Upaya dalam Mengatasi Kendala Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas
Pelaksanaan penilaian berbasis kelas yang baik harus diikuti rancangan penilaian yang optimal. Rancangan penilaian diharapkan mampu menggambarkan
pelaksanan pembelajaran yang menyeluruh. Setiap pergantian kurikulum, pemerintah selalu membekali guru dengan beberapa panduan penilaian beserta
prosedur penerapannya.
Panduan tersebut
dijadikan pegangan
ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Untuk menyusun rancangan pelaksanaan
penilaian berbasis kelas, guru diharuskan memiliki panduan penilaian, seperti Permendiknas No. 20 Tahun 2007 2007: 5-6 yang menjelaskan perencanaan
penilaian dilakukan pada waktu penyusunan RPP berupa penjabaran dari silabus. Pada kegiatan penyusunan RPP, guru menyusun penilaian dan model penilaian
yang digunakan sesuai dengan KD yang akan diujikan. Panduan model penilaian kelas menjelaskan perencanaan penilaian
berbasis kelas meliputi kegiatan menjabarkan SK menjadi beberapa KD dan indikator pembelajaran. Setiap indikator ditentukan Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM, selanjutnya SK, KD, dan indikator dimetakan untuk menetapkan model penilaian yang akan digunakan BSNP, 2007: 41-44. Model penilaian berbasis
kelas yang dapat digunakan beragam, seperti penilaian unjuk kerja, proyek, produk, portofolio, diri, sikap, dan tertulis Depdiknas c, 2004: 9-32. Mengacu
pada hal tersebut, semua guru telah mengaplikasikan panduan penilaian sebagai acuan dalam menyusun RPP. Hasil analisis dokumen menunjukkan bahwa
komponen dalam RPP telah mengacu pada perencanaan penilaian berbasis kelas. Evektivitas guru mengikuti pelatihan tentang penilaian turut
mempengaruhi guru dalam melaksanakan penilaian di kelas. Keterlibatan guru
dalam berbagai agenda pelatihan digunakan sebagai dasar untuk memahami implementasi suatu kebijakan di lapangan. Keaktifan guru dalam mengikuti
pertemuan turut membantu mensukseskan program pembelajaran yang baik dan mengatasi kendala dalam pembelajaran.
Pemahaman guru tentang pelaksanaan penilaian berbasis kelas diperkuat melalui hasil analisis dokumen RPP dan pengamatan. Pengamatan dilakukan di
dalam kelas menunjukkan bahwa semua guru telah menerapkan penilaian berbasis kelas dengan pendekatan yang digunakan berbeda. Adapun langkah pembelajaran
yang dilakukan oleh ketiga guru, di antaranya: 1 salam dan apresiasi; 2 memberikan pertanyaan dan simulasi; 3 membahas materi; 4 mengajak siswa
menemukan, memahami, menyimpulkan, dan beragumen; 5 mengajar siswa untuk aktif berbicara dan menanggapi; 6 merespon dan memberikan bimbingan;
7 penilaian dengan menggunakan beragam model penilaian, dan 8 memberikan tugas.
Keragaman bentuk penilaian menunjukkan bahwa semua guru menerapkan penilaian berbasis kelas yang terintegrasi dalam pembelajaran. Hasil
pengamatan pada ketiga guru menunjukkan pelaksanaan penilaian berbasis kelas berjalan dengan baik. Guru dan siswa saling terbuka dan berkomunikasi,
begitupun dengan persepsi siswa yang tidak jenuh ketika KBM berlangsung, meskipun pelaksanaan penilaian berbasis kelas tidak dapat dikatakan optimal.
Pelaksanaan penilaian berbasis kelas yang digunakan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 9 Yogyakarta mengarah pada penilaian formatif dan
sumatif. Penilaian formatif dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung dan