N
end
= kadar nitrogen urin pada kelompok mencit control
3. Net Protein Utilization NPU
Cara ini juga melibatkan penggunaan hewan uji mencit jantan lepas sapih yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mencit uji diberi ransum
yang mengandung protein yang akan diuji mutunya. Sedangkan kelompok kedua merupakan kelompok pembanding kontrol yang diberi ransum protein whey. Baik
air dan ransum diberikan ad libitum selalu tersedia. Dengan rumus dibawah ini, NPU protein dapat diketahui.
Keterangan : N
f
= kadar nitrogen feses pada kelompok mencit uji N
met
= kadar nitrogen feses pada kelompok mencit kontrol N
urin
= kadar nitrogen urin pada kelompok mencit uji N
akhir
= kadar nitrogen kelompok mencit control
2.6. Kerangka Konsep
Peningkatan kuantitas protein dan zat gizi lainnya pada tepung beras- pisang awak masak terjadi ketika divariasikan dengan ikan lele dumbo dan tepung kecambah
kedelai. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Jumirah, dkk 2011 mengenai kandungan gizi pada formula campuran 100 gram pisang awak masak dan 50 gram
tepung beras dihasilkan protein sebesar 5,65 Kandungan protein tersebut mengalami peningkatan menjadi 18,10 ketika dikombinasikan dengan ikan lele
dumbo pada tepung TPL dan meningkat lebih baik lagi menjadi 19,78 ketika
Universitas Sumatera Utara
dikombinasikan dengan ikan lele dumbo dan tepung kecambah kedelai pada tepung TPLK. Selain protein, peningkatan kandungan zat gizi lainnya seperti kadar lemak,
serat, air, dan mineral juga terjadi pada tepung TPLK dan TPL. Penelitan ini menunjukkan bahwa tepung pisang awak masak memiliki
potensi sebagai MP-ASI yang kaya karbohidrat, vitamin dan mineral namun rendah protein sehingga dibutuhkan ikan lele dumbo dan tepung kecambah kedelai sebagai
penyumbang protein dan asam amino penting yang dibutuhkan dalam komposisi MP- ASI sebagai penunjang gizi bayi dan balita 6-24 bulan.
Dengan kombinasi tersebut, diasumsikan dapat meningkatkan kualitas protein pada tepung TPLK dan TPL melalui uji biologis. Maka kerangka konsep penelitian
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.6. Kerangka Konsep Penelitian
Ikan Lele Dumbo + Tepung Kecambah
Kedelai Peningkatan Kuantitas
Protein MP-ASI Tepung Beras-
Pisang Awak Masak
Peningkatan Kualitas Protein MP-ASI
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan dalam dua tahapan penelitian. Tahapan pertama berupa pembuatan ransum control protein whey
dan campuran tepung beras dan pisang awak masak yang divariasikan dengan ikan lele dumbo dan kecambah kedelai menghasilkan tepung TPLK dan TPL. Pada
tahapan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL searah 3 perlakuan
whey, TPLK dan TPL dan 2 kali pengulangan.
Tahapan kedua berupa pengujian aktivitas protein yang melibatkan penggunaan hewan uji mencit jantan usia sapih terhadap tepung TPLK dan TPL
untuk mengetahui mutu biologi protein tersebut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap searah dengan 3 taraf perlakuan yaitu perlakuan ransum
control protein whey P1, perlakuan ransum TPLK P2, dan perlakuan Ransum TPL P3 dengan 3 ulangan. Rancangan penelitian digambarkan pada skema berikut:
- M
W
R
W2
R
W4
R
W6
R
W28
Fe
1
Fe
2
Fe
3
Fe
4
Fe
5
Fe
6
Fe
28
U
1
U
2
U
3
U
4
U
5
U
6
U
28
SM
2
SM
4
SM
6
SM
28
- M
TPLK
R
TPLK2
R
TPLK4
R
TPLK6
R
TPLK28
Fe
1
Fe
2
Fe
3
Fe
4
Fe
5
Fe
6
Fe
28
U
1
U
2
U
3
U
4
U
5
U
6
U
28
SM
2
SM
4
SM
6
SM
28
Universitas Sumatera Utara
- M
TPL
R
TPL2
R
TPL4
R
TPL6
R
TPL28
Fe
1
Fe
2
Fe
3
Fe
4
Fe
5
Fe
6
Fe
28
U
1
U
2
U
3
U
4
U
5
U
6
U
28
SM
2
SM
4
SM
6
SM
28
Keterangan : -M
W
: Mencit yang diberi Perlakuan P1; R
W
: Pemberian Ransum P1 tiap 2 hari selama 28 hari
-M
TPLK
: Mencit yang diberi Perlakuan P2 ; R
TPLK
: Pemberian Ransum P2 tiap 2 hari selama 28 hari
-M
TPL
: Mencit yang diberi Perlakuan P3 ; R
TPL
: Pemberian Ransum P3 tiap 2 hari selama 28 hari
-Fe : Pengumpulan Feses mencit tiap hari selama 28 hari -U : Pengumpulan Urin mencit tiap hari selama 28 hari
-BB : Pengukuran Berat Badan mencit tiap 2 hari selama 28 hari -SM : Pengukuran Sisa Makanan mencit tiap 2 hari selama 28 hari
Gambar 3.1. Skema Rancangan Acak Lengkap Penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tahap pertama yaitu pembuatan tepung campuran beras-pisang awak masak yang divariasikan dengan ikan lele dumbo dan kecambah kedelai
dilakukan di Laboratorium Gizi Pangan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya penelitian tahap kedua dilakukan di Balai Riset dan
Standardisasi Industri Medan BARISTAND untuk pengukuran nitrogen feses dan urin mencit. Penelitian dilakukan selama 3 bulan yaitu bulan Oktober–Desember
2013.
3.3 Sampel Penelitian