13
I. Definisi Operasional
Definisi dari variabel penelitian ini adalah : 1. Pengembangan adalah suatu kegiatan atau penelitian yang dilakukan untuk
menghasilkan atau mengembangkan suatu produk. Pada penelitian ini produk yang akan dihasilkan adalah buku panduan pelaksanaan konseling
kelompok dengan pendekatan Gestalt yang memenuhi standar kelayakan. 2. Konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt adalah proses pemberian
layanan yang diberikan konselor kepada konseli agar konseli berani menghadapi berbagai macam tantangan maupun kenyataan yang harus
dihadapi. Tujuan ini mengandung makna bahwa konseli harus mampu berubah dari ketergantungan terhadap lingkungan atau orang lain sehingga
menjadi percaya diri. Di samping itu, konseli juga dapat memperoleh kesadaran pribadi dan memahami kenyataan atau realitas.
3. Buku panduan adalah buku yang menyajikan informasi dan memberikan tuntunan pedoman atau acuan kepada pembaca untuk melakukan apa
yang disampaikan di dalam buku tersebut. Buku panduan dikatakan berhasil apabila buku panduan yang disampaikan di dalam buku tersebut
dapat dipahami, dan diterapkan dengan baik oleh pembacanya.
14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konseling Kelompok
1. Pengertian Konseling Kelompok
Menurut Winkel dan Sri Hastuti 2010: 589 menyatakan bahwa konseling kelompok adalah bentuk khusus layanan konseling yaitu
wawancara konseling antara konselor dengan beberapa orang yang bergabung dalam suatu kelompok kecil. Menurut G. M. Gazda 1989: 10
“konseling kelompok merupakan suatu proses dinamis interpersonal, yang memusatkan diri pada kesadaran berfikir dan tingkah serta melibatkan
fungsi-fungsi terapi, seperti kerelaan, orientasi pada realita, katarsis, kepercayaan dan pengertian”. Fungsi terapi ini diciptakan dan dipelihara
dalam suatu kelompok kecil melalui saling menyatakan keadaan masing- masing kepada para anggota kelompok termasuk konselor.
Dewasa ini individu dituntut agar selalu mengembangkan dan memperbaiki kecakapannya dalam memilih informasi agar dapat
mengambil keputusan secara tepat. Akan tetapi adanya ketidakseimbangan antara profesional dengan jumlah individu yang membutukan bantuan maka
pelayanan yang dilakukan per-individu tidak efisien waktu oleh karena itu penyelesaian masalah individu dapat dilakukan secara berkelompok atau
konseling kelompok.