Pengertian Konseling Kelompok dengan Pendekatan Gestalt

56 Permasalahan kelompok hanya milik kelompok saja, orang lain tidak usah mengetahui permasalahan apa saja yang sedang dialami. Peneliti juga akan lebih memperjelas prosedur pelaksanaan konseling kelompok sehingga semua anggota kelompok konselor dan konseli sebagai anggota kelompok dapat mengetahui apa, bagaimana peran masing-masing dan aturan-aturan yang diterapkan dalam suasana kelompok.

B. Konseling Kelompok dengan Pendekatan Gestalt

1. Pengertian Konseling Kelompok dengan Pendekatan Gestalt

Konseling Gestalt dikembangkan oleh Fritz Perls dan istrinya yang bernama Laura, di tahun 1940-an. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kita lebih baik dipahami dalam hal lingkungan kita. Tujuan dasar dari kelompok Gestalt menyediakan konteks yang akan memungkinkan anggota untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang apa yang mereka alami dan bagaimana kualitas kontak mereka dengan orang lain. Pada kesadaran seseorang yang dialami secara bersama-sama hampir kesadaran seseorang untuk mengalami seperti itu, dipandang sebagai konseling dalam atau dari dirinya sendiri Corey, 2012: 291. Eksistensial Konseling Gestalt dalam hal itu didasarkan pada saat di sini dan sekarang dan memberikan keunggulan bagi dialog eksistensial. Kesadaran, memutuskan pilihan, dan tanggung jawab merupakan tujuan utama dari Gestalt. Konseling Gestalt memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan orang yang mengalaminya dan kapasitas manusia 57 untuk pertumbuhan dan penyembuhan melalui kontak antar pribadi dan wawasan. Pendekatan fenomenologi dalam hal ini menekankan bagaimana kita melihat dunia, bagaimana kita berkontribusi menciptakan pengalaman kita, dan bagaimana kita mengatur dunia kita dan diri kita sendiri. Konseling Gestalt ini juga merupakan pendekatan pengalaman, dan anggota kelompok dapat datang untuk mengatasi masalah dengan apa dan bagaimana mereka berpikir, merasa, dan melakukan saat mereka berinteraksi dengan orang lain dalam kelompok. Anggota didorong dan dibimbing dalam bereksperimen dengan perilaku baru sebagai cara untuk meningkatkan pemahaman diri. Pandangan Gestalt adalah pengalaman lebih kuat daripada konseling interpretasi. Oleh karena itu, pendekatan konseling Gestalt pada dasarnya non interpretive. Konseling Gestalt tidak mencoba untuk menjelaskan kepada anggota mengapa mereka melakukan sesuatu, juga tidak konseling menafsirkan arti sebenarnya dari pengalaman anggota. Sebaliknya, para pemimpin kelompok mendorong anggota untuk menemukan pemahaman tentang diri sendiri. Kelompok didorong untuk mencoba perilaku baru, untuk memberikan ekspresi dan dimensi tertentu dari kepribadian mereka yang tidak aktif, dan menguji alternatif sebagai modal perilaku untuk memperluas kemampuan mereka untuk menanggapi dunia. Menurut Zinker dalam Corey, 2012: 292 konseling Gestalt yang bertumpu pada pengalaman kehidupan para anggota kelompok ketika mereka 58 menampilkan diri dalam situasi dan tumbuh dari konteks hidup dalam kelompok. Salah satu kontribusi paling penting dari konseling Gestalt adalah penekanan untuk menghargai dan menyadari sepenuhnya apa yang dialami sekarang. Masa lalu telah pergi, dan masa depan belum tiba, sedangkan saat ini terasa hidup dan menarik. Masa lalu adalah penting, tetapi hanya sejauh itu berhubungan dengan masa sekarang. Fokus konseling Gestalt adalah di sini dan sekarang meliputi masa lalu dan membantu konseli untuk fokus ke masa sekarang daripada masa depan Melnick Nevis dalam Corey, 2012: 296. Konseling Gestalt telah mengembangkan metodologi yang membantu individu menemukan dan bereksperimen dengan kemungkinan- kemungkinan baru. Proses kelompok Gestalt memberikan banyak kesempatan bagi konseli untuk meningkatkan kesadaran dan membawa perubahan dan proses kelompok menawarkan kesempatan yang lebih besar untuk membangkitkan permasalahan yang belum selesai sebelumnya yang dialami anggota dapat di atasi melalui interaksi mereka saat ini Schoenberg Feder dalam Corey, 2012: 296. Pendapat tentang konseling dengan pendekatan Gestalt menurut Rosjidan 1988:111 konseling gestalt adalah suatu bentuk konseling eksistensial-fenomologi yang berfokus pada usaha untuk membawa pengalaman langsung sekarang ke dalam kesadaran yang meningkat dan yang lebih besar kejelasannya. Konseling gestalt bertujuan agar konseli 59 menjadi sadar tentang apa yang dikerjakannya, bagaimana mereka megerjakannya dan pada waktu yang bersamaan mereka belajar untuk menerima dan menghargai mereka sendiri. Berdasarkan pemaparan di atas mengenai konseling kelompok dengan pendekatan Geestalt adalah bentuk konseling eksistensial-fenomenologi yang berfokus untuk meningkatkan kesadaran, membantu individu untuk menemukan dan bereksperimen dengan hal-hal yang baru, mampu melakukan perubahan.

2. Biografi Tokoh Gestalt