Melakukan revisi pada langkah desain
55
No. Kebutuhan
Jumlah Keterangan
30. Seven segment common anode
2 Sebagai
Module Seven segment
31. Papan PCB 8x6cm
32. Resistor 330
47 33. Papan PCB
6x6 cm Sebagai Catu Daya
34. Usb-b female 1
35. Kabel Usb 1
36. IC 7805 2
37. Diode 1A 4
38. Led 5mm 1
39. T-blok 2pin 1
40. Relay 12V 1
41. Elco 2200 F
1 42. Elco 1000
F 2
43. Pin sisir 4pin 1
44. Kabel merah 15 cm
45. Kabel hitam 15 cm
46. Trafo 1A 1
47. Stiker keterangan Sebagai penanda
pada media 48. Akrilik
60x20x8cm Sebagai box 2 Perancangan Media
Proses perancangan media merupakan proses perangcangan desain elektronik yang dilakukan menggunakan software eagle. Beberapa perancangan
perangkat keras media pembelajaran adalah sebagai berikut: a Sistem Minimum Mikrokontroler
Sistem minimum atau yang biasa disingkat sistem minimum merupakan bagian utama yang bertugas sebagai “otak” untuk memproses program yang
sudah dimasukan kedalam mikrokontroler. Mikrokontroler yang biasa digunakan antara ATmega 32 atau ATmega 16, namun peneliti menggunakan ATmega 32
dengan pertimbangan RAM yang dimiliki ATmega tersebut. Untuk dapat bekerja sistem minimum membutuhkan catu daya sebesar +5v DC. Kelebihan dari sistem
56 minimum ini sudah dilengkapi downloader yang digunakan untuk mengirim
program dari komputer ke mikrokontroler.
Gambar 4. Skematik Minimum Mikrokontroler
Gambar 5. Tata Letak Komponen Sitem Minimum
57 b Module Dot Matriks
Module dot matriks merupakan sebuah rangkaian keluaran yang digunakan untuk menampilkan huruf, angka, maupun simbol yang sudah diprogram pada
mikrokontroler. Dot matriks yang disusun terdiri dari 40 kolom dan 7 baris dan termasuk kolom katoda. Dot matriks yang dikembangkan bukan dari sebuah dot
matriks yang dijual dipasaran, melainkan dari LEDlight emiting diode yang disusun secara rapi. Data pada kolom-kolom dot matriks digeser menggunakan IC
shift register 74595. Berikut rangkaian dot matriks dan desain pcbnya.
Gambar 6. Rangkaian Dotmatriks Bagian Shift Register
Gambar 7.Rangkaian Dotmatriks 7x40 Kolom
58
Gambar 8. Rangkaian Dot Matriks untuk Latching dibagian Baris
Gambar 9. Rangkaian Dot Matriks untuk Latching dibagian Kolom
Gambar 10. Layout PCB Dot Matriks 40 Kolom Katoda
59 c Module Seven Segement
Module seven segment merupakan rangkaian yang digunakan untuk menampilkan angka yang disusun dari tujuh buah led. Seven segement yang
digunakan adalah common anode sebanyak 2 buah.
Gambar 11. Skematik Seven segment Common Anoda
Gambar 12. Layout PCB Seven segment Common Anoda
d Module Bluetooth HC-05 Module Bluetooth merupakan rangkaian yang digunakan untuk komunikasi
dari aplikasi ke perangkat keras modul. Bluetooth yang digunakan yaitu HC-05 sehinngga bisa langsung dihubungkan dengan mikrokontroler pada kaki Rx dan
Tx yang terdapat pada PORTD Namun peneliti tidak menggunakan pcb lagi, akan tetapi merekayasa pada penyambungan menggunakan kabel pelangi, karena
pada PORTD.5 dan PORTD.6 digunakan untuk jalur kendali seven segment.
60
Saklar onoff
Gambar 13. Skematik Module Bluetooth
e Catu Daya Catu daya merupakan rangkaian yang digunakan untuk memberikan
tegangan +5v DC pada modul-modul yang ada pada perangkat keras. Catu daya menggunakan tegangan input 12 volt, IC akan bekerja dengan keras karena lebih
baik input IC yaitu output ditambah 1,5V atau dapat dikatakan 6,5 volt. Oleh karena itu, catu daya menggunakan dua buah IC penstabil tegangan untuk mengurangi
panas yang terjadi pada IC. Tegangan sumber keluaran IC 7805 yang pertama yaitu untuk modul dot matriks, dan tegangan sumber keluaran IC 7805 untuk modul
lainnya seperti sistem minimum, seven segment, dan bluetooth. Tegangan keluaran IC sengaja dipisah untuk dot matriks maupun modul yang lain karena
untuk membagi kekuatan agar tidak terjadi kelebihan beban pada keluaran IC 7805. Adapun skematik dan desain PCB adalah sebagai berikut.
