Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

100 demikian target dalam penelitian ini telah tercapai, sehingga penelitian berhenti pada siklus II.

B. Pembahasan

Siklus I dilakukan 2 kali pertemuan yaitu pada hari Senin, 23 Mei 2016 dan Selasa, 24 Mei 2016. Pada penelitian siklus I, siswa belum bisa dikondisikan dan belum aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa masih pasif dalam bertanya, hal itu terjadi karena siswa belum paham dengan apa yang akan diajarkan oleh guru. Siswa juga masih terlihat bingung ketika mengerjakan soal latihan, karena materi yang dipelajari belum semuanya dipahami siswa. Untuk aktivitas guru pada pelaksanaan penelitian siklus I, guru melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dirancang oleh peneliti bersama dengan guru. Guru ketika memberikan contoh soal, guru hanya menunjuk siswa yang pandai saja, karena siswa yang pandai cenderung terlihat lebih aktif. Pada kenyataannya, saat dilakukan evaluasi pembelajaran, banyak siswa yang belum tuntas. Salah satu fakor lagi yang membuat siswa masih banyak yang belum tuntas adalah banyaknya siswa masih belum paham cara mengerjakan soal pembagian pecahan. Hasil penelitian pada siklus I belum maksimal, yaitu Persentase aktivitas siswa baru mencapai 51,93 dari target minimal 80. Pada bab III, persentase tersebut masuk ke dalam kategori kurang. Untuk prestasi belajar siklus I, yaitu Persentase ketuntasan siswa baru mencapai 50 dari target minimal yaitu 75. 101 Peneliti dan guru kemudian melakukan refleksi dan upaya perbaikan untuk penelitian siklus II agar kendala dan permasalahan yang ada pada siklus I dapat diperbaiki. Beberapa hal yang di refleksi diantaranya yaitu guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk maju ke depan membuat contoh soal dan mengerjakan soal. Lebih memancing siswa untuk aktif bertanya terhadap materi yang belum dipahami dan memotivasi siswa untuk antusias mengerjakan soal latihan di depan kelas. Dalam pembahasan soal latihan, lebih melibatkan siswa dalam membahas soal latihan tersebut. Setelah kendala siklus I diatasi, maka Persentase aktivitas siswa pada siklus II meningkat menjadi 82,80, sehingga pada bab III masuk dalam kategori baik sekali. Begitupula dengan prestasi belajar siswa meningkat ditunjukkan dengan Persentase ketuntasan siswa pada siklus II mencapai 100. Hal itu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Persentase aktivitas siswa dari 51,93 pada siklus I menjadi 82,80 pada siklus II. Untuk prestasi belajar, persentase ketuntasan siswa pada siklus I yaitu 50 meningkat pada siklus II menjadi 100. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II maka dapat diketahui bahwa penggunaan pendekatan induktif dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV SDN 3 Sugihan pada materi perkalian dan pembagian pecahan. 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian menggunakan pendekatan induktif merupakan upaya peneliti dan guru yang bertujuan meningkatkan prestasi belajar matematika materi perkalian dan pembagian pecahan. Pembelajaran di kelas sebelum dilakukan penelitian yaitu lebih dominannya guru menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi matematika. Selain itu penyajian materi matematika tersusun secara final. Hal ini menyebabkan siswa kurang dilibatkan dalam menemukan suatu konsep matematika. Dalam upaya untuk hal tersebut, diperlukan suatu pendekatan yang melibatkan siswa aktif berpikir dalam proses pembelajaran menemukan suatu konsep. Pendekatan induktif ini, kemudian digunakan guru untuk mengajarkan konsep perkalian dan pembagian pecahan agar siswa lebih memahami materi pembelajaran. Penggunaan pendekatan induktif sendiri yaitu penyajian matematika perlu dimulai dari contoh-contoh selanjutnya secara bertahap menuju kepada kesimpulan yang bersifat umum. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan induktif dapat meningkatkan prestasi belajar matematika kelas IV SDN 3 Sugihan Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri pada materi perkalian dan pembagian pecahan. Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi setiap siklus yang mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dari

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 8 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PELITA BANDAR LAMPUNG

0 7 30

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 46

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARDUS KELAS V SD NEGERI 3 JRAKAH KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI

1 8 26

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Plumbon Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Plumbon Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2

0 1 19

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI

0 0 16

1 PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 3 ARCAWINANGUN

0 0 13

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL BELAJAR MANDIRI DI KELAS IV SD NEGERI 01 PANDAK

0 0 14

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PAGERAJI

0 1 11