Pengertian Film Dora The Explorer

17 2013: 5. Proses produksi Film Dora The Explorer disetiap episodenya memerlukan waktu sekitar satu tahun mulai dari ide cerita, musik dan sound effect dan setiap episode film selalu diuji dan diuji ulang oleh Departemen Riset pada sejumlah anak-anak prasekolah Dede lilis, 2005: 383. Adapun hal-hal yang disajikan dalam film Dora The Explorer adalah sebagai berikut: a. Tema Film Dora The Explorer Tema yang ditampilkan film Dora The Explorer merupakan tema-tema yang simple dan berkaitan dengan moral serta nilai-nilai pada kehidupan sehari-hari. Adapun contoh tema dalam film Dora The Explorer yaitu tema persabatan, rasa saling menyayangi, saling menolong, saling mencintai, memberikan perhatian kepada orang lain dan memberikan hadiah kepada orang lain dihari istimewa Dede lilis, 2005: 380. Hal itu dapat dilihat dari episode- episode yang berepisode baby dino, super spies, berry hunt dan missing piece. Di dalam episode tersebut, Dora dan Boots menunjukkan sikap tolong menolong, saling mencintai, saling menyayangi dan perhatian terhadap orang lain. Hal ini penting untuk dikenalkan dan diajarkan bagi anak usia dini. Selain itu, pengenalan sikap tolong menolong, saling mencintai, saling menyayangi dan perhatian terhadap orang lain yang ditunjukkan oleh Dora dan Boots juga dapat dijadikan sebagai life skill agar anak mampu bertahan dan berhasil dalam 18 kehidupannya kelak. Episode yang disugguhkan dalam episode baby dino, super spies, berry hunt dan missing piece merupakan tema yang sederhana dan menanamkan nilai-nilai yang jauh dari kekerasan. b. Karakter Tokoh Film Dora The Explorer Film Dora Explorer memiliki tokoh sentral yang terdiri dari tokoh Dora, tokoh Boots dan Swiper. Dora Marquez digambarkan sebagai tokoh anak kecil perempuan yang berusia tujuh tahun yang memiliki ambisi, dan dia ditemani oleh seekor monyet antropomorfik yang bernama Boots Zuena Kabir, 2013: 5. Tokoh Dora memiliki karakter yang ceria, selalu riang, senang menolong, cerdas, dan suka berpetualang. Disetiap petualangannya Dora selalu menggunakan peta sebagai petunjuk petualangannya dan tas ransel. Tokoh Boots digambarkan sebagai sahabat Dora. Dia selalu menemani Dora disetiap petualangannya. Boots memiliki karakter sebagai monyet baik, pintar, suka menolong dan bersahabat. Dora dan Boots pada film ini menggambarkan tokoh yang baik sedangkan Swiper digambarkan sebagai seekor srigala yang selalu mengganggu dalam setiap perjalanan petualangan yang dilakukan Dora dan Boots. Swiper memiliki karakter sebagai srigala yang suka menghilangkan apa yang dinilai penting dan berarti bagi orang lain serta mencoba untuk menggagalkan petualangan Dora 19 dan Boots untuk sampai tujuan. Karakter Swiper ini menggambarkan tokoh yang jahat Dede lilis, 2005: 381. c. Alur Cerita Film Dora The Explorer Film Dora The Explorer memiliki alur cerita yang sederhana dan tidak lama hal ini terlihat pada alur cerita yang disajikan pada episode baby dino, super spies, berry hunt dan missing piece. Alur cerita pada episode baby dino, yaitu menceritakan perjalanan Dora, Boots dan Diego dalam membantu baby dino untuk dapat menemukan ibunya. Perjalanan tersebut dimulai saat Dora, Boots dan Diego melompati sebuah telur yang besar, kemudian telur tersebut menetas dan keluarlah bayi Dinosaurus. Bayi Dinosaurus tersebut diberi nama Baby Dino. Setelah baby dino menetas, baby dino merasakan rindu pada ibunya, lalu Dora, Boots dan Diego membantu baby dino untuk dapat menemukan ibu baby dino. Alur cerita yang disajikan pada episode berry hunt yaitu perjalanan Dora dan Boots dalam memburu buah blueberry di bukit blueberry. Perjalanan cerita tersebut dimulai dari Dora yang dibawakan bekal lima buah blueberry oleh ibunya, lalu Dora menghabiskan buah blueberry tersebut. Saat buah blueberry tersebut telah habis, Boots datang pada Dora dan meminta Dora untuk memberikan beberapa buah blueberry padanya. Lalu Dora meminta maaf dan mengatakan pada Boots bahwa buah 20 blueberrynya telah habis. Kemudian Dora mengajak Boots untuk mendapatkan beberapa buah blueberry. Akhirnya Dora dan Boots melakukan perburuan buah blueberry ke bukit blueberry. Alur cerita yang disajikan pada episode missing piece yaitu perjalanan Dora dan Boots dalam membantu wizard penyihir untuk menemukan potongan puzzle tongkat ajaib yang hilang. Perjalanan cerita tersebut dimulai dari Dora dan Boots yang mencoba untuk menyatukan potongan puzzle wizard penyihir yang mereka temukan. Saat Dora dan Boots mencoba untuk menyatukan potongan tersebut, teryata ada bagian potongan puzzle yang hilang, potongan puzzle yang hilang adalah potongan puzzle tongkat ajaib, tanpa potongan tersebut maka penyihir tidak dapat melakukan sihirnya. Akhirnya Dora dan Boots menolong penyihir untuk mencari potongan puzzle yang hilang tersebut. Alur cerita yang disajikan pada episode super spies yaitu perjalanan Dora dan Boots dalam melakukan misi rahasia yaitu mengingatkan Isa si Iguana bahwa kue spesialnya akan dicuri oleh Swiper. Perjalanan