berarti ‘tetapi’ dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata ‘tentu’ yang merupakan kata sifat. Pergeseran ini merupakan salah satu gaya bicara orang
Prancis yang suka menggunakan permainan kata untuk mengatakan tentu, dengan menggunakan frasa ‘mais oui’.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pergeseran-pergeseran kelas kata tersebut dilakukan karena adanya konteks komunikasi dan pemadanan
budaya agar isi yang dikandung oleh bahasa sumber yang dalam hal ini adalah bahasa Prancis memiliki bobot sama dengan bahasa sasaran yakni bahasa
Indonesia. Pergeseran tersebut tidak hanya meliputi pergeseran kelas kata dari keluarga kata yang sama, tetapi juga pergeseran dalam bentuk pemadanan dengan
menggunakan kata lain dan dari kelas yang berbeda pula.
5.2.2 Pergeseran Tingkatan Level Shifts
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai pergeseran tingkatan yang terjadi pada penerjemahan ujaran para tokoh film berbahasa Prancis Comme un Chef
dalam bahasa Indonesia. Pergeseran tingkatan level shift yang terjadi pada film tersebut antara
lain: pergeseran kata kerja dari kala kini ke nanti KN 8 kali, pergeseran kata benda tunggal menjadi kata benda jamak TJ 1 kali, pergesaran kala nanti ke kala
kini NK 5 kali, pergeseran kalimat yang bermodalitas menjadi kalimat yang mengandung tidak modalitas MN 3 kali, pergeseran pola kalimat pasif menjadi
kalimat aktif AP 9 kali, pergeseran kala kini ke kala lampau KL 27 kali, pergeseran dari kata benda jamak ke kata benda tunggal JT 19 kali, pergeseran
modus kata kerja M 43 kali, pergeseran bentuk ujaran U 8 kali, pergeseran
Universitas Sumatera Utara
kala lampau ke kala kini LK, dan pergeseran kalimat aktif menjadi kalimat pasif PA masing-masing 1 kali. Untuk dapat lebih memahami pergeseran-pergeseran
tingkatan tersebut berikut akan diberikan penjelasan contoh-contohnya.
a. Pergeseran Kata Kerja dari Kala Kini ke Nanti KN Pergeseran kata kerja kala kini ke kala nanti yang diberi simbol KN,
terdapat nomor ujaran 105, 195, 198, 270, 460, 917, 999 dan 1299. Pemadanan kata kerja dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia dalam subtitle film ini
dilakukan dengan pemadanan leksikal. Maksud dari pemadanan leksikal tersebut adalah pemadanan makna dengan menambahkan unsur kata kata lain namun
dengan tujuan agar kata yang diterjemahkan memiliki makna yang setara. Penambahan kata dalam hal ini bukan bermaksud untuk menambahi atau
mengubah makna yang dikandung oleh bahasa sumber, melainkan satu cara agar makna yang dikandung oleh bahasa sasaran sama dengan makna yang dikandung
oleh bahasa sumber. Contoh:
Tsu.: Je l ai dit, je le Pron. Cod Verbe Verbe Pron Cod Verbe
fais.
saya nya mempunyai berkata saya nya melakukan Tsa. : Aku mengatakan itu dan aku akan melakukannya.
Comme un Chef: 00:07:46,223 -- 00:07:47,848 Pada contoh di atas dapat diketahui bahwa kata kerja ‘fais’ yang
merupakan kata kerja dalam kala kini, diterjemahkan menjadi ‘akan melakukannya’. Pada bahasa sumbernya terdapat penambahan satu unsur leksikal
yakni kata keterangan ‘akan’. Atas dasar tersebut, dapat dikatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
pemadanan kata kerja bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia pada umumnya dilakukan dengan penambahan kata.
Contoh lain: Tsu.: Ça fait 20 ans que je subis la pression pour plaire
Pron. Verbe Adj. Nom Pron. Verbe Art. Nom Pré Verbe Pré. Adj. à 3
critiques, j arrête tout Nom Pron. Verbe Pron.
.
