110
3. Mengetahui Unjuk Kerja Media Pembelajaran Berbasis Android untuk Mengendalikan Modul Via Bluetooth
Unjuk kerja dilakukan untuk mengetahui tingkat kehandalan dan keserbagunaan media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi
mengoperasikan rangkaian pengendalian. Unjuk kerja media pembelajaran ini diharapkan media pembelajaran ini dapat mengirimkan data yang bervariasi dari
aplikasi berbasis Android ke perangkat keras. Unjuk kerja dilakukan dengan pengujian black-box untuk mengetahui fungsi tidaknya komponen yang terdapat
aplikasi berbasis Android. Berdasarkan pengujian black-box aplikasi dapat menyalakan fitur bluetooth apabila bluetooth pada ponsel pintar belum dinyalakan.
Selain itu, aplikasi juga dapat menghubungkan pairing dengan modul bluetooth HC-05, mengirimkan data dari komponen-komponen seperti tombol, switch.
Aplikasi juga terdapat menu materi yang tersusun rapi kalimatnya. Harapan peneliti dengan adanya aplikasi ini dapat mengendalikan perangkat keras dot
matriks dan seven segment sebagai keluaran dari mikrokontroler. Selain aplikasi yang dapat mengendalikan mikrokontroler, pemrograman pada mikrokontroler
juga dapat lebih tersusun rapi dengan bantuan fungsi yang sebelumnya guru belum menggunakannya. Dengan adanya pengembangan dan penambahan ini
peneliti berharap aplikasi dan perangkat keras dapat dikatakan handal dan serbaguna.
Namun peneliti tidak mempungkiri masih ada beberapa kekurangan di dalam pengembangan ini, adapun kekurangan dari pengembangan ini adalah pada
aplikasi masih terbatas pada ukuran layar tertentu yaitu 4,7 inchi terkadang pernah ada ponsel yang tidak dapat menjalankan aplikasi dan format data yang dikirim
dari aplikasi haruslah sesuai yang belum dapat menjalankan keluaran secara terus menerus. Seharusnya perangkat keras pada keluaran dot matriks dapat
111 menjalankan animasi terus menerus dan akan berganti apabila ada perubahan
data yang dikirimkan dari aplikasi. Kekurangan yang lain yaitu pada aplikasi belum ada animasi yang akan membuat aplikasi lebih menarik. Selain itu menu hanya
konstan tidak dapat kata yang terdapat pada menu diganti layaknya menu-menu yang ada diaplikasi saat ini. Kekurangan pada aplikasi yang dikembangkan hanya
untuk sistem operasi Android, belum pada sistem operasi yang lain. Adapun kekurangan pada perangkat keras modul bluetooth HC-05 hanya dapat terhubung
1 perangkat dikarenakan apabila lebih dari satu maka akan terjadi tabrakan koneksi. Selain itu, program pada perangkat keras masih belum bisa diberi dua
kali pengiriman data dari aplikasi, apabila ada pengiriman data dengan jeda waktu yang terlalu cepat harus menekan tombol reset pada sistem minimum.
112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data hasil penelitian pengembangan media berbasis Android pada kompetensi mengoperasikan
rangkaian pengendalian di SMK Negeri 2 Depok yaitu: 1. Pengembangan media menggunakan model pengembangan ADDIE
Analyze, Design, Development, Implement, Evaluation. Pada tahap analisis terdapat lima prosedur seperti menganalisis kurikulum, menganalisis
kebutuhan aplikasi Android, menganalisis kebutuhan perangkat keras, menyusun rencana proses penelitian, melakukan revisi. Tahap Desain
terdapat lima tahap yaitu merencanakan pembuatan jobsheet, menyusun langkah-langkah pengembangan aplikasi, menyusun tata letak dan desain
perangkat keras, menyusun rencana materi, melakukan revisi pada langkah desain. Pada tahap pengembangan peneliti mengembangkan dua macam
perangkat, yaitu aplikasi DotMatriksApp sebagai kendali dan berisi materi, sedangkan perangkat keras yang digunakan untuk melatih keterampilan
memrogram. Uji validasi diuji oleh 2 dosen ahli media dan 2 dosen ahli materi. Pada tahap implementasi media pembelajaran dilakukan uji pengguna
pertama dan pengguna akhir di SMK Negeri 2 Depok Sleman pada 2 guru mata pelajaran dan 29 siswa kelas XI.
