Penerjemahan Setia Faithful Translation Penerjemahan Semantik Semantic Translation

Pada teks bahasa sumber ditemukan metode penerjemahan harafiah karena seluruh kata yang terdapat pada teks sumber hanya dialihkan begitu saja ke dalam bahasa sasaran tanpa adanya penyelarasan konteks di mana teks itu terjadi. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa penerjemahan ini adalah penerjemahan harafiah dimana pemdanan kata secara leksikal dan gramatikal benar-benar hanya mengalihkan setiap kata yang terdapat pada bahasa sumber ke dalam bahasa sasarannya.

2.3.3 Penerjemahan Setia Faithful Translation

Penerjemahan setia faithful translation, dalam metode ini, penerjemahan benar-benar mengacu pada bentuk dan isi teks sumber, setiap kata dan stuktur kalimat yang menyusun teks sumber tetap dipertahankan, namun penerjemahan katanya sudah mempertimbangkan aspek makna. Penerjemahan ini pada umumnya terdapat dalam penerjemahan teks puisi, hukum atau ilmiah yakni dengan cara tetap mempertahankan istilah atau bentuk dalam teks sumbernya. Hoed, 2006:57 Contoh: Tsu.: Donne- moi de la vanille Verbe Pron.Ton Art. Part. Nom . Berikan aku beberapa vanila Tsa. : Berikan aku vanilanya. Comme un Chef : 00.07.021- 00.07.044 Pada bagian ini diceritakan bahwa chef Alexandre sedang dalam proses penemuan resep terbaiknya. Kemudian dia meminta pada asistennya untuk memberikannya vanila. Jika dianalisis dapat diketahui bahwa tata bahasa sumber Universitas Sumatera Utara yakni kata donne yang merupakan mode imperatif. Dalam bahasa Prancis mode impératif adalah salah satu modus verba yang digunakan untuk menyatakan perintah atau larangan. Modus verba tersebut ternyata dipadankan juga dengan kalimat perintah dalam bahasa sasarannya, selain itu, susunan kata dan bentuknya juga tetap mengikuti bentuk dan susunan dari bahasa sumber, sehingga dapat dipastikan bahwa metode penerjemahan pada subtitle tersebut adalah metode penerjemahan setia faithful translation.

2.3.4 Penerjemahan Semantik Semantic Translation

Penerjemahan Semantik semantic translation adalah metode penerjemahan pada umumnya dapat ditandai melalui pemadanan kata-kata kunci dan makna penting yang dikandung oleh teks sumber yang diterjemahkan ke dalam teks sasaran. Pada penerjemahan ini tata bahasa sumber sudah disesuaikan dengan tata bahasa sasaran sehingga bahasanya terasa alamiah dalam bahasa sasaran karena tidak ada lagi penggunaan kata-kata yang tidak lazim atau ganjil, namun unsur budaya belum betul-betul diperhatikan dalam penerjemahan jenis ini. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Machali, 2009 :79: bahwa biasanya jenis penerjemahan ini dapat ditemukan pada penerjemahan idiom dalam bahasa sumber namun menjadi kalimat yang bukan idiom dalam bahasa sasaran. Contoh: Tsu.: Les auditeurs baîllent comme une Art. Nom Verbe adverbe Art. Nom carpe. Itu pendengar menguap seperti sebuah ikan kerapu. Tsa. : Pendengar bosan dan mengantuk. Chollet Michel Robert, 2010 :49 Universitas Sumatera Utara Pada teks sumber, terdapat idiom yang berkaitan dengan perasaan, yang dalam hal ini adalah rasa bosan yang akhirnya menyebabkan seseorang mengantuk, yang dalam bahasa Prancis dinyatakan dengan idiom Baîller comme une carpe. Namun padanan idiom tersebut tidak dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia karena idiom yang berkaitan dengan rasa kantuk dan bosan tidak ada dalam khasanah bahasa Indonesia. Oleh sebab itu teks sumber tersebut hanya diterjemahkan secara makna saja menjadi “pendengar bosan dan mengantuk”. Oleh sebab itu, metode penerjemahan yang terdapat pada kalimat sasaran di atas adalah metode penerjemahan semantik semantic translation di mana idiom dalam teks sumber diterjemahkan menjadi kalimat yang bukan idiom dalam bahasa sasaran. Hal ini selaras dengan pendapat Polili 2014:9 yang diadaptasi dari buku précis d’expressions idiomatiques karya Michel Robert dan Chollet menyatakan bahwa : Penerjemahan idiom merupakan hal yang dianggap selalu berkaitan dengan pemadanan budaya bahasa sumber dan bahasa sasaran. Hal tersebut disebabkan oleh adanya asumsi bahwa idiom dalam suatu bahasa belum tentu sepadanan dengan idiom dalam bahasa sasaran. Atas dasar tersebut penulis ingin membahasa tentang penerjemahan idion bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia.”

2.3.5 Penerjemahan Adaptasi Adaptation Translation