14
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Conny R. Semiawan 2007:11-14 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar anak sebagai berikut:
a.
Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
Perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan yaitu berbagai kebutuhan primer, pangan, sandang dan perhatian, kasih sayang,
perlakuan terhadap dirinya. Pemenuhan kebutuhan banyak tergantung
dari cara diri seseorang berinterkasi dengan lingkungannya.
Pihak sekolah dan orangtua wajib memberikan perhatian, kasih sayang, dan perlakuan yang baik dalam upaya mengembangkan potensi
anak didiknya. Peran pendidik dalam pemenuhan kebutuhan psikologis anak mengacu pada perwujudan potensi bakat tertentu sebagai interaksi
anak terhadap lingkungan.
b.
Intelegensi, Emosi, dan Motivasi
Keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh kemampuan kognitif, tetapi ternyata faktor nonkognitif yaitu motivasi, sikap, emosi tidak kalah
penting. Faktor tersebut mempengaruhi kinerja serta lingkungan maupun perkembangan dirinya sendiri.
Keseimbangan antara intelegensi intelektual dan intelegensi emosional diperlukan antara lain untuk berkonsentrasi terhadap materi
pelajaran yang dihadapi, mengatasi stres atau kecemasan dalam persoalan tetentu. Semua ini juga terkait dengan motivasi internal. Motivasi ini
bersumber dari keyakinan kemampuannya untuk memperoleh sukses
15 dalam upaya mencpai sasaran yang dicanangkan. Hal ini berdampak pada
upaya mewujudkan prestasi belajar, mengaktualisasi potensi seoptimal mungkin.
c.
Pengembangan Kreativitas
Setiap anak dilahirkan dengan bakat masing-masing. Bakat yang berbeda-beda terwujud dari faktor bawaan dengan keunikan masing-
masing dan juga pengaruh dari lingkungan. Kreativitas terbentuk karena berfungsinya otak manusia. Kecerdasan orang juga ditentukan oleh
struktur otak. Otak kanan dan otak kiri mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda dalam mengahayati berbagai pengalaman belajar.
Belahan otak kiri berfungsi untuk merespon terhadap hal yang sifatnya linier, logis, dan teratur. Sedangkan belahan otak kanan untuk
mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Berfungsinya otak kanan inilah yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kreativitas.
Pembelajaran yang mengendalikan fungsi kedua belahan otak secara harmonis akan membantu anak meningkatkan prestasi belajar sehingga
mencapai kemandirian dan mampu menghadapi berbagai tantangan di
lingkungan.
16
B. Kajian tentang Pembelajaran Matematika
1. Hakikat Matematika
Menurut Ebbutt dan Straker dalam Marsigit 2003:2 memberikan pedoman bagi guru dalam usaha untuk mendorong siswa agar para siswa
menyenangi matematika di sekolah. Pedoman yang diberikan beserta implikasinya terhadap pembelajaran matematika ialah sebagai berikut:
a. Matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan.
Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru adalah: 1
Memberi kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan penemuan dan penyelidikan pola-pola untuk menentukan hubungan
2 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan
dengan berbagai cara 3
Mendorong siswa untuk menemukan adanya urutan, perbedaan, perbandingan, pengelompokan, dan sebagainya
4 Mendorong siswa memahami dan menemukan hubungan antara
pengertian satu dengan yang lainnya 5
Mendorong siswa menarik kesimpulan umum. b.
Matematika adalah kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan.
Implikasi dari pandangan ini terhadap usaha guru adalah: 1
Mendorong inisiatif dan memberikan kesempatan berpikir berbeda 2
Mendorong rasa ingin tahu, keinginan bertanya, kemampuan menyanggah dan kemampuan memperkirakan