Tujuan Konseling Kelompok Konseling Kelompok

18

2. Tujuan Konseling Kelompok

Tujuan konseling kelompok adalah membantu menyelesaikan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok Prayitno, 2004: 49. Menurut Winkel dan Sri Hastuti 2010: 590 adalah “agar para konseli belajar berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok secara terbuka, dengan saling menghargai dan saling menaruh perhatian”. Komunikasi yang demikian dimungkinkan akan membawa damapak positif dalam kehidupan dengan orang lain. Prayitno Erman Amti 2004: 2-3 tujuan layanan konseling kelompok ada dua macam yaitu : tujuan umum dan tujuan khusus. a. Tujuan umum layanan konseling kelompok Secara umum tujuan layanan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi anggota kelompok, khususnya kemampuan dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok, sebagai pengembangan pribadi, pembahasan dan pemecahan masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok, agar terhindar dari masalah dan masalah terselesaikan dengan cepat melalui bantuan anggota kelompok yang lain. b. Tujuan khusus layanan konseling kelompok Tujuan khusus layanan konseling kelompok terfokus pada pembahasan masalah pribadi individu anggota kelompok. Melalui layanan konseling kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan 19 masalah tersebut para anggota kelompok memperoleh dua tujuan sekaligus yaitu: 1 Berkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang mengarah kepada tingkah laku khususnya dalam bersosialisasi dan komunikasi. 2 Terpecahkannya masalah anggota kelompok yang masalahnya dibahas dan diperolehnya imbasan pemecahan masalah tersebut bagi anggota kelompok peserta layanan konseling kelompok. Menurut Dewa Ketut Sukardi 2008: 68 menjelaskan bahwa tujuan konseling kelompok yang lebih rinci meliputi: a. Melatih anggota kelompok agar berani mengungkapkan pendapat di depan orang banyak. b. Melatih anggota kelompok untuk saling menghormati dan menghargai terhadap teman sebayanya. c. Membantu mengembangkan bakat dan minat dari masing-masing anggota kelompok. d. Membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kelompok. Sedangkan tujuan umum dari layanan konseling kelompok menurut Erle M. Ohlsen dkk, Winkel dan Sri Hastuti, 2010: 592 antara lain: a. Masing-masing konseli dapat memahami dirinya dengan lebih baik dan menemukan dirinya sendiri. 20 b. Para konseli dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi satu sama lain sehingga dapat saling memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. c. Para konseli memiliki kemampuan mengatur diri sendiri dan mengarahkan hidupnya sendiri yang bermula dalam kontak antarpribadi di dalam kelompok dan dalam kehidupan sehari-hari. d. Para konseli menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan mampu memahami perasaan orang lain. e. Masing-masing konseli mampu menetapkan suatu sasaran yang yang ingin dicapai melalui kegiatan konseling kelompok yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku yang lebih konstruktif. f. Para konseli lebih menyadari dan memahami pentingnya kehidupan bersama untuk dapat menerima orang lain dan harapan akan diterima orang lain. g. Para konseli semakin lebih menyadari bahwa hal-hal yang terjadi pada dirinya juga menimbulkan rasa prihatin dalam hati orang lain sehingga konseli tidak merasa terisolir dan seolah-olah hanya dirinya yang megalami. h. Konseli dapat belajar berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok secara terbuka, saling menghargai dan saling menaruh perhatian sehingga diharapkan akan membawa dampak positif bagi dirinya dan orang lain. 21 Sementara menurut Jacobs, et al. 2012: 340 konseling kelompok terdapat dua jenis tujuan yaitu: tujuan proses dan tujuan hasil. Tujuan hasil adalah tujuan yang berkaitan dengan perilaku perubahan dalam kehidupan anggota kelompok seperti mendapatkan pekerjaan, meningkatkan sebuah hubungan interpersonal, menjaga ketenangan, atau merasa lebih percaya diri. Kelompok konseling yang berfokus pada keprihatinan anggota biasanya jauh lebih menguntungkan daripada kelompok yang berfokus pada interaksi antar anggota. Pemimpin yang menekankan tujuan hasil terhadap anggota untuk lebih dapat fokus pada masalah mereka pada tingkat kedalaman 6 atau bawah pada grafik mendalam. Tujuan proses merujuk pada tujuan yang berkaitan dengan proses kelompok. Misalnya, tujuan proses bisa untuk membantu anggota meningkatkan tingkat kenyamanan mereka dalam kelompok, untuk meningkatkan keterbukaan mereka dalam kelompok, dan belajar untuk menghadapi anggota dengan cara yang lebih produktif. Beberapa pendidik mengajarkan bahwa fokus kelompok harus berhubungan dengan apa yang terjadi di sini dan sekarang dan bahwa kekhawatiran di luar kurang begitu penting. Dengan pendekatan ini, banyak waktu yang dihabiskan untuk interaksi, umpan balik anggota, dan konfrontasi. Meskipun berfokus pada tujuan proses dapat menjadi aspek berharga dari kelompok konseling, kami merasa ini tidak boleh menjadi fokus utama untuk setiap kelompok konseling, fokusnya harus pada kekhawatiran individu dan tujuan hasil. 22 Lebih lanjut menurut Jacobs, et al. 2012: 5 beberapa orang berpikiran konseling kelompok merujuk pada penanganan secara ekslusif konseling untuk individu maupun kelompok yang bermasalah. Seorang pemimpin dapat membentuk kelompok untuk membahas atau memutuskan sesuatu,untuk mengeksplorasi masalah pribadi, atau untuk menyelesaikan tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Termasuk di dalamnya bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan psikokonseling kelompok, bersama dengan beberapa kategori tradisional dan sejarah tambahan. Beberapa tujuan mencerminkan apa yang didapatkan anggota dari kelompok dan orang lain, serta apa yang anggota akan mereka lakukan dalam kelompok. Beberapa pendapat di atas memiliki perbedaan dan persamaan mengenai tujuan konseling kelompok. Konseling kelompok memiliki berbagai macam tujuan. Adapun tujuan konseling kelompok adalah melatih para konseli untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dengan seluruh anggota kelompok dan membantu dalam menyelesaikan tugas- tugas perkembangan dengan fase perkembangan yang di dalamnya terdapat suasana saling menghargai dan menghormati sehingga para konseli dapat mengembangkan bakat, minat dan mengentaskan masalah-masalah yang ada dalam kelompok

3. Fungsi Layanan Konseling Kelompok