67 optimal. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah sehingga
siswa tidak aktif dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Penelitian yang
dilakukan ialah
menggunakan pendekatan
induktif untuk
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV di SDN 3 Sugihan Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 20152016.
3. Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Siklus pertama dilakukan dengan tahap perencanaan. Dalam siklus ini akan dilakukan dua kali tatap muka. Hal-hal yang dilakukan
pada tahap perencanaan siklus I adalah: 1
Peneliti dan guru sebagai kolaborator berdiskusi menyiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2 Membuat RPP mata pelajaran Matematika materi perkalian dan
pembagian pecahan. 3
Menyiapkan media dan semua perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran.
4 Menyusun dan menyiapkan lembar pengamatan.
5 Memberikan penjelasan kepada guru tentang pendekatan
pembelajaran induktif dan menjelaskan hal-hal yang akan dikerjakan oleh guru pada saat pembelajaran.
68 6
Menyusun dan menyiapkan lembar evaluasi yang berupa soal yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
1 Siklus I Pertemuan 1
Hari Tanggal : Senin, 23 Mei 2016
Waktu : 09.30
– 10.40.
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar: Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan
Indikator:
a Mengalikan bilangan pecahan biasa dengan pecahan biasa
b Mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat
c Mengalikan bilangan bulat dengan pecahan biasa
Tujuan Pembelajaran:
a Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang perkalian pecahan
biasa dengan bilangan bulat, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa dengan
benar.
69 b
Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa, siswa dapat menyelesaikan operasi
hitung perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa dengan benar.
c Melalui kegiatan diskusi dan penugasan, siswa dapat
menyelesaikan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dengan benar.
Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 2 jam pelajaran yaitu pada pukul 09.30
– 10.40 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.
Kegiatan awal
Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu
siswa untuk memimpin berdoa. Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu tentang perkalian dan pembagian
pecahan.
Kegiatan inti Eksplorasi
Kegiatan inti berlangsung kurang lebih 60 menit. Indikator pertama yaitu mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat.
Kegiatan ini dimulai dengan guru menuliskan 3 indikator materi yang akan dipelajari yaitu perkalian pecahan biasa dengan
70 bilangan bulat, perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa, dan
perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Kegiatan selanjutnya yaitu membahas indikator pertama
perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Guru memberikan satu contoh soal perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat.
Kemudian guru memberikan kertas karton yang ukurannya mewakili
pecahan setengahan,
sepertigaan, seperempatan,
seperenaman, seperdelapanan, dan sepersembilanan. Siswa dibimbing guru dengan dibantu kertas karton yang ukurannya
mewakili berbagai nilai pecahan untuk menyelesaikan soal perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Siswa dan guru
kemudian membahas soal tersebut. Indikator kedua yaitu mengalikan bilangan bulat dengan
pecahan. Sama seperti pada indikator pertama, dimulai dengan memberikan satu contoh soal yang kemudian siswa diberikan
kesempatan untuk mengerjakan soal tersebut. Siswa dengan bimbingan guru kemudian membahas soal tersenut.
Indikator ketiga yaitu mengalikan pecahan biasa dengan pecahan biasa. Siswa diberikan satu contoh soal dengan angka yang
sederhana. Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakannya. Siswa dan guru kemudian membahas soal tersebut.
71
Elaborasi
Guru meminta siswa untuk membuat 3 soal perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat, 3 soal perkalian bilangan
bulat dengan pecahan biasa, dan 3 soal perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Guru meminta siswa untuk mengerjakan
soal latihan.
Konfirmasi
Siswa dan guru membahas hasilnya. Kemudian siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan cara mengerjakan
operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat, perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa, dan perkalian
pecahan biasa dengan pecahan biasa. Siswa oleh guru diberikan kesempatan untuk mencatat materi yang telah dipelajari.
Kegiatan akhir
Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit. Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami siswa. Guru
mengumumkan materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu pembagian pecahan. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan
berdoa dan salam penutup.
72
2 Siklus I Pertemuan 2
Hari Tanggal : Selasa, 24 Mei 2016
Waktu : 07.00
– 08.10 WIB.
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar:
Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan
Indikator:
a Membagi pecahan biasa dengan bilangan bulat
b Membagi bilangan bulat dengan pecahan biasa
c Membagi pecahan biasa dengan pecahan biasa
Tujuan Pembelajaran:
a Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang pembagian
pecahan biasa dengan bilangan bulat, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian pecahan biasa dengan bilangan bulat
dengan benar.
b Melalui kegiatan diskusi dan penugasan tentang pembagian
bilangan bulat dengan pecahan biasa, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian bilangan bulat dengan pecahan biasa
dengan benar.
73 c
Melalui kegiatan diskusi dan penugasan, siswa dapat menyelesaikan operasi hitung pembagian pecahan biasa dengan
pecahan biasa.
Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 3 jam pelajaran yaitu pada pukul 07.00
– 08.45 WIB. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya.
Kegiatan awal
Kegiatan awal dilakukan kurang lebih 5 menit. Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian meminta salah satu siswa untuk
memimpin berdoa. Guru memberikan apersepsi kepada siswa berupa pertanyaan tentang materi yang telah dielajari sebelumnya.
Guru kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari.