2. Tingkat kelayakan media berbasis Android pada kompetensi mengoperasikan rangkaian pengendalian oleh ahli media mendapatkan rerata skor 116,5 dari
total skor rerata sebesar 132, dengan rincian masing-masing aspek rerata skornya adalah desain media mendapatkan rerata 51,5, pengoperasian
mendapatkan rerata 37, dan kemanfaatan media mendapat kan rerata 28,
113 sehingga mendapatkan kategori “sangat layak” digunakan sebagai media
pembelajaran . Pada penilaian ahli materi mendapatkan rerata skor 113,5 dari total skor rerata sebesar 132, dengan rincian masing-masing aspek rerata
skornya adalah kualitas materi mendapatkan rerata skor 79,5 dan kemanfaatan mendapatkan rerata 34, sehingga mendapatkan kategori
“sangat layak” digunakan sebagai media pembelajaran. Pada penilaian pengguna pertama mendapatkan rerata skor 114,5 dari total skor rerata
sebesar 132, dengan rincian masing-masing aspek rerata skornya adalah kualitas materi mendapatkan rerata skor 80 dan kemanfaatan mendapatkan
rerata 34,5, sehingga mendapatkan kategori “sangat layak” digunakan
sebagai media pembelajaran. Serta respon pengguna akhir sebanyak 28 siswa menyatakan bahwa 42,86 menyatakan media “baik” dan 57,14
menyatakan media “sangat baik”. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi mengoperasikan
rangkaian pengendalian “sangat layak” digunakan sebagai media
pembelajaran. 3. Media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi mengoperasikan
rangkaian pengendalian adalah aplikasi berbasis Android dan perangkat keras mikrokontroler dan modul dot matriks serta seven segment sebagai
output. Aplikasi digunakan sebagai kendali perangkat keras yang juga terdapat materi yang relevan. Selain itu aplikasi juga terdapat fitur
mengaktifkan bluetooth pada ponsel pintar apabila belum dinyalakan, menghubungkan pairing bluetooth ponsel pintar dengan bluetooth HC-05
dan mengirimkan data yang bervariasi ke perangkat keras melalui bluetooth. Sedangkan perangkat keras menerima data dari bluetooth lalu diproses oleh
114 mikrokontroler dan dot matriks serta seven segment sebagai keluaran akan
menampilkan data yang dikirimkan aplikasi.
B. Keterbatasan Produk
Pengembangan media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi mengoperasikan rangkaian pengendalian masih terdapat kekurangan dan
keterbatasan produk diantaranya yaitu : 1. Pada aplikasi masih terbatas pada ukuran layar tertentu yaitu 4,7 inchi
terkadang pernah ada ponsel yang tidak dapat menjalankan aplikasi dan format data yang dikirim dari aplikasi haruslah sesuai yang belum dapat
menjalankan keluaran secara terus menerus. Seharusnya perangkat keras pada keluaran dot matriks dapat menjalankan animasi terus menerus dan
akan berganti apabila ada perubahan data yang dikirimkan dari aplikasi. 2. Pada aplikasi belum ada animasi yang akan membuat aplikasi lebih menarik.
Selain itu menu hanya konstan, kata yang terdapat pada menu tidak dapat diganti layaknya menu-menu yang ada diaplikasi saat ini.
3. Aplikasi yang dikembangkan hanya untuk sistem operasi Android, belum pada sistem operasi yang lain.
4. Modul bluetooth HC-05 hanya dapat terhubung 1 perangkat dikarenakan apabila lebih dari satu maka akan terjadi tabrakan koneksi.
5. Program pada perangkat keras masih belum bisa diberi dua kali pengiriman data dari aplikasi, apabila ada pengiriman data dengan jeda waktu yang terlalu
cepat harus menekan tombol reset pada sistem minimum.
C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut
Pengembangan media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi mengoperasikan rangkaian pengendalian merupakan aplikasi pengembangan