dialami danatau ciri-ciri suatu peristiwa. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktif sekaligus analisis konsep.
Kelebihan strategi ini bahwa peserta didik memperoleh pemahaman atas suatu konsep secara lebih mendalam karena bentukannya sendiri berdasarkan realitas yang dialami
.Sementara kelemahannya akan kesulitan dalam menetapkan konsep mana yang paling benar di antara pemahaman oleh peserta didik karena pemahaman konsep di sini sama
banyaknya dengan jumlah siswa yang belajar.
B. Cooperative Learning
Menurut Jacob 1999 cooperative learning adalah pembelajaran dengan sekelompok kecil peserta didik bekerjabelakar bersama-sama dan saling membantu untuk
menyelesaikan tugas akademik. Pembelajaran kooperatif akan memberikan rnanfaat bagi peserta didik, yaitu:
1. Meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dan bersosialisasi. 2. Melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap-laku.
3. Mengurangi rasa cemas dan timbul rasa percaya diri. 4. Meningkatkan motivasi belajar.
5. Meningkatkan prestasi belajar.
Teknik pelaksanaan cooperative learning dapat dilakukan dengan teknik jigsaw, berpikir berpasangan saling tukar menukar pendapat think pair share, permainan
kerjasama kelompok group cooperative game.
C. Pembelajaran Portofolio Pembelajaran berbasis portofolio menunjuk pada suatu bentuk praktik belajar sebagai
inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu perserta didik untuk memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar, mengembangkan ketrampilan
berkomunikasi yang efektif dan kreatif, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan, mengembangkan citra diri dan rasa percaya diri, mengembangkan
kemampuan untuk memonitor dan membuat keputusan.
Adapun manfaat dari pembelajaran berbasis portofolio adalah: 1. Peserta didik dihubungkan dengan masalah yang nyata.
2. Dapat mengkombinasikan berbagai disiplin ilmu yang berhubungan. 3. Dapat menghubungkan kegiatan evaluasi dan kegiatan pembelajaran.
4. Belajar bekerja sama dengan tujuan yang jelas dan dapat dicapai. 5. Peserta didik mampu menilai kemampuan dan kemajuan mereka sendiri .
4. Metode
Metode menurut permendikbud no 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh pendidik untuk
menangani suatu kegiatan pembelajaran yang mencakup antara lain ceramah, tanya- jawab, diskusi.
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu
metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan.
Pengertian metode pada prinsipnya yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan. Unsur
–
unsur metode dapat mencakup prosedur, sistematik, logis, terencana dan aktivitas untuk mencapai tujuan.
Dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik, sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut
diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-masing
jenis interaksi tersebut maka diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebutdapat tercapai.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi
merupakan “a
plan of operation achieving something
” sedangkan metode adalah “
a way in achieving something
”
Sanjaya, 2008. Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.