Kecambah Kedelai Kacang Kedelai Glycine Max L. Merrill

dinobatkan sebagai sumber protein ideal bagi penganut pola makan vegetarian, karena konsumsi kedelai juga berfungsi memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak juga penting untuk pertumbuhan tubuh sebagaimana didapatkan dari protein hewani. Sebagai pengganti sumber protein hewani, protein di dalam kedelai dapat dikonsumsi dalam berbagai cara. Selain dikonsumsi dalam bentuk aslinya, kedelai juga biasa dinikmati dalam berbagai jenis produk olahannya, seperti tahu, tempe, kembang tahu, kecap, dan sebagainya. Produk susu dari kedelai juga tidak asing lagi ditemukan di pasar swalayan maupun industri-industri rumahan. Kedelai juga dijadikan bahan baku pembuatan daging nabati serta bahan tambahan pada beraneka produk dari daging seperti sosis, kornet, nugget, dan sebagainya.

2.4.1. Kecambah Kedelai

Perkecambahan germinasi merupakan suatu proses keluarnya bakal tanaman tunas dari lembaga yang disertai dengan terjadinya mobilisasi cadangan makanan dari jaringan penyimpanan atau keping biji ke bagian vegetatif sumbu pertumbuhan embrio atau lembaga. Biji kacang hijau, kacang tunggak, atau kedelai yang dikecambahkan umumnya disebut tauge atau kecambah. Gambar 2.4. Kecambah Kedelai Universitas Sumatera Utara Tauge atau kecambah dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah maupun setelah dimasak. Tujuan pemasakan agar adalah agar zat gizi yang ada pada kecambah dapat tersedia sesuai selera. Namun, ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi kecambah dalam keadaan mentah sebagai salad, karedok atau jus karena dalam kondisi tersebut, masih terkandung zat yang berguna bagi peremajaan tubuh. Selama proses perkecambahan, bahan makanan cadangan diubah menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna tubuh. Proses perkecambahan juga meningkatkan jumlah protein dan vitamin, sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan Astawan, 2008. Jika diperlukan, kecambah dapat ditumis atau dikukus sebentar saja, atau memasukkan tauge sesaat sebelum masakan diangkat agar kadar vitamin C dan enzim yang rusak tidak lebih dari 20 akibat proses pemanasan Kusumo, 2010. Nilai gizi berbagai jenis kecambah disajikan pada tabel 2.6. dibawah ini. Tabel 2.6. Komposisi Zat Gizi Berbagai Jenis Kecambah dalam 100 g Bahan Zat gizi Jenis kecambah Kacang Hijau Kacang Kedelai Kacang Tunggak Energi kkal 23.00 67.00 35.00 Protein g 2.90 9.00 5.00 Lemak g 0.20 2.60 0.20 Karbohidrat g 4.10 6.40 5.80 Kalsium mg 29.00 50.00 57.00 Posfor mg 69.00 65.00 88.00 Besi mg 0.80 1.00 1.00 Vit A SI 10.00 110.00 0.00 Vit B1 mg 0.07 0.23 0.07 Vit C mg 15.00 15.00 15.00 Sumber : Direktorat Gizi, Depkes 1992 dalam Astawan 2008 Universitas Sumatera Utara Manfaat kesehatan dari kandungan gizi kedelai dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi ketika kedelai dikecambahkan. Menurut Cahyadi 2007, pada saat berkecambah terjadi proses hidrolisis karbohidrat dan protein menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Kedelai dalam bentuk kering yang dikecambahkan mengalami peningkatan kadar protein. Selain itu, pengecambahan melipatgandakan jumlah vitamin A sebanyak 300 persen dan vitamin C hingga 500-600 persen. Vitamin C yang awalnya tidak terdapat pada kedelai, ternyata mulai terbentuk pada hari pertama berkecambah hingga mencapai 12 mg per 100 gram kecambah setelah 48 jam. Demikian juga dengan vitamin E, mengalami peningkatan dari 24-230 mg per 100 gram biji kering menjadi 117-662 mg per 100 gram kecambah. Manfaat dari pengecambahan kacang kedelai tidak hanya pada peningkatan nilai gizinya tetapi juga dapat menghilangkan zat antigizi pada kedelai yang menghambat penyerapan mineral pada kecambah tersebut. Salah satu zat antigizi yang diinaktifkan saat mengonsumsi kedelai selama proses pengecambahan adalah asam fitat yang dapat mengganggu penyerapan zat besi. Dengan mengonsumsi kecambah, zat gizi yang ada dapat terserap secara utuh karena senyawa-senyawanya lebih sederhana dan mudah dicerna. Proses perkecambahan kacang-kacangan yang menghasilkan kecambah sprouts yang kemudian ditepungkan, ternyata dapat menghilangkan berbagai senyawa anti gizi didalamnya, dapat mempertahankan mutu proteinnya dan mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Beberapa senyawa antigizi terpenting yang terdapat dalam kacang-kacangan adalah : antitripsin, hemaglutin atau lektin, Universitas Sumatera Utara oligosakarida, dan asam fitat. Kenaikan asam amino juga terjadi ketika proses perkecambahan Astawan, 2008. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada table 2.7. berikut ini: Tabel 2.7. Komposisi Asam Amino Kecambah Kedelai dibandingkan Kedelai Kering dan Tempe dalam 100 gram Bahan Protein Esensial Kecambah Kedelai Kedelai Kuning Kedelai Hitam Tempe Iso Leusin 313 290 253 333 Leusin 525 494 473 529 Metionin + Sistin 88 165 125 171 Fenil alanin + Tirosin 456 506 474 475 Treonin 363 247 272 245 Triptofan 143 76 86 77 Valin 350 291 254 332 Arginin 300 428 2098 407 Histidin 169 168 900 169 Sumber : Balai Penelitian Pertanian 1985 dalam Astawan 2008

2.4.2. Tepung Kecambah Kedelai