83
4. Penelitian Siklus II
a. Perencanaan
1 Peneliti dan guru sebagai kolaborator berdiskusi menyiapkan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2
Membuat RPP mata pelajaran Matematika materi perkalian dan pembagian pecahan.
3 Menyiapkan media dan semua perlengkapan yang diperlukan dalam
pembelajaran. 4
Menyusun dan menyiapkan soal latihan 5
Menyusun dan menyiapkan lembar pengamatan. 6
Memberikan penjelasan kembali kepada guru tentang pendekatan pembelajaran induktif dan menjelaskan hal-hal yang akan dikerjakan
oleh guru pada saat pembelajaran. 7
Menyusun dan menyiapkan lembar evaluasi yang berupa soal yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus II.
84
b. Pelaksanaan Tindakan
1 Siklus II Pertemuan ke-1
Hari Tanggal : Rabu, 25 Mei 2016
Waktu : 07.00
– 08.45.
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar: Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan
Indikator:
a Mengalikan bilangan pecahan biasa dengan pecahan biasa
b Mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat
c Mengalikan bilangan bulat dengan pecahan biasa
Tujuan Pembelajaran:
a Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang perkalian pecahan
biasa dengan bilangan bulat, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa dengan
benar. b
Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa, siswa dapat menyelesaikan operasi
hitung perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa dengan benar.
85 c
Melalui kegiatan diskusi dan penugasan, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan
pecahan biasa dengan benar. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 3 jam pelajaran
yaitu pada pukul 07.00 – 08.45 WIB. Kegiatan pembelajaran
dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.
Kegiatan awal
Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 10 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam. Sebelum pembelajaran dimulai
siswa dan guru berdoa bersama-sama. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang perkalian dan pembagian
pecahan.
Kegiatan inti Eksplorasi
Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 85 menit. Indikator pertama yaitu mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat.
Kegiatan ini dimulai dengan guru menuliskan 3 indikator materi yang akan dipelajari yaitu perkalian pecahan biasa dengan
bilangan bulat, perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa, dan
perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.
Kegiatan selanjutnya yaitu membahas indikator pertama perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Guru memberikan
satu contoh soal perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat.
86 Kemudian guru memberikan kertas karton yang ukurannya
mewakili pecahan
setengahan, sepertigaan,
seperempatan, seperenaman, seperdelapanan, dan sepersembilanan. Siswa
dibimbing guru dengan dibantu kertas karton yang ukurannya mewakili berbagai nilai pecahan untuk menyelesaikan soal
perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Siswa dan guru
kemudian membahas soal. Dari kegiatan tersebut siswa dengan
bimbingan guru menyimpulkan cara mengerjakan perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Siswa diberikan soal latihan
untuk dikerjakan. Setelah selesai siswa dan guru membahasnya. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan mencatat materi.
Indikator kedua yaitu mengalikan bilangan bulat dengan pecahan. Sama seperti pada indikator pertama, dimulai dengan
memberikan satu contoh soal yang kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal. Dari kegiatan tersebut siswa
dengan bimbingan guru menyimpulkan cara mengerjakan perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa. Siswa diberikan soal latihan
untuk dikerjakan.
Setelah selesai
siswa dan
guru membahasnya.Siswa dengan bimbingan guru kemudian membahas
soal tersebut. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya. Indikator ketiga yaitu mengalikan pecahan biasa dengan
pecahan biasa. Siswa diberikan satu contoh soal dengan angka yang sederhana. Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakannya.
87 Siswa dan guru kemudian membahas soal tersebut. Dari kegiatan
tersebut siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan cara mengerjakan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Siswa
diberikan soal latihan untuk dikerjakan. Setelah selesai siswa dan guru membahasnya. Siswa dengan bimbingan guru kemudian
membahas soal tersebut. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru meminta siswa untuk membuat 3 soal perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat, 3 soal perkalian bilangan
bulat dengan pecahan biasa, dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
tersebut secara berpasangan.
Konfirmasi
Siswa dan guru membahas hasilnya. Kemudian guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari
tentang cara mengerjakan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat, perkalian bilangan bulat dengan pecahan
biasa, dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan mencatat materi yang
telah dipelajari.
88
Kegiatan akhir
Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit. Guru menanyakan
hal-hal yang
belum dipahami
siswa dan
membahasnya. Guru mengumumkan materi yang akan dipelajari pada mata pelajaran matematika selanjutnya. Akhirnya, guru
menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup. 2
Siklus II Pertemuan ke-2
Hari Tanggal : 24 Mei 2016
Waktu : 09.00
– 10.45 WIB.
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar:
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan
Indikator:
a Membagi pecahan biasa dengan bilangan bulat
b Membagi bilangan bulat dengan pecahan biasa
c Membagi pecahan biasa dengan pecahan biasa
89
Tujuan Pembelajaran:
a Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang pembagian
pecahan biasa dengan bilangan bulat, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat
dengan benar.
b Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang pembagian
bilangan bulat dengan pecahan biasa, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa
dengan benar.
c Melalui kegiatan diskusi dan penugasan, siswa dapat
menyelesaikan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan
pecahan biasa.
Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 3 jam pelajaran yaitu pada pukul 09.00
– 10.45 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.
Kegiatan awal
Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam. Guru memberikan apersepsi
kepada siswa berupa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya. Guru kemudian menjelaskan materi yang
akan dipelajari.
90
Kegiatan inti Eksplorasi
Kegiatan inti berlangsung selama 70 menit. Indikator pertama yaitu membagi pecahan biasa dengan bilangan bulat.