tersebut dimulai dari Dora dan Boots yang sedang bermain mata-mata. Saat bermain mata-mata Dora dan Boots bertemu dengan burung mata-mata, lalu burung mata-mata tersebut memberikan misi rahasia terhadap Dora dan Boots. Misi rahasia tersebut berupa memperingatkan iguana yang bernama Isa bahwa kue spesial miliknya akan dicuri oleh Swiper. Dalam 21 menjalankan misinya Dora dan Boots mendapatkan perlengkapan mata-mata seperti kartu pengenal mata-mata, telepon mata-mata, kacamata mata-mata, tali mata-mata, sepatu roket, pendetektor Swiper. Akhirnya Dora dan Boots pergi untuk menyelesaikan misi yaitu menemukan kue isa dan memperingatkan isa bahwa kuenya akan dicuri oleh Swiper. Pada alur cerita disetiap episode, tokoh Dora dan Boots dibantu oleh peta dalam melakukan petualangannya. Setiap petualangan yang dilakukan Dora dan Boots juga selalu diselingi lagu anak-anak. Pada alur cerita episode baby dino, super spies, berry hunt dan missing piece Dora mengajak penonton anak-anak untuk terlibat dalam aktivitasnya seperti membantu Dora dan Boots dalam menyusun potongan puzzle, mencari jalan keluar dalam setiap rintangan, berhitung, menjawab pertanyaan yang diajukan Dora dan menggagalkan Swiper saat melakukan kejahatan dengan mengatakan “Swiper jangan mencuri”. Film Dora The Explorer terdapat jeda waktu bagi anak untuk berfikir dan menjawab pertanyaan, hal itu membuat seolah- olah anak dapat berinteraksi langsung dengan Dora. Dengan menoton film Dora The Explorer anak tidak hanya menonton melainkan juga ikut terlibat dalam film tersebut Dede Lilis, 2005: 381. Diakhir film Dora The Explorer, Dora mengucapkan 22 terimakasih kepada penonton karena telah membantu dalam menempuh perjalanan hingga sampai tujuan. Dalam penerapan media film Dora The Explorer dalam pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui langkah-langkah, yaitu anak-anak diminta untuk aktif memberikan respon lisan saat mengikuti alur cerita film Dora The Explorer pada episode baby dino, missing piece, berry hunt dan super spies dengan cara menonton film Dora The Explorer kemudian anak-anak menjawab pertanyaan-pertanyaan dan teka-teki yang diajukan Dora melalui jeda waktu berfikir yang ada disetiap alur cerita film Dora The Explorer, dengan demikian anak tidak hanya menonton tetapi anak dapat belajar dan terlibat dalam film tersebut. d. Bahasa Film Dora The Explorer Bahasa asli pada film Dora The Explorer yaitu bahasa Spanyol Dede Lilis, 2005: 381 . Dalam versi Indonesia, bahasa yang digunakan merupakan hasil Dubbling dari bahasa Spanyol dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa pada film Dora The Explorer memiliki metode yang digunakan dalam konsep berbasis Multiple Intelegence berupa intelegensi linguistik yang dikemukakan oleh Horward Gardner. Hal itu termasuk dalam kemampuan belajar bahasa dan kapasitas penggunaan bahasa untuk mencapai tujuan tertentu yang meliputi kemampuan 23 menggunakan bahasa secara aktif untuk mengekpresikan diri sendiri dan mengingat informasi Devi Nurdiani, 2003: 2. Film Dora The Explorer dalam penelitian ini menggunakan bahasa yang sederhana dan familiar dengan anak-anak serta tidak kaku, sehingga membuat anak-anak tidak merasa sulit dalam memahami maksudnya, penggunaan kata-katanya pun menggunakan tempo yang tidak cepat. Film Dora The Explorer terdapat kata yang disajikan dengan berulang-ulang. Pengulangan kata tersebut memudahkan anak dalam memperoleh informasi yaitu kosakata. Selain itu, Bahasa yang disajikan pada film Dora The Explorer dapat menciptakan situasi yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Hal tersebut, membuat anak lebih mudah dalam belajar mengucapkan kata dengan benar Devi Nurdiani dkk, 2003: 1. D. Kajian Tentang Kosakata Anak Usia Dini 1. Pengertian Anak Usia Dini Anak usia dini merupakan anak yang memiliki karakteristik berbeda dibandingakan dengan anak usia diatasnya. Masa anak usia dini disebut juga sebagai masa keemasan golden age, pada masa ini anak akan lebih mudah menerima, mengikuti, melihat dan mendengarkan segala sesuatu yang dicontohkan, diperlihatkan dan diperdengarkan Harun, 2012: 40. Menurut Partini 2010: 2 pada masa ini, fisik dan motorik anak berkembang dan bertumbuh dengan cepat, begitupun perkembangan 24 emosional, intelektual, bahasa maupun moral budi pekerti. Pendidikan untuk anak usia dini haruslah memperhatikan seluruh potensi yang dimilikinya agar dapat dikembangkan seoptimal mungkin secara menyenangkan,bergembira ria, penuh perhatian dan kasih sayang Harun, 2012: 40. Menurut Yuliani Nuraini Sujiono 2009: 6 anak usia dini merupakan sosok individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat dan masa fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Slamet Suryanto 2005: 5 mengemukakan bahwa anak usia dini merupakan anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan paling pesat, baik fisik maupun mental. Dalam kehidupan anak usia dini penting untuk memberikan bimbingan agar seluruh potensi anak usia dini dapat berkembang dengan optimal.

