Penilaian Berbasis Kelas pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun aspek yang menjadi pembeda dengan penelitian ini adalah penelitian pada penerapan penilaian otentik, sementara pada penelitian ini diarahkan pada pelaksanaan penilaian berbasis kelas. Kedua, Wardani Ayu Saputri 2015 melaksanakan penilaian dengan judul “ Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Ngemplak”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua guru telah melaksanakan penilaian otentik dengan berbagai macam model, yakni: penilaian kerja, wawancara, penceritaan kembali teks, portofolio, proyek, penilaian diri, dan penilaian sejawat. Namun, pelaksanaan penilaian otentik kurang maksimal. Guru masih mengalami kendala dalam pelaksanaan penilaian otentik. Kendala tersebut di antaranya keterbatasan waktu dan dari siswa. Akan tetapi, guru berusaha melakukan usaha untuk mengatasi kendala tersebut. Kesamaan dengan penelitian ini adalah terletak pada jenis penelitian yang digunakan yaitu pelaksanaan penilaian pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun aspek yang menjadi pembeda dengan penelitian ini adalah penelitian pada pelaksanaan penilaian otentik di SMP Negeri 2 Ngemplak. Sedangkan, pada penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Kedua hasil penelitian ini sangat mendukung penelitian ini karena keduanya berkaitan dengan penilaian.

C. Kerangka Berpikir

Penilaian murupakan elemen pendidikan yang tidak pernah terlepas dengan kegiatan pembelajaran. Pada Kurikulum 2006, penilaian bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap topik yang diajarkan. Berlakunya Kurikulum 2006, menekankan guru untuk mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan mampu melaksanakan penilaian berbasis kelas. Upaya untuk membantu guru dalam melaksakan penilaian berbasis kelas tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa panduan penilaian. Panduan penilaian digunakan guru sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian sesuai prinsip Kurikulum 2006. Panduan tersebut di antaranya: a UU No. 20 Tahun 2003; b Permendiknas RI No. 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan; c Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang sistem pendidikan nasional; d Standar Penilaian BSNP, dan: e Dapartemen Pendidikan Nasional c Tahun 2004 tentang pedoman penilaian kelas. Melalui pedoman penilaian yang dikeluarkan pemerintah, diharapkan guru dapat melaksanakan penilaian berbasis kelas sesuai dengan ketentuan penilaian. Namun, panduan penilaian yang dikeluarkan pemerintah bukan jaminan pelaksanaan penilaian berbasis kelas dilaksanakan sesuai dengan harapan. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas yang dilakukan cenderung tidak sejalan dengan ketentuan penilaian pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman guru dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas masih kurang. Begitupun model penilaian yang digunakan masih sederhana. Pada prinsipnya penilaian berbasis kelas mengarahkan guru melaksanakan penilaian secara terpadu. Namun pada pelaksanaanya, tidak semua model penilaian berbasis kelas digunakan oleh guru. Bahkan sampai sejauh ini, belum banyak dilakukan pengevaluasian terkait pelaksanaan penilaian berbasis kelas khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP, dan belum diketahui kendala apa saja yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas dan upaya untuk mengatasinya. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pengevaluasian pelaksanaan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan terkait bagaimana pelaksanaan penilaian berbasis kelas, model penilaian apa saja yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas, kendala apa saja yang menjadi hambatan guru dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas, dan upaya apa saja yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas. Untuk mempermudah pemahaman, kerangka pikir pada penelitian ini digambarkan dalam Gambar 1.

Dokumen yang terkait

REKONSTRUKSI SOAL PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X KURIKULUM 2013

3 23 276

PERSEPSI GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP DAN MTS BOYOLALI TERHADAP PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PERSEPSI GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP DAN MTS BOYOLALI TERHADAP PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013.

0 3 14

PERSEPSI GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP DAN MTS BOYOLALI TERHADAP PENILAIAN PERSEPSI GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP DAN MTS BOYOLALI TERHADAP PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013.

0 4 12

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu) Pelaksanaan Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Colomadu).

0 2 23

IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 3 DELANGGU.

0 0 12

PELAKSANAAN PENILAIAN BERBASIS KELAS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS X DI SMA N 1 DEMPET.

0 0 109

PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA OLEH GURU KELAS VI A SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 0 173

Pelaksanaan Pembelajaran Materi Sastra Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Wonosobo.

0 0 2

ANALISIS TINGKAT KETERLAKSANAAN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN IPA FISIKA KELAS VII SMP NEGERI PEKANBARU

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK A. Deskripsi Pustaka 1. Penilaian Berbasis Kelas a. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas - SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS MU’A

0 0 14