Biografi Tokoh Gestalt Konseling Kelompok dengan Pendekatan Gestalt

59 menjadi sadar tentang apa yang dikerjakannya, bagaimana mereka megerjakannya dan pada waktu yang bersamaan mereka belajar untuk menerima dan menghargai mereka sendiri. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai konseling kelompok dengan pendekatan Geestalt adalah bentuk konseling eksistensial-fenomenologi yang berfokus untuk meningkatkan kesadaran, membantu individu untuk menemukan dan bereksperimen dengan hal-hal yang baru, mampu melakukan perubahan.

2. Biografi Tokoh Gestalt

Triantoro Safaria 2005: 1 Konseling dan konseling Gestalt tidak bisa dilepaskan dari nama pendirinya yaitu Firtz Perls 1893 – 1970 yang dipandang sebagai pribadi yang penuh semangat, kharismatik mempunyai antusiasme menggugah bagi orang-orang yang mendengarkannya. Kisah perjalanan hidup Frederick S. Firtz Perls dimulai sebagai psikiater berusia 43 tahun yang memiliki dan menguasai pendidikan psikoanalisis. Pada awal hidupnya sebagai pengungsi Jerman di Belanda, dia hidup sangat kekurangan. Kemudian keadaan ini berubah setelah dia pindah ke Afrika Selatan. Praktik Perls sanagt berhasil dan dia memperoleh kehidupan penuh limpahan materi dan kemudahan, karena dia merupakan satu-satunya ahli psikoanalisa di sana. Pada tahun 1936, Perls mempersiapkan segala idenya dengan penuh antusias, karena akan dipresentasikannya kepada pendiri psikoanalisa Sigmund Freud, pada pertemuan tahunan di Cekoslovakia. Dengan 60 semangat yang tinggi dan tentu saja harapan yang besar, Perls meyakinkan dirinya bahwa ide-idenya akan merupakan sumbangan dan perbaikan terhadap psikoanalisa, sehingga tentu saja Freud akan senang atas hal itu. Namun apa yang terjadi, usaha itu berubah menjadi suatu malapetaka yang memalukan Perls. Makalahnya tidak diterima dengan antusias serta ide-idenya yang baru tidak diterima dengan baik oleh kelompok ortodoks. Bahkan ketika Perls bertemu dengan Freud sendiri dan mengutarakan perjuangannya untuk datang jauh dari negeri Afrika hanya untuk hadir pada pertemuan tahunan tersebut, Freud hanya menjawab dengan sinis dan dingin. Peristiwa inilah yang telah merubah seluruh orientasi hidupnya dengan pandangan-pandangannya, penilaiannya terhadap kehidupan. Kemarahannya membawa pada pencerahan bahwa “saya harus mengambil seluruh tanggung jawab terhadap kehidupan saya sendiri.” Dia mengembangkan konsep-konsepnya dan mempraktikannya dengan sungguh-sungguh, sehingga pada akhirnya mampu menginspirasi beratus- ratus orang pengikut dan membentuk Konseling Gestalt. Praktik konseling Gestalt dapat dijelaskan melalui empat karakteristik yaitu: a. Fokus pada pengalaman yang muncul di sini dan kini melalui kesadaran, fenomenologi dan prinsip perubahan paradoks. b. Menciptakan dan memberikan sebuah hubungan yang dialogis c. Perspektif teori medan dan pendekatan holistis. 61 d. Kreativitas, sikap eksprimental untuk kehidupan dan proses konseling. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa konseling ini dikembangkan oleh Frederick Perls 1893 – 1970 yang dipandang sebagai pribadi yang penuh semangat, kharismatik mempunyai antusiasme menggugah bagi orang-orang yang mendengarkannya. Kehidupan awal Perls dimulai sebagai psikiater yang serba kekurangan, namun dengan usaha dan keuletannya Perls bisa memperoleh kehidupan yang melimpah. Bentuk konseling eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu- individu menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai kematangan. Perls dalam perjalanan untuk menunjukkan ide-idenya tidak berjalan secara mulus. Namun pada kenyataannya Perls mampu mendirikan konseling ini. 3. Konsep Kunci Teori Gestalt a. Pandangan tentang Sifat Manusia Fritz Perls menggunakan konseling Gestalt secara paternalistik. Konseli harus tumbuh dan berdiri diatas kedua kakinya, dan mempersoalkan masalah hidupnya sendiri. Gaya melakukan konselingnya meliputi dua agenda personal: memindahkan konseli dari dukunganpengaruh lingkungan pada dukunganpengaruh dirinya sendiri dan memadukan kembali bagian-bagian kepribadian yang diingkari. Cara kerja konseling Gestalt secara kontemporer menekankan dialog antara konseli dan ahli konseling. 62 Pandangan Gestalt pada perangai manusia berdasarkan filosofi eksistensial, fenomenologi, dan teori lapangan. Tujuan konseling bukan pada analisis tetapi pada kesadaran dan hubungan dengan lingkungan. Dimana lingkungan terdiri dari dunia eksternal dan internal. Asumsi dasar konseling Gestalt yakni bahwa individu memiliki kapasitas untuk “mengatur diri” dalam lingkungannya ketika menyadari apa yang terjadi dalam lingkungannya.

