Analisis dan Pengolahan Data Definisi Operasional

Parameter yang akan dianalisis berikutnya yaitu feses dan urin yang dihasilkan. Penampungan feses dan urin dilakukan setiap hari. Feses dan urin ditampung menggunakan wadah yang dilapisi plastic untuk menghindari keringnya urin. Selanjutnya feses dan urin dikumpulkan didalam wadah kaca tertutup. Feses dan urin yang terkumpul akan dianalisis kadar proteinnya berupa kandungan nitrogen yang dihasilkan. Kadar nitrogen tersebut akan digunakan dalam perhitungan nilai BV dan NPU.

3.7. Analisis dan Pengolahan Data

Data hasil uji biologi PER, NPU, DC, dan BV di analisis secara statistik dengan uji sidik ragam Rancangan Acak Lengkap seperti dalam tabel 3.5. berikut : Tabel 3.5 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber Keragaman db JK KT F Hitung F Tabel 5 1 Perlakuan r-1=V 1 JKP Galat rt-1-r-1=V 2 JKG F V1, V2 Total rt-1 JKT Keterangan : F : Uji-F r : Jumlah Perlakuan t : Jumlah Sampel Rumus :

1. Derajat Bebas db

a. db perlakuan = r-1 b. db galat = rt-1-r-1 c. db total = rt-1 Universitas Sumatera Utara

2. Faktor Koreksi FK

Faktor koreksi =

3. Jumlah Kuadrat JK

a. Jumlah Kuadrat Total JKT = ∑Yij 2 – FK b. Jumlah Kuadrat Perlakuan JKP = c. Jumlah Kuadrat Galat JKG = JKT - JKP

4. Kuadrat Total KT

a. Kuadrat Total Perlakuan KTP =

b. Kuadrat Total Galat KTG

=

5. F Hitung

F Hitung =

6. F Tabel

Bandingkan F Hitung dengan F Table Anova pada V 2 V 1. Bila F.Hitung F.Tabel = H diterima, H a ditolak berarti tidak ada perbedaan antara perlakuan- perlakuan tersebut. Bila F.Hitung F. Tabel = H ditolak, H a diterima berarti ada perbedaan antara perlakuan-perlakuan tersebut. Bila hasil uji menunjukkan perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Tukey. Model matematis yang digunakan adalah Steel and Torrie, 1995 : Үij = µ+τі+ԑіј Keterangan : Үij = Nilai pengamatan dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j Universitas Sumatera Utara µ = nilai tengah τі = ransum ke-i ԑіј = galat dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j i = perlakuan 1,2,3 j = ulangan 1,2,3,4,5,6

