87
Suatu bahaya yang mungkin timbul adalah bahaya dari penekanan suatu filsafat “lakukan urusanmu sendiri” sehingga menimbulkan rasa
tidak bertanggungjawab terhadap orang-orang lain. Konseling mungkin dapat memanipulasikan konseli dengan teknik-teknik yang
kuat. Untuk mengimbangi keterbatasan dasar itu, pendidikan dan supervisi dalam Konseling Gestalt adalah penting, dan juga
introspeksi pada pihak konseling. Kekurangan konseling Gestalt memurut Corey 2012: 320
diantaranya yaitu: 1. Konseling kelompok dengan pendekatan gestalt sering
menimbulkan anggota kelompok emosi, pemimpin dituntut untuk fokus pada perasaan dan kadang-kadang kurang
memperhatikan faktor-faktor kognitif. Membantu peserta menemukan makna dari pengalaman emosional mereka
adalah faktor yang signifikan dalam memproduksi perubahan kepribadian yang akan melampaui kelompok.
2. Adanya penyalahgunaan kekuasaan 3. Dibutuhkan
keterampilan, pengetahuan,
pengalaman, pelatihan sehingga tidak timbul penghakiman yang
dilakukan oleh pemimpin kelompok 4. Pemimpin elompok kurang peduli, memahami dna
menghormati anggota
yang sedang
mengalami permasalahan
5. Pemimpin perlu
belajar mengelola
emosi dalam
melaksanakan layanan 6. Banyak yang menyembunyikan tanggapan pribadi mereka
7. Kelompok gestalt sulit untuk diteliti
C. Buku Panduan
1. Pengertian Buku Panduan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, panduan berasal dari kata pandu yang berarti petunjuk. Petunjuk sendiri mempunyai pengertian yaitu
88
ketentuan yang memberi arah atau atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan. Sedangkan pengertian petunjuk pelaksanaan adalah ketentuan
yang patut diturut dalam melaksanakan menjalankan sesuatu. Berdasarkan arti kata panduan menurut kamus bahasa indonesia itu
maka dapat disimpulkan bahwa buku panduan adalah buku yang menyajikan informasi dan memandu atau memberikan tuntunan acuan
kepada pembaca untuk melakukan apa yang disampaikan di dalam buku tersebut dengan mudah.
Buku panduan pelaksanaan konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt ini merupakn buku panduan yang menyajikan informasi dan
memberikan tuntunan pedoman atau acuan kepada guru BK untuk melakukan konseling sesuai pendekatan Gestalt yang telah dijelaskan
dalam buku panduan. Keberadaan buku ini sangat diperlukan oleh guru BK untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan konseling dengan
pendekatan Gestalt. Buku panduan ini memiliki standar kelayakan untuk dipergunakan.
2. Fungsi Buku Panduan
Istilah panduan dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata pandu yang artinya buku petunjuk. Dilihat dari arti kata panduan tesrsebut
maka dapat disimpulkan bahwa fungsi panduan adalah sebagai petunjuk bagi pembaca dalam melakukan sesuatu kegiatan yang sesuai panduan.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi buku panduan yang akan dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah
89
suatu panduan bagi guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan konseling kelompok dengan pendekatan Gestalt. Adanya buku panduan ini
diharapkan dapat mempermudah guru bimbingan dan konseling untuk melakasanakan konseling secara tepat.
3. Buku Panduan Sebagai Media Belajar
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar dari
pengirim kepada penerima pesan. Secara ringkas Azhar Arsyad 2002: 4 mengartikan media adalah alat yang menyampaikan pesan-pesan
pengajaran. Sementara itu Oemar Hamalik 1994: 5 mengartikan media pendidikan sebagai alat metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Menurut Yusufhadi Miarso 1986: 84 memberikan batasan media pendidikan tersebut sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa.
Batasan yang sederhana ini sangat luas dan mendalam mencakup sumber lingkungan, manusia, dan metode yang dimanfaatkan untuk
pembelajaran. Media pendedikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, proses perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat berjalan.
90
Berbeda dengan pendapat Oemar Hamalik 1994: 18 mengemukakan bahwa
manfaat media
pengajaran dalam
pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis. Penggunaan media pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran, penyampaian pesan, dan isi
pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat, media pengjaran juga dapat membantu meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi bagi pengguna.
Berbeda dengan pendapat Arief S.Sadiman, dkk 2003: 27 media pendidikan terbagi atas beberapa jenis yaitu grafis, audio, media proyeksi
diam, serta media audio visual yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dari berbagai pendapat tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa
media pendidikan adalah segala wujud alat yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan sehingga mendorong terjadinya proses belajar mengajar ketingkat yang lebih efektif dan efisien.
Adapun salah satu alat mengajar atau bagian dari media pendidikan adalah buku panduan. Buku panduan adalah suatu buku yang berisi tentang
uraian materi lengkap, cara-cara dalam melaksanakan kegiatan agar berjalan dengan tepat. Penting kiranya dilakukan pembuatan buku panduan
pelaksanaan konseling kelompok dengan pendekatan gestalt.
91
D. Pengembangan Buku Panduan Pelaksanaan Konseling Kelompok dengan