b. Saat Sekarang Here and Now

Dalam terapi Gestalt “sekarang” menunjuk kepada saat ini. Dalam jam, apabila konseli menunjuk kepada hidup mereka di luar jam mereka, atau lebih awal dalam jam itu, yakni bukan sekarang. Dalam terapi ini konselor lebih berorientasi kepada waktu sekarang daripada dalam psikoterapi yang lain. Pengalaman-pengalaman beberapa menit lalu, beberapa tahun, beberapa dekade yang mempunyai kaitan makna penting dengan sekarang maka akan dibicarakan Rosjidan, 1988:135. Saat ini now adalah hadir ada, merupakan fenomena, merupakan apa yang disadari, merupakan saat-saat mengingat dan mengharapkan sesuatu. Tidak mungkin untuk hidup di sini saat ini, juga tidak ada sesuatu kecuali di sini dan saat ini. Yang ada di sini pada saat ini sekarang merupakan “unfinished situation” Mohamad Surya, 1988: 245. Perls mengatakan bahwa “kekuatan ada pada masa kini” “power is in the present”. Pendekatan ini mengutamakan masa sekarang, segala 63 sesuatu tidak ada kecuali yang ada pada masa sekarang the now, karena masa lalu telah berlalu dan masa depan belum sampai, hanya masa sekarang yang penting. Hal ini karena dalam pendekatan Gestalt mengapresiasi pengalaman pada masa kini Corey, 1988:122. Salah satu kontribusi paling penting dari konseling Gestalt adalah penekanan untuk menghargai dan menyadari sepenuhnya apa yang dialami sekarang. Masa lalu telah pergi, dan masa depan belum tiba, sedangkan saat ini terasa hidup dan menarik. Masa lalu adalah penting, tetapi hanya sejauh itu berhubungan dengan masa sekarang. Fokus konseling Gestalt adalah di sini dan sekarang meliputi masa lalu dan membantu konseli untuk fokus ke masa sekarang daripada masa depan Melnick Nevis dalam Corey, 2012: 296. Dalam kelompok Gestalt anggota kelompok membawa situasi masalah masa lalu ke masa kini dengan menghidupkan kembali situasi seolah-olah itu terjadi sekarang. Pemimpin bisa membuat teknik kursi kosong dengan membayangkan apa yang terjadi di masa lalu dan memintanya untuk berbicara. Pemimpin memiliki banyak cara untuk mendorong konseli ini untuk menghadirkan masalah yang telah lalu ke saat ini, misalnya saja konseli akan diminta untuk melihat seseorang dalam kelompok dan berbicara dengan orang itu mengenai apa yang dirasakannya. Alternatif lain bahwa seorang pemimpin kelompok mungkin menyarankan untuk meningkatkan anggota kelompok untuk bermian peran. Hal ini membawa dimensi interpersonal untuk konseling 64 Gestalt dan mendorong anggota lain untuk terlibat dengan mengungkapkan reaksi mereka dengan yang lain dalam kelompok. Dari pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa peristiwa-peristiwa terdahulu dapat menjadi objek kesadaran sekarang, tetapi proses mengingat adalah sekarang. Dalam pendekatan Gestalt lebih berorientasi pada masa sekarang. Pada pendekatan gestalt teori ini berfokus pada masa sekarang. Pengalaman-pengalaman yang telah terjadi beberapa detik, menit, beberpa hari , tahun yang lalu memliliki kaitan ynag sangat penting dengan masa sekarang yang akan dibahas. Tugas seorang konselor untuk meminta konseli agar masa lalunya dibawa ke masa sekarang dan menjalaninya kembali pada saat sekarang. Seolah-olah masa lalu terjadi di masa sekarang. c. Urusan yang Tak Terselesaikan Menurut Corey 2012: 297 perasaan-perasaan yang tidak terungkapkanterpendam seperti kebencian, kebencian, kemarahan, sakit hati, kecemasan, rasa bersalah, rasa malu, kesedihan. Peristiwa dan kenangan yang masih melekat pada diri seseorang dapat mengganggu kehidupannya. Apabila situasi yang belum selesai dan emosi terpendamtidak terungkapkan di dalam kesadaran dibawa ke kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan efektif antara diri siswa sendiri dengan orang lain. Urusan yang belum selesai ini akan 65 bertahan sampai dia berani untuk menangani dan mengahadapi atau mengatasinya. Urusan yang tak terselesaikan tetap bertahan sampai individu menghadapi dan mempermasalahkan perasaan-perasaan yang terpendam. Konselor Gestalt menekankan pemberian perhatian pada pengalaman tubuh atas asumsi bahwa jika perasaan tidak diungkapkan maka cenderung menimbulkan gejala-gejala psikologis. Perasaan yang tidak dikenal menimbulkan emosi yang tidak perlu yang mengacaukan kesadaran yang ada. Kebuntuan stuck point adalah waktu ketika dukungan eksternal tidak lagi berarti atau cara yang lumrah tidak lagi berjalan. Menurut Rosjidan 1988:34 mengenai urusan yang belum terselesaikan adalah perasaan-perasaan tidak ternyatakan seperti perasaan dosa, marah, benci, kesedihan yang berasal dari masa kanak- kanak yang sekarang mengganggu kepada berfungsinya psikologis yang efektif. Puing-puing emosional yang tidak dibutuhkan yang mengkusutkan kesadaran yang berpusat sekarang. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Mohamad Surya 1988: 245 mengenai salah satu konsep utama pendekatan Gestalt adalah “unfinished business ” atau urusan yang tak terselesaikan. Urusan yang tak terselesaikan adalah emosi-emosi, peristiwa-peristiwa, ingatan-ingatan yang terlambat dinyatakan oleh individu yang bersangkutan. Hal ini membuat hubungan individu dengan lingkungan dapat terganggu. 66 Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa urusan yang belum terselesaikan adalah mencakup perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan, dan sebagainya yang belum mencapai pemecahan masalah sehingga menimbulkan trauma sampai sekarang. Urusan yang tak terselesaikan itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tak terungkap itu.