Gambar 14. Skematik Catu Daya
61
Gambar 15. Layout PCB Catu Daya
f Box Akrilik
Box akrilik merupakan wadah yang menyatukan semua modul agar tersusun rapi dan aman pada saat media dioperasikan. Bahan yang digunakan untuk
membuat adalah akrilik 3mm bening. Adapun desain adalah sebagai berikut.
Gambar 16. Desain Box Akrilik
62
3 Pembuatan Media
Pembuatan media bagian perangkat keras dilakukan peneliti dengan pengalaman yang diperoleh dari bangku sekolah dan kuliah. Peletakan pada box
disusun rapi dengan tata letak disesuaikan dengan ukuran. Hasil dari proses pengembangan media bagian elektronik adalah sebagai berikut.
a Sistem Minimum Mikrokontroler
Gambar 17. Sistem Minimum ATmega 32
b Module Dot Matriks
Gambar 18. Proses Pembuatan Module Dot Matriks
63
Gambar 19. Module Dot Matriks
c Module Seven Segement
Gambar 20. Module Seven segment
d Module Bluetooth HC-05
Gambar 21. Module Bluetooth HC-05
64 e Catu Daya
Gambar 22. Catu Daya
f Box
Gambar 23. Box Akrilik yang Sudah disatukan
4 Pengujian Media Pengujian media dilakukan untuk mengetahui baik tidaknya pembuatan
module. Pengujian dilakukan dengan memrogram sistem minimum yang dihubungkan dengan keluaran modul seven segment dan dot matriks. Berikut
adalah pengujian media.
65 a Pengujian Module Seven segment
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui baik tidaknya hasil perakitan module seven segment serta kinerja pengisian program ke mikrokontroler melalui
downloader. Pengujian menggunakan program sederhana untuk menyalakan dua buah seven segment secara bersamaan. Sistem minimum, dan module seven
segment dinyatakan baik apabila tidak terjadi error saat pengisian program dan saa program dieksekusi oleh mikrokontroler.
Gambar 24. Uji Coba Sistem minimum dengan Module Seven segment
b Module Dot matriks Pegujian ini bertujuan untuk mengetahui baik tidaknya hasil peraktikan module
dot matriks sehingga saat program berjalan tidak terjadi led yang mati sehingga karakter dapat terlihat utuh. Jika dari 280 led ada yang tidak menyala maka harus
dicari bagian yang rusak.
66
Gambar 25. Uji coba Sistem minimum dengan module Dot Matriks b. Pengembangan aplikasi DotMatriksApp
Pengembangan aplikasi DotMatriksApp dimulai pada tahap perancangan layout dan algoritma yang terkhusus untuk mengirimkan data ke perangkat keras
melalui bluetooth. Adapun pada tahap perancangan algoritma yaitu menggunakan bentuk flowchart. Bentuk flowchart dari aplikasi dapat dilihat pada halaman
Lampiran 3. Adapun perencanaan layout dari masing-masing kendali adalah sebagai berikut.
67
TEXT BOX BUTTON KIRIM
PILIHAN ANIMASI JUDUL LAYOUT
MENU
Gambar 26.Layout Kendali Dot Matriks
JUDUL LAYOUT
1 3
2 5
4 7
6 9
8
PILIHAN TAMPILAN 3 PILIHAN TAMPILAN 2
PILIHAN TAMPILAN 1
PILIHAN TAMPILAN 4 MENU
Gambar 27. Layout Kendali Seven segment
HOME
MENU
MENU 1 MENU 2
MENU 3 MENU 4
MENU 5 MENU KE-n
Gambar 28. Layout Beranda
MENU
MENU MATERI MATERI 1
MATERI 2 MATERI 3
MATERI 4 MATERI 5
MATERI 6 MATERI 7
MATERI KE-n
Gambar 29. Layout Daftar Materi
68
MENU
JUDUL MATERI
ISI MATERI
Gambar 30. Layout Materi
MENU
PROFIL PENGEMBANG
ISI PROFIL
Gambar 31. Layout Profil Pengembang
MENU
MENU HUBUNGKAN PERANGKAT
DAFTAR PERANGKAT
Gambar 32. Layout Menu Hubungkan Perangkat
69 Setelah direncanakan, aplikasi masuk pada tahap pengembangan aplikasi,
pada tahapan pengembangan, peneliti mengembangkan beberapa bagian, yaitu splash screen, layout, dan kode program. Berikut tahapan pengembangan pada
aplikasi. 1 Pengembangan splash screen
Splash screen merupakan tampilan awal pembuka dari aplikasi yang biasanya berisi tampilan yang menarik dan logo. Untuk Splash Screen tidak perlu
direncanakan langsung didesain dengan menempatkan logo berada ditengah- tengah layout. Berikut tampilan splash screen dari aplikasi DotMatriksApp.