Tsa.: 20 tahun tekanan hanya untuk menyenangkan tiga kritikus Aku akan berhenti
. Comme un Chef: 00:52:01,558 -- 00:52:06,022
Tidak berbeda jauh dengan contoh yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa, penerjemahan kata kerja dari bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia
dilakukan dengan pemadanan leksikal maka, pada contoh di atas juga ditemukan penambahan unsur kata ‘akan’. Pada dasarnya penambahan kata ‘akan’ tersebut
muncul karena pengaruh dari metode penerjemahan komunikatif yang diketahui bahwa penerjemahan tersebut ditandai dengan penambahan unsur atau
penghilangan sebuah unsur kata yang masih berada dalam ranah medan makna yang sama guna untuk menemukan pemadanan yang efektif.
b. Pergeseran Penerjemahan Kala Nanti ke Kini NK Berbeda dengan bagian sebelumnya, pada bagian ini akan diuraikan
pergeseran kata kerja dari kala nanti ke kini. Penerjemahan jenis NK tersebut terdapat pada ujaran nomor 245, 263, 506, 812 dan 1395.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
Tsu. : Tu vas Pron. Verbe Verbe
venir
? Kamu pergi datang
Tsa. : Apakah kau datang ?
Comme un Chef: 00:15:29,224 -- 00:15:30,402 Contoh lain:
Tsu.: C’ est bon, tu vas rester combien de temps Pron. Verbe Adj. Pron. verbe verbe Adv. Art. Nom
à faire cette fenêtre, Pré verbe Adj. Nom Pron
toi ?
Tsa.: Bersenang-senang, Berapa lama mengecat satu jendela?
Comme un Chef: 00: 00:14:47,544 -- 00:14:50,486 Pada contoh di atas, dapat diketahui bahwa pola kata kerja ‘vas rester’ dan
‘vas venir’ merupakan bentuk kala nanti dalam bahasa Prancis, yang disebut dengan futur proche. Pembentukan kata kerja pada kala ini dilakukan dengan
mengikuti rumus aller + infinitif. ‘Aller’ merupakan kata kerja yang bermakna ‘pergi’, namun jika kata kerja tersebut digabungkan dengan kata kerja infinitif
atau kata kerja bentuk dasar, maka akan bermakna ‘akan melakukan sesuatu’. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa pemadanan
dilakukan dengan menghilangkan kata kerja ‘akan’ tersebut. Hal ini disebabkan oleh konteks situasi yang tidak membutuhkan penerjemahan kata tersebut, karena
jika kata tersebut tidak diterjemahkan, hal tersebut tidak akan mengubah makna yang dikandung oleh bahasa sumber.
Universitas Sumatera Utara
c. Pergeseran kata kerja dari kala lampau ke kini LK Berdasarkan hasil analisis, diperoleh data bahwa dari semua jenis
pergeseran yang ditemukan dalam subtitle film ‘Comme un Chef’ dalam bahasa Indonesia, pergeseran LK tersebut merupakan pergeseran yang paling banyak
ditemukan yakni sebanyak 43 kali pemunculan. Keempat puluh tiga pemunculan tersebut terdapat pada nomor ujaran 59, 103, 177, 198, 201, 232, 246, 254, 298,
302, 335, 341, 364, 392, 458, 484, 512, 520, 546, 556, 584, 645, 844, 850, 859, 860, 971, 1174, 1184, 1186, 1187, 1202, 1240, 1262, 1341, 1346, 1376, 1379,
1384, 1397, 1427, 1431 dan 1528 . Berikut ini akan diberikan contoh: Tsu.: D’accord, je ne savais pas
Adv. Pron. Adv Verbe Pron. moi.
Baiklah saya tidak mengetahui saya Tsa.:Ok, aku tidak tahu.
Comme un Chef: 00:34:11,192 -- 00:34:12,728 Dalam modus indikatif bahasa Prancis, terdapat 5 bentuk kata kerja kala
lampau. Keempat bentuk kata kerja tersebut adalah passé composé, imparfait, plus-que-parfait, passé simple, dan passé antérieur. Kata kerja ‘savais’ pada
contoh di atas merupakan kata kerja dalam kala waktu lampau yang disebut imparfait. Yang seharusnya berarti ‘dulu tahu’. Kata tersebut dilekati oleh kata
keterangan ingkar ‘ne…pas’, sehingga jika diartikan secara harafiah akan berarti ‘dulu tidak tahu’. Pergeseran kata kerja lampau ini ke kata kerja kini sebenarnya
disebabkan oleh konteks komunikasi ujaran tersebut. Ujaran ini diucapkan ketika Chang bertanya kepada teman-temannya apakah madu dan daun bawang bisa
dicampur dalam masakan, dan Titi menjawab ‘ya’, kemudian karena jawaban Titi itu, akhirnya Chang yang sebelumnya tidak tahu akan hal tersebut menjadi tahu.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain ketidaktahuan Chang akan campuran madu dan daun bawang sudah berakhir.