Kegiatan inti Eksplorasi
Kegiatan inti berlangsung selama 70 menit. Indikator pertama yaitu membagi pecahan biasa dengan bilangan bulat. Siswa diberikan
soal pembagian pecahan biasa dengan bilangan bulat. Guru memberikan kertas karton dengan ukuran yang mewakili nilai
pecahan sepertigaan, setengahan, seperempatan, seperenaman, dan sepersembilanan. Siswa dengan bimbingan guru membahas soal
tersebut. Kemudian siswa diarahkan untuk mencari kesimpulan umum bahwa membagi pecahan biasa dengan bilangan bulat
artinya dengan mengalikan bilangan bulat dengan kebalikan
74 pecahan itu. Siswa diberikan kesempatan untuk mencatat materi
yang telah dipelajari. Siswa diberikan soal pembagian bilangan bulat dengan
pecahan biasa. Guru memberikan kertas karton dengan ukuran yang
mewakili nilai
pecahan sepertigaan,
setengahan, seperempatan, seperenaman, dan sepersembilanan. Siswa dengan
bimbingan guru mengerjakan soal tersebut. Setelah selesai, siswa dan guru membahasnya. Kemudian siswa diarahkan untuk mencari
kesimpulan umum bahwa membagi bilangan bulat dengan bilangan pecahan artinya dengan mengalikan bilangan bulat dengan
kebalikan pecahan itu. Siswa diberikan kesempatan untuk mencatat materi yang telah dipelajari.
Siswa diberikan soal pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Siswa dengan bimbingan guru menyiapkan kertas
karton untuk membantu menyelesaikan soal tersebut. Guru membimbing siswa bagaimana cara mengerjakannya. Siswa dan
guru membahas soalnya. Selanjutnya siswa diarahkan agar mencari kesimpulan umum. Siswa diberikan kesempatan untuk mencatat
materi.
Elaborasi
Guru meminta siswa untuk membuat 3 soal pembagian pecahan biasa dengan bilangan bulat, 3 soal pembagian bilangan bulat
dengan pecahan biasa, dan 3 soal pembagian pecahan biasa dengan
75 pecahan biasa. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
latihan.
Konfirmasi
Siswa dan guru membahas hasilnya. Kemudian siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan cara mengerjakan operasi hitung
pembagian pecahan biasa dengan bilangan bulat, pembagian bilangan bulat dengan pecahan biasa, dan pembagian pecahan biasa
dengan pecahan biasa. Siswa oleh guru diberikan kesempatan untuk mencatat materi yang telah dipelajari.
Kegiatan akhir
Kegiatan ini berlangsung selama 30 menit. Guru menanyakan hal- hal yang belum dipahami siswa. Guru membagikan soal evaluasi
untuk masing-masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi sendiri-sendiri tanpa mencontek dari buku catatan ataupun teman
lain. Guru kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan siswa sesuai nomor urut presensi, masih banyak siswa
yang mengerjakan soal melebihi batas waktu yang ditentukan guru. Guru mengumumkan materi yang akan dipelajari pada mata
pelajaran matematika selanjutnya. Akhirnya, guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup.
76
3 Prestasi Belajar Siklus I
Hasil tes siklus pertama ada pada lampiran, selanjutnya secara sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Persentase Ketuntasan Siklus I
No Kriteria Keberhasilan
Siklus I Jumlah
Persen 1
Tuntas 7
50 2
Belum Tuntas 7
50 Rata-rata nilai siswa
72,85
Dari hasil belajar tersebut, dapat dilihat siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa atau sebesar 50 dan siswa yang belum tuntas
sebanyak 7 siswa atau sebesar 50 dengan rata-rata nilai siswa 72,85. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar
matematika kelas IV pada siklus 1 belum tercapai. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dari pra
tindakan ke siklus I, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6. Persentase Ketuntasan Pra Tindakan dan Siklus I
Kriteria Pra Tindakan
Siklus I Jumlah
Persen Jumlah
Persen Tuntas
6 42,85
7 50
Belum Tuntas 8
57,15 7
50 Rata-rata nilai siswa
71,42 72,85
77 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan dari
pra tindakan ke siklus I. Siswa yang tuntas pada pra tindakan sebanyak 6 siswa atau sebesar 42,85 menjadi 7 siswa atau sebesar
50 pada siklus I. Siswa yang belum tuntas pada pra tindakan sebanyak 8 siswa atau sebesar 57,15 menjadi 7 siswa atau sebesar
50 pada siklus I, sedangkan nilai rata-rata pada pra tindakan sebesar 71,42 menjadi 72,85 pada siklus I. Untuk memperjelas pemaparan
tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
42.85 50
57.15 50
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
Pra Tindakan Siklus I
Tuntas Belum
Tuntas
Gambar 2. Diagram Ketuntasan Siswa Pra Tindakan dan Siklus 1
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa meningkat dari pra tindakan ke siklus I. Persentase
ketuntasan siswa pra tindakan adalah 42,85, sementara Persentase ketuntasan pada siklus I adalah sebesar 50. Peningkatan ketuntasan
belajar siswa juga diikuti dengan peningkatan rata-rata siswa yaitu
78 dari pra tindakan sebesar 71,42 meningkat pada siklus I yaitu sebesar
72,85. Meskipun demikian, Persentase ketuntasan belajar siswa belum mencapai target yaitu sebesar 75, sehingga perlu diperbaiki pada
siklus II.
c. Pengamatan Observasi