Siswa diberikan soal pembagian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Guru memberikan kertas karton dengan ukuran yang
mewakili nilai pecahan sepertigaan, setengahan, seperempatan, seperenaman, dan sepersembilanan. Siswa dengan bimbingan guru
membahas soal tersebut. Kemudian siswa diarahkan untuk mencari kesimpulan umum bahwa membagi pecahan biasa dengan bilangan
bulat artinya dengan mengalikan bilangan bulat dengan kebalikan pecahan itu. Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan.
Kemudian siswa dan guru membahasnya. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan mencatat materi yang telah
dipelajari. Siswa diberikan soal pembagian bilangan bulat dengan
pecahan biasa. Guru memberikan kertas karton dengan ukuran yang
mewakili nilai
pecahan sepertigaan,
setengahan, seperempatan, seperenaman, dan sepersembilanan. Siswa dengan
bimbingan guru mengerjakan soal tersebut. Setelah selesai, siswa dan guru membahasnya. Kemudian siswa diarahkan untuk mencari
kesimpulan umum bahwa membagi bilangan bulat dengan bilangan pecahan artinya dengan mengalikan bilangan bulat dengan
91 kebalikan pecahan itu. Siswa diberikan soal latihan untuk
dikerjakan. Kemudian
setelah selesai
siswa dan
guru membahasnya. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan
mencatat materi yang telah dipelajari. Siswa diberikan soal pembagian pecahan biasa dengan
pecahan biasa. Siswa dengan bimbingan guru menyiapkan kertas karton untuk membantu menyelesaikan soal tersebut. Guru
membimbing siswa bagaimana cara mengerjakannya. Siswa dan guru membahas soalnya. Selanjutnya siswa diarahkan agar mencari
kesimpulan umum. Siswa diberikan soal latihan. Kemudian siswa dan guru membahasnya. Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru meminta siswa untuk membuat 3 soal pembagian pecahan biasa dengan bilangan bulat, 3 soal pembagian bilangan
bulat dengan pecahan biasa, dan 3 soal pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru meminta siswa untuk mengerjakan
soal latihan secara berpasangan.
Konfirmasi
Siswa dan guru membahas hasilnya. Kemudian guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari yaitu
cara mengerjakan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan bilangan bulat, pembagian bilangan bulat dengan pecahan biasa,
92 dan pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Siswa oleh
guru diberikan kesempatan untuk mencatat materi yang telah dipelajari.
Kegiatan akhir
Kegiatan akhir berlangsung selama 30 menit. Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru
membagikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi sendiri-sendiri tanpa mencontek dari
buku catatan ataupun teman lain. Guru kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan siswa sesuai nomor urut
presensi, masih banyak siswa yang mengerjakan soal melebihi batas waktu yang ditentukan guru. Akhirnya, guru menutup
pelajaran dengan berdoa dan salam penutup.
3 Prestasi Belajar Siklus II
Hasil tes siklus kedua ada pada lampiran, selanjutnya secara sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Ketuntasan Siswa Siklus II
No Kriteria Keberhasilan
Siklus I Jumlah
Persen 1
Tuntas 14
100 2
Belum Tuntas Rata-rata nilai siswa
95
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa atau sebesar 100 dan yang belum tuntas 0
93 siswa atau sebesar 0 dengan nilai rata-rata 95. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Matematika siswa kelas IV pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari nilai rata-rata kelas
pra tindakan dan siklus I. Peningkatan nilai rata-rata kelas pada siklus II sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini.
Tabel 9. Ketuntasan Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Kriteria Pra Tindakan
Siklus I Siklus II
Jumlah Persen
Jumlah Persen
Jumlah Persen
Tuntas 6
42,85 7
50 14
100 Belum
Tuntas 8
57,15 7
50 Rata-rata
71,42 72,85
95
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar siswa meningkat dari pra tindakan ke siklus I dan siklus II. Siswa yang
tuntas pada pra tindakan sebanyak 6 siswa atau sebesar 42,85 menjadi 7 siswa atau sebesar 50 pada siklus I dan mencapai 14
siswa atau sebesar 100 pada siklus II. Siswa yang belum tuntas pada pra tindakan sebanyak 8 siswa atau sebesar 57,15 menjadi 7 siswa
atau sebesar 50 pada siklus I dan mencapai 0 siswa atau sebesar 0 pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata pada pra tindakan sebesar
71,42 menjadi 72,85 pada siklus I dan mencapai 95 pada siklus II. Untuk memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam
diagram berikut ini:
94
42.85 50
100
57.15 50
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
Pra Tindakan Siklus I
Siklus II Tuntas
Belum Tuntas
Gambar 4. Diagram Ketuntasan Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa meningkat dari pra tindakan ke siklus I dan
meningkat pada siklus II. Persentase ketuntasan siswa pada pra tindakan adalah 42,85, sementara persentase ketuntasan pada siklus
I adalah sebesar 50 dan meningkat lagi pada siklus II yaitu persentase ketuntasan siswa mencapai 100. Begitupula dengan nilai
rata-rata siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada pratindakan rata-rata siswa yaitu 71,42 pada siklus I meningkat menjadi 72,85 dan
meningkat lagi pada siklus II sebesar 95. Diagram peningkatan rata- rata siswa dapat dilihat dibawah ini.
95
Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa
71.42 72.85
95
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pra Tindakan Siklus I
Siklus II
Peningkat an Nilai
Rata-rata Siswa
Gambar 5. Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
96
c. PengamatanObservasi