Gambar 33. Tampilan Splash Screen
2 Pengembangan layout Pengembangan layout pada aplikasi DotMatriksApp dilakukan sesuai dengan
perencanaan menggunakan software Xamarin. Layout pada kendali dipisah dengan tujuan mengurangi kebingungan siswa dalam mengoperasikan kendali,
sedangakan pada layout materi dipisah sesuai dengan topik yang ingin
70 ditampilkan. Adapun beberapa layout yang dikembangakan peneliti adalah
sebagai berikut. a Layout Home dan Menu
Pada layout Home dan Menu berisi tampilan selamat datang dan menu berada di kanan atas menu tampil apabila ditekan. Menu berisi beberapa pilihan,
jika pilihan menu ditekan maka akan menuju layout sesuai dengan yang dipilih. Adapun tampilan layout home dan menu adalah sebagai berikut.
Gambar 34. Layout Home dan Menu
b Layout kendali Dot Matriks Pada layout kendali Dot Matriks berisi beberapa pilihan animasi yang akan
dipilih, textbox yang diisi kata atau kalimat, dan tombol kirim yang digunakan untuk mengirim data melalui bluetooth. Layout kendali ini disusun sedemikian rupa
supaya pengguna tidak bingung dan pengendalian sesuai yang diharapkan. Adapun layout kendali dot matriks adalah sebagai berikut.
71
Gambar 35. Layout Kendali Dot Matriks
c Layout Kendali Seven segment Pada layout seven segment berisi pilihan bagian seven segment yang akan
dinyalakan, manual bit rendah, manual bit tinggi, Auto Counter Up, dan Auto Counter Down. Selain itu ada 10 tombol dari 0-9. Berikut tampilan kendali seven
segment.
Gambar 36. Layout Kendali Seven segment
72 d Layout Daftar Materi
Pada Layout Daftar Materi hanya terdapa sepuluh tombol yang berisi gambar dengan tulisan judul materi. Adapun layout daftar materi adalah sebagai berikut.
Gambar 37. Layout Daftar Materi
e Layout Isi Materi Pada layout Isi materi berisi tampilan materi yang akan disampaikan sesuai
topik, materi dibuat sedemikian rupa agar dapat dibuka dengan mudah dan ringan. Adapun tampilan beberapa layout isi materi adalah sebagai berikut.
73
Gambar 38. Layout Materi Dasar CV AVR
Gambar 39. Layout Materi Pemrograman Seven segment
Gambar 40. Layout Materi Komunikasi Serial
Gambar 41. Layout Materi Fungsi Pada CV AVR
74
Gambar 42. Layout Materi String Pada CV AVR
Gambar 43. Layout Materi Array Pada CV AVR
Gambar 44. Layout Materi Seven segment
Gambar 45. Layout Materi Instruksi-Instruksi Pada CV AVR
75
Gambar 46. Layout Materi Dot Matriks
Gambar 47. Layout Materi Pengantar Pemrograman C
f Layout Hubungkan Perangkat
Pada layout hubungkan perangkat terdapat tampilan nama dan mac addres beberapa perangkat yang pernah dipasangkan dengan perangkat Android.
Perangkat yang pernah dipasangkan ini dapat dihubungkan ketika aplikasi ingin mengirimkan data ke perangkat bluetooth tersebut. Tampilan hubungkan
perangkat seperti terapung di atas layout lain, layout akan hilang ketika sudah ada perangkat yang terhubung atau pengguna menekan diluar layout hubungkan
perangkat. Berikut tampilan layout hubungkan perangkat.
76
Gambar 48. Layout Hubungkan perangkat
g Layout Profil Pengembang Pada Layout profil pengembang terdapat tampilan identitas diri pengembang
dan pembimbing. Adapun tampilannya adalah sebagai berikut.
Gambar 49. Layout Profil Pengembang
77 3 Pengembangan Kode Program
DotMatriksApp dikembangkan peneliti menggunakan software Xamarin Studio. Xamarin studio pada dasarnya mirip dengan Visual Studio yang salah satu
bahasanya menggunakan C sharp. Xamarin perlu didukung pemasangan software lain sebagai alat bantu seperti JAVA, dan SDK dan NDK. Sebelum digunakan
hendaknya perlu pemasangan alat bantu tersebut. Setelah selesai pemasangan alat bantu Xamarin maka hendaknya diatur target folder seperti pada Gambar
dibawah ini.
Gambar 50. Pengaturan Alat Bantu Pada Software Xamarin
Pemrograman pada Xamarin untuk aplikasi DotMatriks dilakukan secara bertahap per-layout yang ada. Seluruh kode program yang ada pada aplikasi dapat
dilihat pada Lampiran 4 .
78 4 Pengujian
Pengujian aplikasi dilakukan pada ponsel pintar milik peneliti, namun untuk menguji lebih handal dan siap digunakan pada ponsel pintar seri lain media di uji
pada tahap awal yaitu black box. Adapun hasil uji black box dapat dilihat pada Lampiran 19.