkan untu penampungan warga saat evakuasi bencana. Bila terwujud, tentu merupakan realitas baru bagi pengungsi Merapi. Perubahan realitas kelak inilah yang diangkat dalam newsticker ini.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 1748 8 5 PEMERINTAH SIAPKAN RP15 M BAGI PADAT KARYA MERAPI astir 12 5 20 10 8 :04:46 AM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang sikap simpati maupun bantuan dari pemerintah untuk masyarakat korban bencana gunung Merapi yang menyiapkan dana kegiatan padat karya bagi masyarakat, menguatkan konstruksi pemahaman makna atas peristiwa bencana yang terjadi. Untuk kebutuhan hidup keseharian para pengungsi membutuhkan pekerjaan yang dapat memberikan penghasilan, sementara pekerjaan lama mereka telah hilang akibat bencana. Karena itu pemerintah mengadakan program padat karya dengan penyiapan dana 15 milyar rupiah, untuk membantu pengungsi memperoleh nafkah. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Newsticker ini sangat aktual karena informasi tentang hilangnya sumber nafkah bagi warga terdampak bencana, sudah ditayangkan melalui berbagai berita yang menggambarkan porak porandanya segenap aspek kehidupan masyarakat tersebut. Info ini memberikan solusi bagi warga dalam memenuhi kebutuhan commit to user hidup keseharian, melalui program padat karya yang disiapkan pemerintah. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini sangat aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena penyiapan dana Rp. 15 M untuk program padat karya yang disiapkan pemerintah, memberikan perubahan realitas yang sangat berarti bagi masyarakat. Kehilangan pekerjaan akibat musnahnya sumber nafkah telah tergantikan dengan adanya program padat karya.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. iii. Konstruksi Relasional pesan dengan masyarakat atas bencana tersebut adalah: 16 66 13 SANTRI J EMBER GELAR DOA KORBAN TSUNAMI MERAPI umam 10 2 8 20 10 3 :41:06 AM INSERT Sosial Daer ah 4 Hour s Newsticker ini berisi tentang sikap simpati dari para santri di Jember yang menggelar doa untuk para korban bencana tsunami di Mentawai dan erupsi gunung Merapi di Yogyakarta, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk berperanserta membantu korban bencana, salah satunya dengan menggelar doa. Doa yang dilakukan santri di Jember sebagai tanda simpati merupakan bantuan yang tidak terhingga nilainya bagi warga korban bencana, sehingga sangat disyukuri dan diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. commit to user Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Newsticker ini aktual karena informasi tentang sikap simpati dari para santri Jember yang ditujukan bagi korban bencana merupakan laporan simpatibantuan pertama berupa doa bersama. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini kurang aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena bantuan doa yang dilakukan santri Jember tersebut, tidak langsung mengubah realitas di daerah bencana. Namun semangat yang ditularkan dan keyakinan akan dikabulkannya doa, sangat menambah semangat warga terdampak bencana –baik di Merapi maupun Wasior— untuk bertahan hidup dan melakukan aktifitas.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 16 9 822 J ATENG AJ UKAN TAMBAHAN BANTUAN MERAPI KE BNPB antar ini 11 10 20 10 11:56 :41 AM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang sikap simpati maupun bantuan dari Pemda Jawa Tengah yang mengajukan tambahan dana bantuan bagi para korban bencana gunung Merapi ke BNPB, menguatkan konstruksi hubungan pesan dengan masyarakat atas bencana yang terjadi. Untuk merehabilitasi korban bencana yang mencakup beberapa kota di sekitar gunung Merapi, memerlukan dana yang tidak commit to user sedikit. Sebagai pemnerintah di daerah yang wilayah kerjanya terkena bencana, Pemda Jateng harus all-out menanggulanginya. Untuk itulah, Pemda Jateng terpaksa mengajukan dana tambahan bantuan ke BNPB. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Newsticker ini kurang aktual karena informasi kebutuhan dana yang besar bagi penanggulangan dan pemulihan bencana sudah diperkirakan melalui berita yang menggambarkan porak poranda segenap aspek kehidupan masyarakat. Sementara bantuan yang mengalir cukup besar, namun Pemda Jateng ternyata masih membutuhkan tambahan bantuan dari BNPB. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini kurang aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena bantuan dari berbagai pihak terus mengalir ke korban maupun Pemda Jateng sebagai kordinator penanggulangan, sehingga info yang dimuat dalam newsticker ini tidak mengubah realitas. Malah kemudian sedikit menimbulkan tanya, apakah Pemda Jateng masih perlu meminta tambahan bantuan ke BNPB.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. iv. Konstruksi Identitas yang menuliskan nama sumber dan obyek berita adalah: commit to user 16 6 48 8 MENAKERTRANS SERAHKAN BANTUAN PENGUNGSI MERAPI at tin 10 27 20 10 4:3 4:01 PM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang sikap simpati maupun bantuan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menyerahkan bantuan untuk para pengungsi korban bencana Gunung Merapi di Yogyakarta, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. Setelah ditetapkan sebagai bencana nasional, seluruh unsur pemerintahan baik di Pusat maupun daerah telah diperintahkan ikut membantu dengan segenap kemampuannya. Karena itulah Menakertrans menyerahkan bantuan kepada pengungsi di Merapi dan menyiapkan program transmigrasi swakarsa untuk warga terdampak bencana yang menginginkannya. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Newsticker ini cukup aktual karena informasi kebutuhan dana yang besar bagi pengungsi akibat porak porandanya segenap aspek kehidupan mereka sudah sering ditayangkan newsticker. Sementara bantuan yang diberikan Mentakertrans dan penyiapan program transmigrasi merupakan bantuan bentuk baru yang dapat menjadi solusi bagi warga terdampak bencana. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, misi dan menyangkut kepentingan umum.  Perubahan Realitas Info newsticker ini cukup aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena bantuan dari Menakertrans, terutama dalam bentuk penyiapan program transmigrasi swakarsa, akan membuat perubahan realitas yang cukup commit to user signifikan bagi kehidupan para pengungsi mauopun warga lain yang terdampak bencana.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. 170 0 3 7 PLN BEBASKAN REKENING MINIMUM KORBAN MERAPI antar ini 11 11 20 10 8:19 :59 AM INSERT Sosial Daer ah 2 Hour s Newsticker ini berisi tentang sikap simpati maupun bantuan dari Perusahaan Listrik Negara yang membebaskan rekening dalam jumlah minimum untuk para korban bencana gunung Merapi di Yogyakarta, menguatkan konstruksi identitas media, nara sumber dan masyarakat yang ditampilkan. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN juga berperan serta langsung menangani korban bencana Merapi dalam banyak hal, antara lain membebaskan rekening minimum bagi warga terdampak bencana. Sebuah tindakan simpatik, karena masyarakat sudah tak punya uang lagi untuk membayar sesuatu yang tidak dipakainya selama bencana akibat dirusak dampak yang terjadi. Hasil analisisnya sebagai berikut:  Aspek Kualitas Berita Newsticker ini cukup aktual karena informasi tentang bantuan dari PLN yang membebaskan rekening dalam jumlah minimum untuk warga barun pertama ditayangkan. Padahal dalam beberapa newsticker diberitakan, sebagian besar trafo PLN malah mengalami kerusakan akibat hujan abu maupun awan panas sebagai dampak bencana Merapi. Karena itu, sesuai pedoman penulisan, newsticker ini juga memperhatikan time concern, memiliki magnitude besar, memiliki kedekatan, pertama kali, misi dan menyangkut kepentingan umum. commit to user  Perubahan Realitas Info newsticker ini cukup aktual, dipandang dari perubahan realitas yang terjadi. Karena meski sebagian besar warga terdampak bencana Merapi tinggal di pengungsian, namun tetap saja ada biaya minimum rekening dari abodemen maupun pemakaian sebelumnya masih harus dibayar dan membebani masyarakat. Bantuan PLN yang dilakukan di tengah kerugian yang dialami PLN sendiri, mampu mengubah realitas kesulitan hidup masyarakat.  Faktor-faktor Sosial Budaya Belum ada gambaran faktor-faktor sosial budaya dalam informasi ini. - - - oo0 oo— Pada akhirnya analisis level teks newsticker di atas dapat disimpulkan bahwasanya konstruksi teks baik ideasional, relasional maupun identitas pada isi newsticker tvOne di keseluruhan tema: laporan peristiwa, pemberitahuan pihak terkait, peringatan bahaya, laporan tindakan dan laporan simpati bantuan tentang bencana Merapi Yogyakarta dalam pengelolaanya ternyata sangat dipengaruhi oleh aspek kualitas berita. Meski cenderung pas-pasan –bahkan cenderung asal ada— faktor aktualitas yang ingin dihadirkan terkendala faktor akurasi dan faktual. Sedangkan untuk unsur memiliki kedekatan dan menyangkut kepentingan umum nyaris secara otomatis terpenuhi, karena sifat pemberitaan bencana. Tetapi tidak demikian halnya dengan unsur pertama kali, prestisius, menyangkut tokoh, unik, relevan, mengandung misi dan bermanfaat, hasil penelitian menunjukkan kadang masih ada yang belum dipenuhi dalam setiap tayangan newsticker bencana Merapi Yogyakarta ini. commit to user Sementara dari sisi perubahan realitas, sebagian besar isi berita dari keseluruhan newsticker tvOne termasuk aktual. Meski demikian, keunggulan newsticker –khususnya di tvOne—sempat ternodai oleh keterlambatan pergantian tayang dan membuat panik masyarakat dalam mengantisipasi dampak perubahan realitas yang terjadi. Hal ini menurut penyusun, diakibatkan kurangnya kesigapan peliput maupun Redaksi dalam check recheck dan konfirmasi ke nara sumber untuk keakuratan berita. Yang mengherankan, hanya sedikit sekali pembuatan newsticker yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya. Pada sebagian besar newsticker tidak didapati gambaran faktor-faktor sosial budaya, namun berita-berita tentang tewasnya warga akibat erupsi Merapi tentu memengaruhi jiwa massa sebagai salah satu faktor sosial. Meskipun demikian newsticker tetap dapat efektif dan aktual kendati terdapat pengaruh budaya Jawa semisal ‘alon-alon asal kelakon’, yang apabila konteksnya adalah waspada, tidak ‘grusa-grusu,’ dan ‘kesusukemrusung’ terkait bencana, sehingga keselamatan manusia lebih diutamakan. Terlebih juga, hal ini dikarenakan sifat newsticker yang sangat aktual dan kebutuhan informasi yang segera. © commit to user 134 BAB V ANALISIS DIMENSI MESO PRAKTIK DISKURSUS PADA LEVEL PRODUSEN DAN KONSUMEN Ini merupakan dimensi yang berhubungan dengan proses produksi level produsen dan proses konsumsi teks level konsumen. Praktik-praktik kewacanaan –tempat dihasilkannya diciptakan serta dikonsumsi diterima dan diinterpretasikannya teks— dipandang sebagai bentuk penting praktik sosial, yang memberi kontribusi bagi penyusunan dunia sosial mencakup hubungan sosial.

A. Level Produsen