d. Hubungan dengan Kekuatan Hubungan

Dalam Gestalt kontak terapi dibuat dengan melihat, mendengar, mencium, menyentuh, dan bergerak. Ketika kita melakukan kontak optimal dengan lingkungan, perubahan tidak bisa dihindari. Dalam konseling gestalt merubah hubungan sangat penting dan terjadi suatu pertumbuhan. Miriam Polster Corey, 2012: 298 mengklaim bahwa hubungan adalah tumbuh seumur hidup. Konseling gestalt juga memfokuskan pada kekuatan hubungan. Kontak yang efektif berarti sepenuhnya berinteraksi dengan alam dan dengan orang lain tanpa kehilangan rasa seseorang individualitas. e. Energi dan Blocks pada Energi Blok energi adalah bentuk lain dari kekuatan. Zinker berpendapat bahwa pendekatan Gestalt mengutamakan keterkaitan gangguan antara sensasi dan kesadaran, gangguan antara pengarahan pada energi dan tindakan. Zinker percaya konseling yang terbaik meliputi hubungan 67 yang dinamik yang membangkitkan konseli tanpa menghilangkan energi yang dimiliki oleh konselor. Dia mempertahankan bahwa ini adalah pekerjaan konselor untuk membantu konseli bagaimana cara membloking energi ke dalam adaptasi tingkah laku Corey, 2005: 45. 4. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Gestalt Menurut Rosjidan 1988: 117 mengemukakan beberapa pandangan kodrat manusia. Pandangan kodrat manusia itu antara lain: a. Saling ketergantungan ekologi: Organismemedan lingkungan individu terdefesiansikan oleh organismemedan lingkungan. Setiap proses manusia mencakup dua hal yakni internal dan antar pribadi. Untuk membuat kontak yang baik dengan dunia seseorang, sangat diperlukan keberanian mengambil resiko menjangkau keluar dan menemukan batasannya. b. Metabolisme mental: Organisme melakukan siklus metabolisme pengeluaran energi yang tetap dengan dunia luar berdasarkan atas suatu rasa kebutuhan internal dan prefensi dan rasa makana yang dpat tersedia eksternal. c. Pengaturan bebas: Batasan antara diri dan lingkungan harus dapat berubah-ubah untuk memungkinkan pertukaran-pertukaran seemikian rupa sehingga cukup kuat untuk menjamin otonomi organism. Lingkungan yang dapat memberikan pengaruh buruk dihindari. Menurut Gerald Corey 2010: 70 hakekat manusia yang ada dalam pendekatan gestalt adalah: 68 a. Konseling gestalt adalah eksistensial-fenomologikal yang berpijak pada premis bahwa individu harus paham dalam konteks hubungan dengan lingkungan. b. Konseling ini memberikan perhatian khusus untuk eksistensi seperti pengalaman individu-individu dan menegaskan kapasitas manusia untuk tumbuh dan sembuh melalui hubungan interpersonal. c. Para konselor yang menggunkan pendekatan Gestalt dalam konseling kelompok, menikai kehadiran dengan lengkap selama pertemuan terapeutik dan terjadi kontak anatara konselor dengan konseli.

5. Prinsip dalam Teori Gestalt