10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Prestasi Belajar
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses yang terjadi dari lahir sampai akhir hayat dengan mengalami perubahan-perubahan tingkah laku. Adapun empat
pilar belajar sebagai keputusan universal antara lain: belajar untuk mengetahui
learning to know
, belajar untuk bekerja
learning to do
, belajar untuk hidup berdampingan dan berkembang bersama
learning to live together
, dan belajar untuk menjadi manusia seutuhnya
learning to be
. “Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan
dan dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh menjadi dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai dengan prinsip belajar
sepanjang hayat” Suyono dan Hariyanto, 2001:1. Artinya belajar tidak hanya dilakukan seseorang mulai dari anak-anak sampai dewasa,
melainkan belajar seperti yang dijelaskan diatas berlangsung sepanjang hayat dari mulai lahir sampai akhir hayat.
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila
ia tidak belajar maka responnya menurun Dimyati dan Mudjiono,
11 2002:9. Hal ini sependapat dengan Purwanto, 2010:38-39, bahwa
belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku.
Belajar adalah aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap Winkel dalam Purwanto, 2010:39. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan tingkah laku pada siswa yang belajar. Pendapat tersebut sependapat dengan rumusan belajar menurut G.A Kimble dalam
Lisnawati Simanjuntak, dkk, 1993:38. Belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam potensi
tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dengan penguatan dan tidak termasuk perubahan-perubahan karena
kematangan, kelelahan atau kerusakan pada susunan saraf, atau dengan kata lain bahwa mengetahui dan memahami sesuatu
sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang yang belajar.
Menurut Soepartinah Pakasi Lisnawati Simanjuntak, dkk, 1992:52 menguraikan sifat-sifat belajar antara lain:
1. Belajar merupakan interaksi antara anak dan lingkungan.
2. Belajar berarti berbuat. Belajar adalah suatu kegiatan, dengan
bermain, berbuat, bekerja dengan alat-alat sehingga banyak hal yang menjadi jelas, karena dengan berbuat anak dapat menghayati sesuatu
dengan seluruh indra dan jiwanya. 3.
Belajar berarti mengalami. Mengalami secara berulang-ulang maka pembelajaran akan menjadi efektif, teknik menjadi lancar, konsep
makin lama makin terang.
12 4.
Belajar merupakan aktivitas yang bertujuan. Sebab dengan aktivitas dapat diperoleh pengalaman yang kelak akan berguna bagi dirinya.
Dengan demikian. Belajar merupakan proses perubahan tingkah
laku yang berlangsung sepanjang hayat. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan sebagai upaya menjadi manusia yang seutuhnya. b.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan tercapainya tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar
apabila proses dan hasil pembelajaran mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Selain itu dalam tercapainya prestasi belajar,
harus memperhatikan perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Perubahan pada ketiga aspek tersebutlah yang akan
membawa siswa berhasil menjadi manusia yang seutuhnya karena keberhasilannya dalam proses belajar.
Prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program Muhibbin Syah,
2006:141. Artinya di dalam belajar terdapat tujuan pendidikan yang harus dicapai melalui proses belajar. Jika tujuan tersebut tercapai maka
siswa berhasil dalam kegiatan pembelajarannya. Prestasi belajar merupakan suatu keberhasilan pada tugas belajar dalam kegiatan
pembelajaran.
13 Prestasi belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada
siswa yang mengikuti proses belajar mengajar Purwanto, 2010:46. Dengan demikian maka prestasi belajar merupakan perolehan dari proses
belajar siswa sesuai pengajaran. Sudjiarto dalam Purwanto, 2010:46 menjelaskan bahwa,
prestasi belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan
yang ditetapkan. Artinya keberhasilan peserta didik dalam belajar diukur pada tingkat penguasaan yang dicapai dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dahar 1998:95 dalam Purwanto 2010:42, menurut Gagne
Prestasi hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang
menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan
diantara kategori-kategori.
Berbagai pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah perubahan perilaku siswa secara keseluruhan
menjadi lebih baik setelah memperoleh proses belajar. Dengan kata lain, perubahan tersebut berbentuk ketercapaian belajar siswa yang diperoleh
berdasarkan tujuan pembelajaran dari hasil proses belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor. Perubahan perilaku disebabkan karena
adanya proses belajar. Proses tersebut dialami siswa dalam bentuk penangkapan stimulus-stimulus yang diberikan dari lingkungan.
Perubahan perilaku yang diharapkan mencakup ketiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
14
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar