46
F. Kerangka Berpikir
Tugas utama guru salah satunya adalah melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan
untuk membelajarkan siswa. Siswa adalah subjek dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, pembelajaran yang efektif ialah pembelajaran
yang mengedepankan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru mempunyai peranan penting yaitu sebagai pembimbing
dan fasilitator dalam proses pembelajaran. Adapun cara mengajarkan materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran yaitu menggunakan suatu model,
pendekatan, strategi, maupun metode pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran di kelas IV
SD Negeri 3 Sugihan, kesulitan yang dihadapi siswa adalah kurang mampu mengaitkan konsep-konsep matematika yang dipelajarinya dengan kegiatan
kehidupan sehari-hari dan pada umumnya siswa belajar dengan menghafal konsep-konsep matematika. Selain itu, siswa kesulitan dalam memecahkan
soal-soal matematika yang berbentuk aplikasi, bahkan lebih jauh dari itu ada kesan siswa menganggap pelajaran matematika hanya merupakan suatu beban,
sehingga tidak heran jika banyak siswa yang tidak menyenangi mata pelajaran matematika. Di sisi lain, metode dan pendekatan yang diterapkan oleh guru
umumnya masih dominan menerapkan metode ceramah. Matematika di sekolah dasar kelas IV semester genap mencakup
beberapa aspek, yaitu: bilangan bulat, bilangan pecahan, bilangan romawi, bangun ruang dan bangun datar. Salah satu materi pembelajaran matematika
47 yang dirasa sulit oleh siswa adalah operasi hitung bilangan pecahan. Pecahan
merupakan materi matematika yang amat penting. Pecahan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta merupakan dasar dalam memahami
matematika lebih lanjut. Tingkat pemahaman terhadap pecahan akan mendasari mereka untuk memahami matematika lebih lanjut. Bilangan pecahan
mencakup tentang mengenal pecahan dan urutannya, menyederhanakan pecahan, penjumlahan pecahan, pengurangan pecahan, perkalian pecahan,
pembagian pecahan, dan penyelesaian masalah pecahan. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan pembelajaran yang
menyajikan pembahasan materi matematika dengan melibatkan siswa untuk aktif dalam pemahaman konsep-konsep matematika, bukan menyajikan
bahasan materinya sudah tersusun secara final. Belajar yang paling baik adalah siswa menemukan sendiri informasi dan konsep-konsep. Keterlibatan siswa ini
dapat terjadi bila bahan yang disusun itu bermakna bagi siswa, sehingga interaksi antara guru dan siswa menjadi efektif.
Penggunaan pendekatan
induktif dalam
proses pembelajaran
matematika merupakan hal yang penting dalam pencapaian prestasi belajar. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan induktif adalah pembelajaran
yang menekankan pada penemuan konsep-konsep dari fakta atau contoh- contoh soal dari yang sederhana sampai yang sulit yang diberikan dalam
kegiatan pembelajaran sehingga pada kegiatan akhir pembelajaran ditarik suatu kesimpulan yang berupa konsep, prinsip, atau aturan. Dengan demikian apabila
penerapan pendekatan induktif dalam pembelajaran materi pecahan sesuai
48 dengan konsepnya, maka proses pembelajaran lebih melibatkan siswa dalam
pemahaman konsep-konsep matematika khususnya pada materi perkalian dan pembagian pecahan.
Proses pembelajaran matematika dengan pendekatan induktif diawali dengan menyajikan contoh-contoh soal matematika yang kemudian guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba mengerjakan soal-soal tersebut dengan bantuan media pembelajaran serta bimbingan dari guru, yang
pada akhirnya siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan umum yang berupa konsep matematika.
Dari hal tersebut terlihat jelas bahwa, dalam mempelajari perkalian pecahan dan pembagian pecahan siswa sekolah dasar yang berkarakteristik
pada tahap operasional konkret akan lebih mudah memahami konsep pembagian dan perkalian pecahan melalui pendekatan induktif dalam
pembelajaran matematika. Pendekatan induktif dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV di SD N 3 Sugihan Kabupaten Wonogiri pada materi perkalian dan pembagian pecahan.
G. Hipotesis Tindakan