c. Pergeseran kata kerja dari kala kini ke lampau KL
Pergeseran KL ini terdapat pada ujaran nomor 601. Pergeseran jenis KL tersebut akan dijelaskan melalui contoh berikut ini:
Tsu.: Je suis Alexandre depuis ses Pron. Verbe Nom. Adv. Adj Nom
débuts. Saya mengikuti Alexandre sejak nya awal-awal
Tsa.: Aku telah mengikuti Alexandre sejak hari pertama.
Comme un Chef : 00:32:06,314 -- 00:32:08,372
Dalam bahasa Prancis jika pada sebuah kalimat terdapat kata keterangan ’depuis’ yang berarti ‘sejak’, maka, walaupun kalimat tersebut telah berlangsung
sejak dulu, namun kala verbanya akan berada dalam kala kini. Hal tersebut sesuai dengan salah satu fungsi kata kerja kala kini dalam bahasa Prancis yakni
menyatakan aksi atau situasi yang terjadi dari sampai dengan kalimat tersebut diucapkan. Namun ketika kalimat di atas diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, penerjemah menambahkan kata ‘telah’ yang merupakan salah bentuk padanan leksikal yang telah dikemukakan sebelumnya. Penambahan kata telah
tersebut bertujuan untuk menekankan bahwa Jacky sejak dulu mengikuti perjalanan karir Alexandre mulai dari awal sampai pada saat dia menyatakan
kalimat tersebut, sehingga dia menyatakan bahwa Alexandre yang sekarang berbeda dengan Alexandre yang dulu.
Universitas Sumatera Utara
d. Pergeseran dari kalimat aktif ke kalimat pasif AP
Dalam penerjemahan subtitle film berbahasa Prancis ”Comme un Chef dalam bahasa Indonesia, juga terjadi pergeseran kalimat aktif ke kalimat pasif.
Pergeseran AP tersebut ditemukan pada ujaran nomor 28, 70, 110, 223, 405, 514, 681, 922 dan 1339.
Contoh : Tsu. : Bonjour, je cherche Jacky, on m a dit que je pourrais
Adv. Pron. Verbe Nom Pron COI verbe verbe Pron. Verbe trouver Jacky
Verbe Nom Adv. ici.
Tsa. : Aku diberitahu aku akan menemukan Jacky sini.
Comme un Chef : 00:36:04,296 -- 00:36:07,472 Pada contoh di atas dapat diketahui bahwa pola kalimat bahasa sumber
merupakan pola kalimat aktif yakni terdiri atas aktor On+ proses a dit+ gol que je pourrais trouver Jacky ici. ‘On’ merupakan salah satu pronomina dalam
bahasa Prancis yang memiliki banyak makna. ‘On’ dapat bermakna saya, kita, kami, semua orang, atau seseorang. Makna yang dikandung oleh pronominal ‘On’
tersebut tergantung pada konteks dan siapa yang dirujuknya. Pada contoh di atas penutur tidak menjelaskan siapa yang mengatakan padanya bahwa dia dapat
menemukan Jacky di tempat tersebut, sehingga dapat diketahui bahwa makna kata ‘on’ tersebut adalah ‘seseorang’.
Jika pergeseran kalimat tersebut tidak dilakukan maka hasil terjemahannya akan menjadi ‘seseorang mengatakan padaku bahwa aku dapat menemukan Jacky
di sini’, jika itu dibiarkan begitu saja maka tata aturan pembuatan subtitle tidak akan ditaati karena subtitle sebaiknya singkat dan mengadung makna yang sesuai
dengan bahasa sumbernya. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil
Universitas Sumatera Utara
penerjemahan yang efektif, penerjemah melakukan pergeseran pola kalimat yakni dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
e. Pergeseran dari kalimat pasif ke kalimat aktif PA
Selain pergeseran kalimat aktif ke kalimat pasif, pada subtitle film tersebut juga ditemukan pergeseran kalimat pasif ke kalimat aktif. Pergeseran ini
ditemukan pada ujaran nomor 480. Contoh :
Tsu. : Pour pas être Pré. Adv Verbe Verbe
reconnu. Untuk tidak adalah mengenal
Tsa. : Jadi tidak ada yang mengenalinya. Comme un Chef: 00:26:21,780-- 00:26:23,666
Konstruksi kalimat passif dalam bahasa Prancis disusun oleh kata kerja ‘être’+ ‘participe passé’. ‘Participe passé’ merupakan kata kerja yang telah
mengalami perubahan bentuk. Bentuk kata kerja ini dapat berperan sebagai adjektiva. Namun pada contoh di atas pola kalimat pasif ‘pas être reconnu’
tersebut mengalami pergeseran menjadi ‘tidak ada yang mengenalinya’ bertujuan untuk membantu penonton bahwa maksud kalimat tersebut adalah agar tidak ada
orang yang dapat mengenali tokoh yang sedang melakukan penyamaran yang dalam hal ini adalah Jakcy.
f. Pergeseran Modus verba M
Tata bahasa Prancis dan bahasa Indonesia memiliki persamaan dan perbedaan. Salah satu bentuk persamaan tersebut yakni keduanya memiliki modus
Universitas Sumatera Utara
verba, tetapi pada penerjemahan kalimat tertentu, pergeseran modus verba tersebut akan terjadi. Pergeseran tersebut terdapat pada ujaran nomor 27, 132,
158, 212, 235, 238, 359, 418, 444, 457, 495, 542, 579, 680, 708, 715, 795, 796, 817, 835, 849, 1125, 1148, 1176, 1203, 1326 dan 1365. Untuk lebih jelas
diberikan contoh di bawah:
Tsu. : C est une surprise pour Béatrice, j’ éspère que tu dis Pron. Verbe Art. Nom Pré. Nom Pron. Verbe Pron. Verbe Adv.
rien. Itu adalah sebuah kejutan untuk Béatrice saya mengharap kau berkata tak
sesuatupun
Tsa. : Ini adalah kejutan untuk Beatrice tolong jangan katakan apapun.
Comme un Chef: 00:42:25,332 -- 00:42:28,970
Pada contoh di atas dapat dilihat bahwa kata penggalan kalimat ‘j’éspère que tu dis rien’ merupakan kata yang berada pada modus memberikan informasi
indicatif qui exprime la réalité ou l’objectivité. Namun pada bahasa sasaran kalimat tersebut mengalami perubahan atau modus menjadi menyuruh melakukan
sesuatu yakni menjadi ‘tolong jangan katakan apapun’. Pergeseran ini disebabkan
oleh budaya dimana, orang Prancis cenderung akan menggunakan kata berfungsi ujar indicatif jika dia ingin mengharuskan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan pada budaya Indonesia, penambahan kata ‘tolong’ merupakan cerminan sikap yang menunjukkan kesantunan ketika meminta orang lain untuk
melakukan sesuatu. Contoh lain :
Tsu. : Vous êtes trop pur, Jacky, Il faut penser à Pron. Verbe Adv. Adj. Nom Pron. Verbe verbe Pré. Pron.
vous. Anda adalah sangat murni Jacky dia harus memikirkan ke anda
Tsa. : Kau terlalu murni, Jacky pikirkan tentang dirimu.
Universitas Sumatera Utara
Comme un Chef : 01:04:24,527 -- 01:04:27,467 Dalam tata bahasa Prancis, pola kalimat ‘il faut’ adalah bermakna
kewajiban atau keharusan berada dalam suatu kondisi, atau keharusan melakukan sesuatu. Maksudnya adalah, hal tersebut tidak boleh hanya bersifat saran atau
nasehat saja, tetapi harus benar-benar dilakukan. Pronomima ‘il’ dalam kalimat tersebut bukan bermakna kata ganti ‘dia laki-laki’, melainkan kata ganti bukan
orang. Jadi, ‘il faut’ merupakan salah satu pola kalimat untuk menyatakan ‘harus’. Ketika dilakukan analisis terhadap fungsi ujar pada bahasa sasaran frasa ‘il faut
penser’ tersebut diterjemahkan menjadi ‘pikirkan’. Kata ‘pikirkan’ tersebut jika dipahami maknanya, akan diperoleh interpretasi yaitu ‘menyarankan untuk
berpikir’. Oleh sebab itu dapat dipastikan bahwa pergeseran yang terjadi adalah pergeseran modus verba dari menyuruh melakukan sesuatu menjadi memberikan
tawaran menyerankan untuk berpikir.
g. Pergeseran kalimat yang mengandung modalitas ke kalimat tidak bermodalitas
MN. Pada subtitle film berbahasa Prancis ‘Comme un Chef’ dalam bahasa
Indonesia, pergeseran berjenis MN ditemukan pada ujaran nomor 276, 381 dan 488. Ketiga pergeseran ini dipengaruhi oleh medan, pelibat dan sarana
komunikasi yang melatarbelakangi realisasi ujarannya.
