13
c. Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi media pembelajaran menurut Cecep Kustandi dan Bambang 2011: 142 memiliki beberapa tujuan diantaranya menentukan efektifitas media
pembelajaran yang digunakan, menentukan perbaikan atau peningkatan media pembelajaran yang digunakan, memilih media pembelajaran yang sesuai untuk
dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas, menentukan ketepatan isi pelajaran yang disajikan dengan media tersebut dan menilai kemampuan guru
dalam menggunakan media pembelajaran. Menurut Walker dan Hess 1984:206 dalam Cecep Kustandi dan Bambang, 2011: 142 kriteria evaluasi media dalam
me-review media pembelajaran berdasarkan kepada kualitas. Adapun kualitas dalam kriteria tersebut yaitu kualitas isi dan tujuan, kualitas pembelajaran, dan
kualitas teknis. Kualitas isi dan tujuan yang dimaksud seperti ketepatan, kepentingan,
kelengkapan, keseimbangan, minat atau perhatian, keadlian dan kesesuaina dengan situasi siswa. Kualitas pembelajaran yang dimaksud seperti memberikan
kesempatan belajar, memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas pembelajarannya, hubungan dengan program pembelajaran
pembelajaran lainnya, kualitas sosial interaksi pembelajarannya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberi dampak bagi siswa, dapat membawa dampak bagi
guru dan pembelajarannya. Kualitas teknis yang dimaksud seperti keterbacaan, mudah digunakan, kualitas tampilan atau tayangan, kualitas penanganan
jawaban, kualitas pengelolaan programmnya, kualitas pendokumentasiaannya. 3 kriteria yang disebutkan dapat juga dikembangakan menjadi instrumen evaluasi
media.
14
2. Mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram
Mata pelajaran ini merupakan suatu pembelajaran praktik yang terdapat pada program keahlian Teknik Otomasi Industri di SMKN 2 Depok Sleman. Dalam
kegiatannya peserta
didik akan
mempelajari mikroprosessor,
dasar mikrokontroler, sampai dengan penerapan atau aplikasi dari mikrokontroler. Pada
kompetensi mengoperasikan
rangkaian pengendalian
menggunakan mikrokontroler siswa melakukan kegiatan praktik penerapan pemrograman
mikrokontroler dengan modul dot matriks dan seven segment. Saat melakukan praktik, seluruh peserta didik mendapatkan teori pengantar
dari bapakibu guru sebelum melaksanakan praktik dalam mata pelajaran tersebut. Selanjutnya seluruh peserta didik melakukan praktik secara individu menggunakan
personal computer atau notebook milik pribadi atau milik jurusan untuk membuat program. Setelah selesai memprogram hasil dari praktik dikirim ke modul dengan
target IC mikrokontroler, hasil dapat dilihat melalui tampilan dari modul tersebut. Materi penerapan mikrokontroler seperti dot matriks dan seven segment
merupakan beberapa aplikasi dari permograman mikrokontroler yang dianggap penting karena tingkat kesulitan masuk kategori kompleks. Apabila materi yang
diberikan hanya dasar siswa menjadi kurang pengalaman dan kurang pengetahuan dalam memprogram yang menyebabkan kebingungan dalam
memprogram. Adapun daftar komptensi dan materi pokok dari silabus dari mata pelajaran kontrol terprogram kelas XI adalah sebagai berikut.
15
Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Materi Pokok Kontrol Terprogram Kelas XI
Kompetensi Dasar Materi Pokok
3.3 Mendeskripsikan perangkat keras mikrokontroler
4.3 Menggambarkan blok diagram system minimum mikrokontroler
3.4. Mendeskripsikan prinsip operasi
mikrokontroler 4.4. Membuat sirkit sederhana sistem
mikrokontroler Dasar-dasar mikrokontroler : Pengertian
mikrokontroler V.S. mikroprosesor, Prinsip dan operasi, konfigurasi, jenis mikrokontroler, Lay
Out dan Blok diagram mikrokontroler, arsitektur mikrokontroler
Bus data
dan alamat,
Pembacaan dan penulisan memory, memory dan perluasan kapasitas memory, clock,
register, interupsi, TimerCounter.
Perakitan system minimum dan downloader perangkat keras mikrokontroler.
Aplikasi mikrokontroler
pada teknik
ketenagalistrikan : pembangkitan, distribusi, transmisi, dan industry control motor.
3.5. Menjelaskan pemrograman mikrokontroler
4.5. Memprogram mikrokontroler untuk proses pengendalian
3.6. Mendeskripsikan program pengendalian system otomasi
industry dengan mikrokontroler. 4.6. Mengoperasikan rangkaian
pengendalian dengan menggunakan mikrokontroler
Set instruksi dan pemrograman Assembly Kode ASCII, Mnemonic Assembler, fungsi dari
perintah dan data, struktur pemrograman, Algoritma
dan Teknik
pemrograman mikrokontroler.
Penggunaan aplikasi compiler program Antar muka system kendali berbasis
mikrokontroler : Port parallel dan serial, komponen komunikasi antar muka, Sistem
komunikasi data
interfacing dengan
mikrokontroler Implementasi Sistem Mikrokontroler dalam
system otomasi industry: aplikasi antar muka seven segment, LCD, matrix LED,relay, driver
Motor
Stepper, Servo
Motor, DC
Brushless,Sensor, ADC, PWM
3. Android
Android, sistem operasi telepon gengam yang dikeluarkan oleh Google Inc adalah sistem operasi yang sangat populer pada saat ini dan menjadi pesaing dari
sistem operasi iOS dengan Iphone maupun sistem operasi lainnya. Android hadir dengan kecanggihan diterapkan pada smartphone yang dikeluarkan oleh brand
dari perusahaan penghasil ponsel pintar. Android merupakan sistem operasi hasil modifikasi kernel LINUX, melalui modifikasi ini Android membuat produsen ponsel
di dunia berbondong-bondong pindah dan mengganti sistem operasi. Selain itu, sistem operasi Android memudahkan para konsumen dalam mengoperasikan
ponsel yang dimilikinya. Konsumen tertarik untuk memiliki salah satu kecanggihan