Penerjemahan Teori tentang Penerjemahan

2.2.1 Penerjemahan

Penerjemahan, penerjemah dan terjemahan itu, pada hakekatnya berasal dari satu kata dasar verba yakni “terjemah”. Seperti yang tercantumkan dalam buku Livre Blanc de la Traduction yang tercantum pada situs : a4traductiona4traduction.com 2014:2: Traduction vient du verbe traduire consiste à faire passer un texte ou un discours dune langue à une autre. Autrement dit, pour traduire un texte, deux éléments sont indispensables : la parfaite compréhension du texte source, et la connaissance de la formulation équivalente dans la langue cible, qui doit être la langue maternelle du traducteur – car la règle d’or en traduction est que l’on ne traduit que vers sa langue maternelle. Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa, penerjemahan berasal dari kata kerja menerjemahkan, yang terdiri atas kegiatan memadankan suatu teks dari satu bahasa ke dalam bahasa lainnya. Dengan kata lain dalam melakukan penerjemahan setidaknya harus ada dua unsur penting yaitu; kesempurnaan pemahaman isi dari teks sumber, dan pengetahuan tentang reformulasi kalimat yang sepadan baik isi maupun tata bahasa ke dalam bahasa sasaran yang sebaiknya merupakan bahasa ibu penerjemah karena itu akan menjadikan terjemahan lazim, berterima dan akurat. Hal ini selaras dengan pendapat Larrousse 2014:789: Traduction est une action de traduire , de transposer dans une autre langue, une énonciation dans une autre langue ou langue cible de ce qui a été énoncé dans une langue la langue source, en conservant les équivalences sémantiques et stylistiques. Yang artinya adalah penerjemahan itu adalah suatu aksi dari kata terjemah, dimana suatu kalimat ditransposisikan ke dalam bahasa lain, yang maksudnya adalah sebuah pernyataan dalam satu bahasa yang disebut bahasa sumber dipandankan ke dalam bahasa lain yang disebut bahasa sasaran dengan tetap Universitas Sumatera Utara menjaga bentuk makna dan gaya bahasa sumbernya. Dalam bahasa Prancis teks atau bahasa sumber disebut dengan la langue source dan teks atau bahasa sasaran disebut la langue cible. Rochard 2014 :13 juga menyatakan hal yang hampir sama dengan Larrousse yakni: La traduction est donc bien un exercice de compréhension et de réexpression d’un discours. Cet exercice suppose la mobilisation de connaissances linguistiques et thématiques, mais alors que la compréhension peut être relativement passive, la réexpression nécessite une maîtrise active des discours équivalents modalités d’expression de la langue d’arrivée, adaptation à la terminologie et à la phraséologie du domaine de travail. C’est la raison pour laquelle on traduit généralement vers sa langue maternelle. Artinya, penerjemahan adalah kegiatan pemahaman dan penuangan kembali ekspresi dalam bahasa sasaran. Kegiatan tersebut membutuhkan pemahaman yang baik mengenai aspek linguistik dan tema teks yang akan diterjemahkan, namun pemahaman tersebut merupakan hal yang mungkin saja bersifat pasif, tetapi hal yang terpenting adalah ketika menuangkan kembali makna yang dikandung bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran penerjemah harus memiliki kemampuan aktif untuk dapat diaplikasikan dalam menemukan dan melakukan pemadanan antara kedua bahasa tersebut penggunaan modalitas, adaptasi yang tepat pada penggunaan istilah dan perumusan kata dalam kalimat. Hal inilah yang menyebabkan bahwa seorang penerjemah harus melakukan penerjemahan ke dalam bahasa ibunya. Pendapat berikutnya, dinyatakan oleh ahli penerjemah yang sangat populer yakni Newmark 1988:30 menyatakan bahwa: “Translation is rendering the meaning of the text into another language in the way that the author intended the text.” Penerjemahan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan maksud pengarang. Universitas Sumatera Utara Berkaitan dengan hal ini Nida Taber 1982:17 juga menyatakan bahwa: “Penerjemahan merupakan penuangan kembali makna kalimat ke dalam bahasa sasaran dengan menggunakan padanan kata yang dirasakan paling berterima dan lazim dengan bahasa sumber agar hasil terjemahan tersebut sempurna, baik dari aspek sintaksis, semantik, gaya bahasa dan pragmatik.” Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas dapat diketahui bahwa penerjemahan adalah proses pemadanan makna kata, frasa, klausa atau kalimat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan menggunakan gaya bahasa, unsur sintaksis, dan pragmatik yang disampaikan secara natural, baik, benar dan berterima dalam bahasa sasaran.

2.2.2 Jenis-jenis penerjemahan