Universitas Sumatera Utara
Contoh :
Tsu. : Je voudrais, s’ il vous plaît, un double cheese burger Pron. Verbe Adv Pron. COI Verbe Art. Adj. Nom
Saya menginkan jika dia mu senang sebuah ganda burger keju et un
Cnj. Art. Nom coca.
dan sebuah Coka cola
Tsa. : Aku ingin ganda keju dan Coke.
Comme un Chef : 00:15:58,215 -- 00:16:00,558 Kata kerja ‘voudrais’ pada bahasa sumber di atas, berasal dari kata kerja
dasar ‘vouloir’ yang berarti ingin. Namun kata kerja ‘voudrais’ tersebut berada pada modus kata kerja yang disebut ‘conditionnel’. Setiap kata kerja yang
ditasrifkan pada modus conditionnel ini akan mengandung makna-makna tertentu. Makna-makna tersebut dapat berupa, permohonan dengan tindak tutur yang
santun, saran, keinginan atau pengandaian. Pada contoh di atas, kalimat yang bernomor ujar 276 tersebut mengandung makna permohonan yang diucapkan
denga tindak tutur santun, karena pada ujaran tersebut, Amandine yang merupakan anak perempuan dari Alexandre memesan makan disebuah restoran
cepat saji. Pemesanan tersebut dilakukannya melalui telepon. Dalam budaya orang Prancis setiap hendak melakukan pemesanan atau permintaan pada orang
yang tidak dikenal tindak tutur ‘voudrais’ atau ‘pourrais’ merupakan kata kerja yang mutlak digunakan. Kata kerja ini dikenal dengan modus kondisional mode
conditionnel yang salah satu fungsi adalah untuk menyatakan permintaan atau permohonan dengan cara yang sopan. Jika bentuk kata kerja tersebut tidak
digunakan maka kesan yang ditimbulkan adalah memerintah dengan cara memaksa seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan oleh sipenutur.
Universitas Sumatera Utara
Contoh lain: Tsu.: J aurais mis 2 grains de sel
Pron. Verbe Verbe Adj. Nom Pré. Nom Adv. en plus.
Saya mempunyai meletakkan dua benih dari garam-garam di lebih Tsa.: Aku akan menambahkan sedikit garam.
Comme un Chef: 00:21:43,254 -- 00:21:45,372 Berkaitan dengan contoh sebelumnya, pada ujaran bernomor 381 ini,
modalitas yang ditemukan yakni berbentuk penyesalan. Mengapa dikatakan demikian, karena, bentuk kata kerja ‘aurais mis’ merupakan konjugasi kata kerja
pada modus conditionnel pada kala conditionnel passé. Salah satu dari fungsi kata kerja yang ditasrifkan dalam bentuk conditionnel passé adalah untuk menyatakan
penyesalan. Kalimat pada bahasa sumber merupakan kalimat yang berbentuk penyesalan. Penyesalan tersebut tampak pada kalimat yang lebih dahulu
diucapkan oleh Alexandre kepada Jacky, sebelumnya Jacky mengucapkan kalimat pada contoh di atas. Makna yang dikandung oleh kalimat di atas adalah, bahwa
makanan yang sedang dicicipi oleh Jacky yang sudah matang, memiliki rasa yang kurang sedap karena kurang diberi sedikit garam. Jadi jika diterjemahkan secara
lebih rinci maka makna yang dikandung kalimat bahasa sumber tersebut adalah, jika aku Jacky yang memasak makanan ini, agar rasanya menjadi lebih enak,
aku akan menambahkan garam lagi sedikit. Berdasarkan kedua contoh ini, dapat diketahui bahwa, modalitas dalam
bahasa Prancis tercantum pada bentuk kata kerja yang digunakan, sementara modalitas dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan menambahkan atau
mengurangi satu unsur atau beberapa unsur kata dalam sebuah ujaran.
