Langkah-langkah Pendekatan Induktif Kajian tentang Pendekatan Induktif

30 diperoleh pemahaman umum bagi peserta didik bahwa kuadrat sisi miring = jumlah kuadrat sisi siku-sikunya, = + . Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran yang berawal dari menyusun bentuk umum dari suatu topik atau tema. Dengan kata lain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan induktif, adalah pembelajaran yang menekankan pada penemuan konsep-konsep dari fakta atau contoh kasus yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran sehingga pada kegiatan akhir pembelajaran ditarik suatu kesimpulan yang berupa konsep, prinsip, atau aturan.

2. Langkah-langkah Pendekatan Induktif

Pengajaran berpikir induktif mengenal tiga strategi mengajar, yaitu 1 pembentukan pengertian; 2 interpretasi data; 3 penerapan prinsip Moedjiono dan Dimyati, 1991:114. Hal ini sependapat dengan rumusan Bruce Joyce, 2009:116-117 mengenai langkah model berpikir induktif. Beliau membagi langkah-langkah tersebut ke dalam tiga tahapan yaitu: 1 pembentukan konsep; 2 interpretasi data; 3 penerapan prinsip. Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan induktif adalah: 1 memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif; 2 menyajikan contoh-contoh khusus konsep, prinsip atau yang terkandung dalam contoh-contoh itu; 3 disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang 31 atau menyangkal perkiraan itu; 4 disusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah yang terdahulu Syaiful Sagala, 2010:77. Pada tingkat ini menurut Syamsudin dalam Syaiful Sagala, 2010:77 siswa belajar mengadakan kombinasi dari berbagai konsep atau pengertian dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal induktif, deduktif, analisis, sintesis, asosiasi, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas, sehingga siswa dapat membuat kesimpulan tertentu yang mungkin selanjutnya dapat dipandang sebagai “ rule ” prinsip, dalil, aturan, hukum, kaidah, dan sebagainya. Pembelajaran dengan pendekatan induktif menurut Moedjiono dan Dimyati, 1991:114 terbagi menjadi 3 langkah yaitu pembentukan pengertian, interpretasi data, dan penerapan prinsip. Dalam pembentukan pengertian guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang menguraikan masalah. Dalam langkah ini kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa berperan penting agar siswa mengenal masalah secara rinci. Dalam interpretasi data guru membimbing siswa mengenali data, kemudian membimbing siswa menarik kesimpulan. Dalam penerapan prinsip guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis dan membuat ramalan tentang sebab akibat suatu penerapan prinsip. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran melalui pendekatan induktif: a. Pembentukan pengertian Fase satu : mengenalkan masalah dan menguraikan masalah menjadi bagian yang lebih kecil. 32 Fase dua : mengelompokkan fakta-fakta yang serupa dan tidak serupa menjadi suatu kumpulan. Fase tiga : menentukan susunan fakta tersebut secara hierarkis. b. Interpretasi data Fase keempat : mengenal rincian fakta dan hubungan antar-fakta. Fase kelima : menentukan hubungan sebab akibat. Fase keenam : menarik kesimpulan. c. Penerapan prinsip Fase ketujuh : membuat perkiraan atau hipotesis, dan meramalkan akibat-akibat bila pemecahan dilakukan Fase kedelapan : menerangkan hal-hal yang ada hubungannya dengan dukungan pada perkiraan atau hipotesis dan ramalan. Fase kesembilan : memeriksa ramalan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut sejalan dengan model berpikir induktif menurut Bruce Joyce. Berikut adalah model berpikir induktif menurut Bruce Joyce, 2009:116-117 : a. Pembentukan konsep 1 Mengkalkulasi dan membuat daftar 2 Mengelompokkan 3 Membuat label dan kategori b. Interpretasi data 4 Mengidentifikasi hubungan-hubungan yang penting 5 Mengeksplorasi hubungan-hubungan 33 6 Membuat dugaan kesimpulan c. Penerapan prinsip 7 Memprediksi konsekuensi, menjelaskan fenomena asing, menghipotesis 8 Menjelaskan dan atau mendukung prediksi dan hipotesis 9 Menguji kebenaran verifikasi prediksi Selanjutnya menurut Haryanto, 2003:19-20 menjelaskan bahwa ciri utama model pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data untuk membangun konsep atau memperoleh pengertian. Berikut adalah langkah umum implementasi pendekatan induktif : a. Presenting examples : aktivitas ini ditandai dengan adanya data atau contoh yang disampaikan guru atau diamati langsung oleh siswa, seperti pada kasus di atas. Penyampaian data ini dapat menggunakan berbagai cara misalnya kasus, data sekunder, grafik, dll. Berdasarkan data tersebut guru melakukan interaksi dengan siswa dengan berbagai cara agar siswa termotivasi untuk menarik pengertian atau konsep. b. Closure : fase ini berfungsi untuk klarifikasi konsep dari data atau contoh yang telah disampaikan terdahulu dan telah dibahas bersama dengan siswa. Mungkin selama diskusi pada fase presenting examples siswa memberikan konstribusi yang tidak berkaitan sama sekali dengan konsep yang dibahas. Oleh karenanya dalam model induktif, 34 fase ini yang terpenting. Sebab jika tidak dilakukan maka siswa akan merasa tidak pasti dengan hasil aktivitasnya. c. Additional examples : fase ini merupakan langkah akhir dari seluruh kegiatan model induktif. Pada fase ini guru mengajak siswa untuk menambahkan atau mencari data atau contoh lain yang terkait dengan masalah yang dibahas. Fungsinya adalah menguatkan konsep yang telah ditemukan terdahulu, sebagai tes terhadap pengertian yang telah diperoleh, dan sebagai tambahan informasi bagi guru untuk mengukur pengertian siswa tentang konsep yang telah diperoleh.

E. Penerapan Pendekatan Induktif dalam Pembelajaran Perkalian dan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 8 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 7 30

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 46

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARDUS KELAS V SD NEGERI 3 JRAKAH KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI

1 8 26

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Plumbon Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Plumbon Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2

0 1 19

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI

0 0 16

1 PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 3 ARCAWINANGUN

0 0 13

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL BELAJAR MANDIRI DI KELAS IV SD NEGERI 01 PANDAK

0 0 14

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PAGERAJI

0 1 11