BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Makanan Bayi
Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu ASI dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu MP-ASI Depkes RI, 2006. ASI
merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI dapat diberikan kepada bayi sampai 6 bulan. Hanya dengan mengonsumsi ASI, seorang bayi dapat tumbuh kembang
dengan baik. Susunan ASI tiap 100 ml mengandung 60-65 kalori, 1-1,2 gr protein, 2,5-3,5 gr lemak dan Rasio protein per kalori 7,7 Waluyo, 2010.
WHO telah menetapkan bahwa ASI harus tetap diberikan eksklusif sampai 6 bulan dan MP-ASI harus mulai diberikan pada usia ini. Kebijakan ini juga telah
disetujui di Inggris yang juga merekomendasikan agar makanan selain susu tidak diperkenalkan sebelum usia 4 bulan Barasi, 2009.
2.1.1. Makanan Pendamping Air Susu Ibu MP-ASI
Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan untuk
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Kandungan gizi adalah jumlah zat gizi terutama energi dan protein yang
harus ada di dalam MP-ASI lokal setiap hari yaitu sebesar 250 Kalori, 6-8 gram protein untuk bayi usia 6 – 12 bulan dan 450 Kalori, 12 - 15 gram protein untuk anak
usia 12 - 24 bulan. Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 Kalori dan 16 gram
protein. Kandungan gizi ASI adalah 400 Kalori dan 10 gram protein, maka kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh dari MP-ASI adalah 250 Kalori dan 6 gram protein. Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan adalah sekitar 850 Kalori dan 20 gram protein. Kandungan
gizi ASI adalah sekitar 350 Kalori dan 8 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar 500 Kalori dan 12 gram protein.
MP-ASI sebaiknya berasal dari bahan lokal yaitu MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat,
mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi bayi Depkes RI, 2006.
Pemberian MP-ASI penting untuk memenuhi kebutuhan bayi 6 bulan keatas. Beberapa alasan pentingnya diperkenalkan MP-ASI sebagai makanan tambahan bayi
adalah: 1 penyedian lebih banyak energi dan nutrien agar kebutuhan pertumbuhan terpenuhi, 2 penyedian zat besi, karena cadangan yang disuplai sewaktu lahir telah
menyusut, 3 stimulasi perkembangan: gerakan tangan ke mulut, perkembangan wajah dan rongga mulut bersifat esensial bagi kemampuan berbicara, 4 agar anak
mampu mencerna, mengabsorbsi, dan mengekspresikan makanan lain, 5 perkembangan keterampilan sosial, makan bersama keluarga, dan 6 agar anak
memperoleh kemampuan membedakan rasa Barasi,2009.
Menurut laporan WHO tahun 2007, sekitar 1,5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar. Kurang dari 15 bayi diseluruh dunia diberi
ASI eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian MP-ASI tidak sesuai dan tidak aman. Hasil penelitian menunjukkan, gangguan pertumbuhan pada awal masa
kehidupan anak usia di bawah 5 tahun balita antara lain akibat kekurangan gizi
Universitas Sumatera Utara
sejak dalam kandungan pertumbuhan gizi yang terhambat, pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat, tidak cukup mengandung energi dan zat gizi terutama
mineral, dan tidak berhasil memberikan ASI eksklusif Waluyo, 2010 Perkenalan MP-ASI yang terlalu dini juga dapat meningkatkan reaksi alergi
karena belum sempurnanya saluran cerna, dan mungkin berhubungan dengan peningkatan resiko infeksi dada serta obesitas. Sedangkan jika perkenalan dilakukan
terlambat, fase perkembangan kemampuan mengunyah akan terlewatkan sehingga terjadi kegagalan pertumbuhan akibat tidak terpenuhinya gizi.
Suplemen tetes vitamin yang mengandung vitamin A, C, dan D direkomendasikan untuk semua anak dibawah usia 2 tahun di Inggris. Anak yang
mengikuti persentil pertumbuhannya dan menyukai berbagai jenis makanan adalah indikator yang baik untuk keberhasilan penyapihan Barasi, 2009.
2.1.2. Pola Pemberian MP-ASI Menurut Umur