Universitas Sumatera Utara
h. Pergeseran Fungsi Ujar U Fungsi ujar dalam bahasa Indonesia terdiri atas 4 jenis yakni fungsi ujar
memberikan informasi, meminta informasi, menawarkan dan menyuruh. Saragih:2011. Pergeseran fungsi ujaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah
pergeseran fungsi ujaran jenis kalimat misalnya dari kalimat tanya ke kalimat ke kalimat perintah, atau kalimat normal ke kalimat nominal. Pergeseran jenis U
ditemukan pada ujaran nomor 164, 322, 328, 340, 346, 998, 1147 dan 1161. Contoh:
Tsu. : Pourquoi faire ça ? Il va perdre tout Adv. Verbe Nom Pron. Verbe Verbe Adv.
son goût. Mengapa melakukan itu dia pergi kesasar semua
Tsa. : Jangan Ini akan menjadi hambar
Comme un Chef: 00:10:52,601 -- 00:10:54,299 Pergeseran fungsi ujar pada kalimat di atas dapat ditemukan pada kalimat
pourquoi faire ça ?’ yang berjenis kalimat tanya, sedangkan pada kalimat bahasa sasarannya, kalimat tersebut dipadankan dengan ‘dengan’. Mengapa hal ini terjadi
karena seperti yang dikemukakan oleh ahli bahasa LSF Saragih, bahwa jenis kalimat tanya tidak selamanya berfungsi untuk menanyakan informasi tetapi ada
kalanya kalimat tanya tersebut berfungsi untuk menyatakan ‘perintah’. Dalam hal ini ujaran pourquoi faire ça ?’ tersebut bermakna bahwa Jacky marah karena
koki yang bekerja di rumah jompo tempat dia dimana mengecat, memasak makanan dengan cara yang salah. Oleh sebab itu makna kalimat tersebut bukan
meminta informasi tetapi melarang untuk melakukan suatu hal yang dalam hal ini adalah memasak. Perbedaan bentuk kalimat dan fungsi ujar seperti pada contoh di
atas merupakan hal tidak biasa namun sering sekali terjadi dalam aksi komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
i. Pergeseran kata benda tunggal ke benda jamak TJ Pergeseran berjenis TJ ini terdapat pada ujaran 338. Pergeseran kata benda
tunggal ke kata benda jamak tersebut, pada dasarnya disebabkan oleh konteks yang melatarbelakangi munculnya ujaran. Untuk lebih lanjut akan diberikan
contoh :
Tsu. :Tu le prends ce bouquet ou je le laisse à l’ Pron.COD Verbe Adj. Nom Cnj. Pron. COD Verbe Pré. Art. Nom
acceuil? Kamu nya megambil ini buke atau saya nya membiarkan ke sebuah sambutan
Tsa. : Apakah kau ingin mereka atau tidak?
Comme un Chef: 00:19:15,725 -- 00:19:17,156 Pergeseran kata benda tunggal ‘ce bouquet’ yang dalam bahasa Indonesia
berarti ‘sebuah buke’ yang dapat dilihat pada kalimat di atas, merupakan salah satu pergeseran yang lazim dalam penerjemahan. Namun pada kalimat bahasa
sasaran kata ‘ce bouquet’ tersebut dipadankan dengan ‘mereka’. Pemadanan tersebut disebabkan oleh konteks situasi dimana Jacky yang hari itu sudah tidak
bekerja lagi di rumah jompo sebagai tukang cat, karena menerima tawaran magang dari chef Alexandre, berniat mengambil hati istrinya dengan cara
membelikan banyak bunga dan menjemputnya ke tempat kerja. Kata ‘mereka’ pada bahasa sumber tersebut merupakan pemadanan terhadap kata banyak bunga.
Inilah yang dimaksudkan oleh peneliti bahwa pergeseran kata benda tunggal ke kata benda jamak disebabkan oleh konteks komunikasi. Pergeseran ini tidak
semestinya dilakukan karena pada contoh tersebut seolah-olah kata ‘ce bouquet’ yang merupakan kata benda mati dipadankan dengan ‘mereka’ yang merupakan
kata benda hidup, di mana pada umumnya kata tersebut merujuk pada manusia dengan jumlah lebih dari satu.
Universitas Sumatera Utara
j. Pergeseran kata benda jamak ke kata benda tunggal JT