Uraian Materi Modul KK D2 B Ing SMA Revisi Harris

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan, selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan Makmun, 2003 mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu : a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil out put dan sasaran target yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama basic way yang paling efektif untuk mencapai sasaran c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah steps yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur criteria dan patokan ukuran standard untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan achievement usaha.

1. Pendekatan Saintifik

Gambar 2: Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran bahasa Sumber https:i.ytimg.comvisoyLO4QLJkYhqdefault.jpg Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “ sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik Alfred De Vito: 1989. Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar Joyce Weil: 1996, bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik Zamroni: 2000; Semiawan: 1998. Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan scientist dalam melakukan penyelidikan ilmiah Nur: 1998, dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Model ini memungkinkan pesrta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi Houston, 1988. Sesuai dengan karakteristik bahasa sebagai alat komunikasi, pembelajaran bahasa tidak hanya mempelajari ilmu bahasa yang terkait dengan gramatika, tatacara membaca atau menulis saja, tetapi harus merefleksikan kompetensi sikap berbahasa yang santun. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengeksplor datamengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

A. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks

situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. Misalnya siswa menonton video tentang bagaimana ungkapan asking for help dilakukan dengan sopan dan sesuai dengan konteksnya. Mengamati Observing Kegiatan mengamati bertujuan untuk melatih ketelitian peserta didik dalam melihat suatu konteks, dan juga berkaitan dengan pemanfaatan waktu, dapat dilakukan antara lain dengan membaca, mendengar, atau mengamati fenomena.

B. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses

membangun pengetahuan peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi critical thingking skill secara kritis, logis, dan sistematis. Menanya Questioning Kegiatan menanya dilakukan agar peserta didik dapat membangun pengetahuannya secara faktual, konseptual, dan prosedural, tentang suatu hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan kreatifitas dan rasa ingin tahu, serta kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk critical minds. Proses menanya dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi atau kerja kelompok.

C. Kegiatan

mengeksplormengumpulkan informasi bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan berkomunikasi melalui cara kerja ilmiah. Kegiatan ini melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, menyajikan, dan mengolah data. Mengumpulkan informasimencoba Experimenting Mengumpulkan informasimencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan berkomunikasi. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar. Selain itu juga kegiatan tersebut dapat melatih peserta didik untuk mengambangkan sikap jujur, teliti, toleransi, Melatih kesabaran dan ketelitian • Membangun pengetahuan Faktual, konseptual, prosedural, dan berfikir metakognitif • Melatih kreatifitas dan rasa ingin tahu • Mengembangkan sikap jujur, teliti, kemampuan berfikir sistematis • Mengembangkan keterampilan berkomunikasi