80 Dari hasil di atas, dapat diketahui bahwa untuk mengetahui
Persentase keseluruhan aktivitas siswa harus dihitung terlebih dahulu skor total seluruh siswa kemudian dibagi dengan skor maksimum dan
dikalikan 100, seperti yang terdapat pada bab 3. Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa persentase keseluruhan aktivitas siswa
pada siklus I pertemuan ke-1 adalah 43,60 dan pertemuan ke-2 adalah 51,93, dapat digambar dalam bentuk diagram seperti di
bawah ini.
43.60 51.93
38.00 40.00
42.00 44.00
46.00 48.00
50.00 52.00
54.00
Pertemuan I Pertemuan 2
Persentase Aktivitas
Siswa Siklus I
Gambar 3. Diagram Persentase Aktivitas Siswa Siklus I
Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus I diambil dari perolehan terbesar diantara 2 pertemuan
yaitu 51,93. Perolehan tersebut masih rendah yaitu hanya 51,93 dibandingkan dengan Persentase aktivitas minimal yang harus dicapai
81 siswa yaitu sebesar 80. Berdasarkan hasil perhitungan aktivitas
siswa pada siklus I tersebut, maka ditentukan kategori hasil observasi, sesuai dengan yang sudah tertulis pada bab III, yaitu untuk hasil
aktivitas siswa pada siklus I sebesar 51,93 termasuk dalam kategori sangat kurang. Hal tersebut tentunya menjadikan bahan evaluasi agar
pada siklus berikutnya sesuai dengan persentase minimal aktivitas siswa yaitu mencapai 80.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir siklus I. dalam kegiatan ini, peneliti berkonsultasi dengan guru tentang berbagai masalah dan kendala yang
terjadi pada siklus I pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk mengemukakan kembali berbagai hal yang
terjadi pada saat pelaksanaan tindakan yaitu mencari kekurangan atau kendala yang ada pada saat menggunakan pendekatan induktif pada mata
pelajaran matematika materi perkalian dan pembagian pecahan. Dari pelaksanaan siklus I, ada beberapa kendala yang dialami yaitu:
1 Sebagian siswa masih belum aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
2 Pada saat siswa diberikan kesempatan untuk membuat contoh soal,
guru hanya menunjuk siswa yang dianggap pintar atau pandai untuk memberikan contoh soal
82 3
Pada saat mengerjakan soal latihan, siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan secara individu sehingga beberapa siswa masih bingung
cara mengerjakannya. 4
Pada kegiatan pembelajaran, tahap menyimpulkan tiap-tiap indikator hanya dilaksanakan pada kegiatan akhir pembelajaran.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti dan guru melakukan upaya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada siklu II. Upaya perbaikan tersebut diantar anya:
1 Guru lebih memancing siswa untuk aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran 2
Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk aktif dalam memberikan contoh soal
3 Guru meminta siswa untuk berpasangan dalam mengerjakan soal
latihan 4
Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan tahap menyimpulkan tiap- tiap indikator.
Setelah refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dilakukan, peneliti dan guru kelas membuat kesepakatan untuk melaksanakan siklus II pada
pertemuan berikutnya.
83
4. Penelitian Siklus II