2.6.1 Jenis-jenis Subtitle
Menurut http:ec.europa.eueducationpolicieslangdocmultireport
“Interlinguistic subtitling
: a film in a foreign language subtitled in the
learners language Intralinguistic subtitling: a film subtitled in the same language as the original Reverse subtitling: a film in the learners
mother tongue, subtitled in a foreign language.” dinyatakan bahwa ada 3 buah jenis teks film subtitling. Ketiga jenis tersebut
adalah:
Jika teori ini didefenisikan maka artinya sebagai berikut: terdapat tiga buah jenis
penerjemahan subtitle film yakni: penerjemahan interlinguistik, maksudnya adalah subtitle film yang ditulis dalam bahasa Asing diterjemahkan ke dalam
bahasa ibu penonton, penerjemahan intralinguistik penerjemahan subtitle film dalam bahasa yang sama misalnya, subtitle film yang diucapkan dalam bahasa
Prancis kemudian dibuatkan subtitle filmnya dalam bentuk tulisan dan tetap dalam bahasa Prancis dan penerjemahan jenis ketiga yaitu penerjemahan berlawanan
yakni penerjemahan film dari bahasa ibu ke dalam bahasa Asing.
2.6.2 Aturan-aturan dalam Membuat Subtitle sebuah Film
Menurut Carroll dan Ivarsson 1998:45 ada beberapa aturan dalam melakukan penerjemahan subtitle film
1. . Aturan tersebut antara lain:
Penerjemah harus selalu melakukan pemadanan sesuai dengan yang tercantum pada subtitle film
2. Penerjemahan film harus benar-benar dilakukan dengan memadankan maksud
yang hendak disampaikan film dan budaya yang dikandung oleh film. dan jika perlu memperhatikan gambar, mimik dan tingkah
laku, dan juga latar film.
Universitas Sumatera Utara
3. Kalimat-kalimat yang merupakan dialog harus berkesinambungan, artinya jika
ada kalimat dalam film yang jika diterjemahkan akan mengganggu kesinambungan teks maka sebaiknya kalimat tersebut tidak diterjemahkan
namun membiarkan pembaca menyaksikan sendiri apa yang terjadi pada mungkin pada gambar dalam film.
4. Register bahasa teks film sumber harus sesuai dengan register teks film
sasaran. 5.
Tata bahasa dan sistematika penulisan dalam subtitle film sasaran tidak boleh ada yang salah misalnya kala verba, huruf besar, kecil cetak miring, tanda
baca dsb.. 6.
Durasi pemunculan subtitle film harus sesuai dengan kecepatan membaca penonton, artinya jangan terlalu cepat atau jangan terlalu lama dan harus
mengikuti perubahan gambar dalam film. 7.
Penempatan subtitle film harus sesuai dengan ritme pergerakan film. Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui bahwa subtitle film yang baik
adalah subtitle yang mengandung padanan aspek kebahasaan, budaya, dan situasi visual dan alur cerita yang merepresentasikan secara tepat dan benar sesuai
dengan film aslinya namun terasa alami atau lazim dalam bahasa sasaran.
2.7 Kerangka Berpikir