2. Kosakata pada Anak Usia Dini

Gagasan, pikiran dan pandangan dapat diekspresikan melalui bahasa, namun dalam mengetahui bahasa seseorang penting untuk mengusai sejumlah kata. Menurut Khaerudin Kurniawan, 2012: 79 Kosakata atau Vokabuler disebut juga perbendaharaan kata yaitu kata-kata yang terdapat dalam suatu bahasa. Bahasa merupakan alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan dan perbuatan Samsuri, 1980: 4, sedangkan menurut Anderson dalam Tarigan 1986: 7 mengemukakan bahwa bahasa merupakan alat untuk komunikasi. Dengan 25 menggunakan bahasa maka pikiran, perasaan dan keinginan dapat disampaikan kepada orang lain. Perkembangan bahasa pada anak secara krusial terjadi sebelum usia enam tahun Ahmad Susanto, 2011: 73. Menurut Suyadi 2010: 96 pada anak usia dini, anak dapat memperoleh kemampuan bahasanya sejak lahir hingga usia enam tahun walaupun mereka tidak mempelajari bahasa dan kosakata secara khusus. Kosakata memiliki peranan penting dalam pembelajaran suatu bahasa, tujuan pengajaran kosakata yaitu meningkatkan jumlah kosakata sehingga dapat berkomunikasi dengan bahasa yang baik Nurhadi, 1995: 330. Selain itu, pengajaran kosakata kepada anak juga bertujuan agar anak memiliki ketrampilan dalam berbahasa. Menurut H.G.Tarigan 1986: 155- 156 hal yang dapat menunjang anak untuk memiliki ketrampilan berbahasa dan memperkaya kosakata yaitu melalui pengucapan dan pengejaan kata. Pengucapan merupakan kemampuan dalam membedakan bunyi-bunyi dalam bahasa dan ejaan merupakan kemampuan menempatkan grafem-grafem suatu kata dalam urutan konvensional. Anak mulai mengenal beberapa kata pada usia lima bulan awal, dan mulai memahami maksud kata, pada usia sekitar sepuluh bulan. Bertambahnya kosakata pada anak dimulai pada usia satu tahun namun, itu masih berlangsung lambat. Menurut Erika Roof 2009: 188-218 pada usia 15-24 bulan pertambahan kosakata anak menjadi meningkat dan telah dapat memproduksi 50 kata. Kata pertama yang diucapakan anak berreflek dari pengalaman anak. Faktor pendukung kemampuan kosakata anak 26 meliputi dua faktor yaitu faktor kemampuan ingatan fonologi dan faktor informasi kata yang didengar oleh anak. Anak mulai memahami kata yang diucapkan serta dapat memproduksi kalimat tiga sampai enam kata dalam menyampaikan keinginan, kebutuhan dan pemikirannya pada usia 3-4 tahun Carol Seefeldt Barbara A. Wasik, 2008: 73-74. Menurut Gentner anak lebih dahulu memperoleh kata benda daripada kata kerja, hal ini dikarenakan kata benda lebih mudah dipelajari oleh anak dari pada kata kerja selain itu bahasa kata benda juga lebih mudah dikenal oleh anak dari pada bahasa kata kerja Erika Hoof, 2009: 189-190. Anak memiliki kemampuan dalam menghasilkan kata-kata berdasarkan pada frekuensi dan tingkat banyaknya huruf dan kata yang didengarnya Newman dan German dalam Harun, 2012: 113. Santrock 2007: 362 menyatakan bahwa anak mengalami perubahan dalam memikirkan kata-kata selama masa kanak- kanak awal dan akhir. Hal ini dapat dialami pada saat usia prasekolah yang umumnya anak merespon dengan satu kata yang seringkali mengikuti kata yang dijadikan sebagai stimulan seperti kata dogs anjing, kemudian anak akan