3.8. Definisi Operasional

1. Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. 2. Tepung pisang awak masak yaitu hasil penepungan dari campuran tepung beras dan pisang awak masak dengan perbandingan 1:2. 3. Ikan Lele dumbo Clarias gariepinus adalah jenis ikan air tawar yang memiliki bentuk tubuh lebih besar dibandingkan ikan lele lokal yang diperoleh dari pasar tradisional di Medan. 4. Kecambah kedelai adalah hasil dari kedelai yang dikecambahkan selama 48 jam. 5. Tepung kecambah kedelai adalah hasil penepungan dari kecambah kedelai. 6. Ransum whey adalah Ransum yang diberikan pada mencit control yang dibuat dari susu bubuk protein whey merek dagang L-Men dicampur dengan multivitamin merek dagang Fitkom, garam, minyak jagung merek dagang Mazola corn oil, Tepung Jagung merek dagang Hann stratch corn dan air kemudian dimasak hingga matang, dicetak membentuk pellet dan dikeringkan pada suhu 55-60 ᴼ C selama ±24jam. Universitas Sumatera Utara 7. Ransum TPLK adalah ransum yang diberikan pada mencit uji yang dibuat dari bahan dasar tepung pisang awak masak 100gr yang dicampur dengan daging ikan lele kukus 50gr dan tepung kecambah kedelai 25gr kemudian ditambahkan tepung gula 10gr, minyak nabati 10ml, tepung susu 10 gr dan air secukupnya kemudian dimasak hingga matang, dicetak membentuk pellet dan dikeringkan pada suhu 55-60 ᴼ C selama ±24jam. 8. Ransum TPL adalah ransum yang diberikan pada mencit uji yang dibuat dari bahan dasar tepung pisang awak masak 100gr yang dicampur daging ikan lele kukus 100gr dengan penambahan tepung gula 10gr, minyak nabati 10ml, tepung susu 10 gr dan air secukupnya kemudian dimasak hingga matang, dicetak membentuk pellet dan dikeringkan pada suhu 55-60 ᴼ C selama ±24jam. 9. Kualitas protein pada MP-ASI adalah mutu dari protein MP-ASI berdasarkan hasil perhitungan nilai PER, BV, dan NPU. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Tepung Beras-Pisang Awak Masak yang divariasikan dengan Ikan Lele Dumbo dan Tepung Kecambah Kedelai Perbedaan karakteristik antara tepung pisang awak masak TP dengan TPLK dan TPL dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut: Gambar 4.1. Karakteristik Tepung TP, TPLK dan TPL Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap tepung campuran beras- pisang awak masak dengan ikan lele dumbo dan kecambah kedelai, dihasilkan karakteristik TP sebagai bahan dasar berwarna putih kekuning-kuningan, beraroma khas pisang awak yang didominasi rasa manis dari pisang dengan tekstur yang lembut dan halus namun tidak sehalus tepung terigu. Tepung TPLK memiliki karakteristik berwarna kuning kecoklatan, beraroma kedelai dan amis dari lele yang didominasi oleh rasa asam dari kedelai dengan tekstur lebih kasar dibandingkan TP. Sedangkan pada TPL dihasilkan tepung berwarna kuning kecoklatan, beraroma amis khas lele dengan rasa gurih dari lele dan tekstur sedikit kasar menyerupai tepung TPLK. TPLK TP TPL Universitas Sumatera Utara 4.2. Kandungan Zat Gizi pada Tepung Beras-Pisang Awak Masak yang divariasikan dengan Ikan Lele Dumbo dan Tepung Kecambah Kedelai Kandungan proksimat yang terdapat pada TP, TPLK dan TPL disajikan pada tabel 4.1. berikut. Tabel 4.1. Kandungan Proksimat Tepung TP, TPLK dan TPL per 100 gram Bahan No. Zat Gizi Tepung Bahan Dasar TP a TPLK b TPL c 1. Protein 5,65 19,78 18,10 2. Serat kasar 1,51 3,80 3,49 3. Lemak 1,02 10,06 11,90 4. Kadar Air 5,90 6,57 18,44 5. Kadar Abu 1,09 1,76 1,84 Sumber: a Campuran 100gr pisang awak masak+50gr tepung beras Jumirah dkk, 2011 b Hasil analisis Laboratorium Kimia FMIPA USU c Dewi, 2013 Berdasarkan hasil analisis diatas, secara umum kandungan gizi kedua tepung TPLK dan TPL lebih baik dibandingkan dengan TP. Penambahan ikan lele dan tepung kecambah kedelai terhadap TP sebagai bahan dasar tepung MP-ASI terbukti dapat meningkatkan kandungan gizi tepung MP-ASI tersebut. Kandungan gizi dari TPLK dan TPL tidak jauh berbeda. Kandungan protein dan serat kasar lebih dominan terdapat pada TPLK dibadingkan TPL. Namun untuk kadar lemak, kadar air dan kadar abu lebih dominan terdapat pada TPL dikarenakan komposisi lele yang lebih besar pada tepung TPL dibandingkan TPLK

4.3. Karakteristik Hewan Percobaan