Prinsip dalam Teori Gestalt

68 a. Konseling gestalt adalah eksistensial-fenomologikal yang berpijak pada premis bahwa individu harus paham dalam konteks hubungan dengan lingkungan. b. Konseling ini memberikan perhatian khusus untuk eksistensi seperti pengalaman individu-individu dan menegaskan kapasitas manusia untuk tumbuh dan sembuh melalui hubungan interpersonal. c. Para konselor yang menggunkan pendekatan Gestalt dalam konseling kelompok, menikai kehadiran dengan lengkap selama pertemuan terapeutik dan terjadi kontak anatara konselor dengan konseli.

5. Prinsip dalam Teori Gestalt

Menurut Corey 2012: 295 prinsip-prinsip dasar teori Gestalt meliputi holisme, teori medan, proses , dan self-regulation organismic a. Holisme Holisme merupakan salah satu prinsip dasar konseling Gestalt dinyatakan dengan diktum ini. Keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. Kita hanya dapat dipahami apabila kita mempertimbangkan semua dimensi fungsi manusia. Karena konseling Gestalt tertarik dengan seluruh orang, mereka menempatkan nilai unggul pada aspek tertentu dari individu. Praktik Gestalt hadir untuk konseli pikiran, perasaan, perilaku, tubuh, dan mimpi mereka menjadi figural atau pindah ke latar depan untuk konseli. Penekanannya adalah pada aspek individu yang paling pembentukan sosokā€ atau menonjol setiap saat dan integrasi, bagaimana bagian-bagian yang sesuai untuk 69 bersama, dan bagaimana melakukan kontak individu dengan lingkungan. b. Bidang Teori Konseling Gestalt didasarkan pada teori lapangan, yang didasarkan pada prinsip organisme yang harus dilihat dalam lingkungannya, atau dalam konteksnya, sebagai bagian dari bidang yang terus berubah. Semuanya relasional, saling terkait dalam proses, dan gestalt konseling memberikan perhatian khusus untuk mengeksplorasi apa yang yang terjadi pada batas antara orang dan lingkungan. c. Proses Pembentukan Figur Proses ini menggambarkan bagaimana individu mengatur pengalaman dari waktu ke waktu. Proses pembentukan figur dapat dilihat dari beberapa aspek bidang lingkungan hidup yang muncul dari latar belakang dan menjadi titik fokus perhatian dan minat individu. d. Organismic self-regulation Proses pembentukan figur yang terkait dengan prinsip regulasi diri organismik, yang menggambarkan sifat hubungan antara individu dan lingkungan. Ketika keseimbangan terganggu dengan munculnya kebutuhan, sensasi, atau minat, organisme akan membedakan cara yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Organisme melakukan yang terbaik untuk mengatur dirinya sendiri, mengingat kemampuan mereka sendiri dan sumber daya lingkungan mereka dan 70 individu akan mengambil tindakan dan membuat kontak untuk mengembalikan keseimbangan dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perubahan. Menurut Frew dalam Corey, 2012: 295 menjelaskan dalam implikasi pembentukan figur dan self regulation organismic untuk konseling kelompok. Anggota berusaha untuk membangun self regulation dalam konteks kelompok dengan memperhatikan apa yang menjadi pandangan dari waktu ke waktu. Gestalt dalam kelompok melibatkan, mengarahkan kesadaran anggota kelompok untuk figur yang muncul dari latar belakang selama sesi kelompok. Apa yang muncul untuk setiap anggota kelompok terkait dengan apa yang menarik atau apa yang dia butuhkan untuk dapat mengembalikan rasa keseimbangan atau ukuran pertumbuhan pribadi. Konseling menggunakan proses pembentukan sosok sebagai panduan untuk fokus untuk eksplorasi dan kerja dalam kelompok.

6. Peran dan Fungsi Konseling Kelompok