yang dilakukan peneliti sampai tanggal 14 Januari 2014 belum ada penelitian yang mengaplikasikan metode tersebut khususnya dalam penelitian subtitle film
berbahasa Prancis dalam bahasa Indonesia. Teori Newmark tersebut dianggap paling lengkap, praktis dan dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini, digunakan teori Peter Newmark karena dianggap paling representatif, sesuai dan tepat untuk menganalisis data dalam
yang terdapat pada subtitle film berbahasa Prancis “Comme un Chef” dalam bahasa Indonesia. Menurut Newmark 1988:41-42, metode penerjemahan terdiri
dari 8 jenis. Kedelapan jenis metode tersebut adalah penerjemahan kata demi kata word-for-word translation, penerjemahan harafiah literal translation,
penerjemahan setia faithful translation, penerjemahan semantik semantic translation, penerjemahan adaptasi adaptation translation, penerjemahan bebas
free translation, penerjemahan idiomatik idiomatic translation dan penerjemahan komunikatif communicative translation.
2.3.1 Penerjemahan Kata demi Kata Word-for-word Translation
Penerjemahan kata demi kata Word-for-word translation, yakni penerjemahan yang dilakukan dengan cara menerjemahkan setiap kata yang
terdapat dalam teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Unsur linguistik seperti tata bahasa, makna kata masih diterjemahkan apa adanya. Pada
penerjemahan jenis tersebut belum terdapat pemadanan budaya. Machali, 2009:76
Universitas Sumatera Utara
Contoh: Tsu.: Bientôt, bientôt tu
Adverbe Adverbe Pron.Sujet verbe verras.
Segera, segera kau akan lihat Tsa.: Segera, segera kau akan lihat.
Comme un Chef : 00:04:34,728 -- 00:04:49,401 Pada contoh di atas dapat dilihat bahwa teks sumber diterjemahkan apa
adanya sesuai dengan aspek bahasa dan urutan kata dalam teks sumbernya. Pada penerjemahan tersebut tidak ditemukan adanya perubahan sintaksis atau kultural.
Teks bahasa sumber benar-benar hanya melalui proses pemadanan kata saja. Hoed, 2006:56.
2.3.2 Penerjemahan Harafiah Literal Translation
Penerjemahan harafiah yakni: penerjemahan yang dilakukan dengan tahapan menerjemahkan setiap kata dalam teks sumber ke dalam teks sasaran
namun sudah dilakukan perubahan pada struktur tata bahasanya. Dalam metode ini penerjemahan kata-kata dalam bahasa sumber diganti secara langsung ke
dalam bahasa sasaran dan sudah mengikuti tata bahasa dalam bahasa sasaran. Machali, 2009:78
Contoh: Tsu.: Je me sens aucune
Sujet Pron Verbe dét Nom émotion
Saya ku merasa tidak ada emosi Tsa. : Saya merasa tidak ada emosi.
Comme un Chef : 00:06:,55 -- 00:07:01,318
Universitas Sumatera Utara
Pada teks bahasa sumber ditemukan metode penerjemahan harafiah karena seluruh kata yang terdapat pada teks sumber hanya dialihkan begitu saja ke dalam
bahasa sasaran tanpa adanya penyelarasan konteks di mana teks itu terjadi. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa penerjemahan ini adalah penerjemahan harafiah
dimana pemdanan kata secara leksikal dan gramatikal benar-benar hanya mengalihkan setiap kata yang terdapat pada bahasa sumber ke dalam bahasa
sasarannya.
2.3.3 Penerjemahan Setia Faithful Translation