mengatakan barks menggonggong namun, pada usia tujuh tahun, anak mulai merespons dengan kata yang terletak dalam satu konteks makna dengan kata stimulan seperti anak merespons kata dogs anjing dengan cat kucing atau horse kuda. Pemahaman anak mengenai kosakata tersebut, didukung oleh pemahaman kognitif yang diperoleh dari bahasa yang dipelajari di 27 lingkungan mereka Erika Roof, 2009: 218. Pada masa kanak-kanak, anak mengalami perkembangan secara biologis pada struktur-struktur otaknya sehingga terjadi peningkatan myelination proses yang mencangkup akson dan myelin yang dapat meningkatkan kecepatan gerak listrik dalam otak sehingga meningkatkan sumber daya kognitifnya Santrock, 2007: 287. Menurut Robert Gagne meningkatnya sumber daya kognitif pada anak menjadikan anak lebih mudah dalam memproses informasi yang diperoleh, mengolah informasi, menyimpan dan mengingat kembali informasi Slamet Suryanto, 2005: 86 sehingga bila dalam hal ini, anak diberi informasi berupa kosakata maka anak akan lebih mudah dalam menyimpan dan mengingat kosakata tersebut. Menurut Oberlander pengucapan kata kosakata yang dilakukan dengan berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak Harun, 2012: 108. Pengucapan kata yang dilakukan dengan berulang-ulang melalui cara yang menyenangkan bagi anak, memudahkan anak untuk memahami kosakata dan menyimpan kosakata tersebut kedalam memori jangka panjangnya, hal ini berdasarkan pada pernyataan Santrock 2007: 284 bahwa seseorang akan mengacu pada memori jangka panjangnya ketika seseorang tersebut mengingat sesuatu yang disukai seperti, permainan yang dia sukai dan memori jangka panjang tersebut bersifat relatif permanen dan tak terbatas, serta pengucapan yang dilakukan secara berulang-ulang dapat dijadikan sebagai startegi dalam memperbaiki memori anak.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN ANTARA BERMAIN STATISTIKA DAN BERMAIN POLA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI KARANGTENGAH

0 7 124

PENGARUH FREKUENSI MENONTON FILM KARTUN "DORA THE EXPLORER" DI GLOBALTV TERHADAP KEMAMPUAN MENGUCAPKAN, MENULIS DAN MENGARTIKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA SISWA DI SD MUHAMMADIYAH KUTOARJO PURWOREJO

1 7 99

ANALISIS KONTRASTIF SUBTITLING DAN DUBBING DALAM FILM KARTUN DORA THE EXPLORER SERI WISH UPON A STAR Kajian Teknik Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan

7 15 111

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak

0 1 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN INTERAKTIF (Dora The Explorer): Penelitian Tindakan kelas pada anak kelompok B Taman Kanak-Kanak ASIH Jatiluhur Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014).

0 0 55

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KOSAKATA PADA ANAK TUNARUNGU.

3 36 39

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM DALAM MENINGKATKAN SELF ESTEEM ANAK DI YAYASAN SETARA SEMARANG TAHUN 2015 -

0 0 56

Representasi Simbolik Film Kartun “Dora the Explorer”: Ethnographic Content Analy

0 0 12

ANALISIS FILM KARTUN “DORA THE EXPLORER”

0 3 15

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK- KANAK ISLAMIYAH PONTIANAK Nur Hayati

0 0 7