2.3.6 Penerjemahan Bebas Free Translation
Penerjemahan bebas free translation, pada penerjemahan ini, penerjemah biasanya menggunakan kalimat penjelas, atau sebaliknya yakni pemenggalan atau
penghilangan unsur bahasa sumbernya Machali, 2009:81. Artinya dalam metode ini penerjemah dapat lebih mementingkan isi teks sumber dan mengorbankan
bentuk teks sumber. Sehingga dalam penerjemahan ini teks dalam bahasa sasaran dapat menjadi lebih luas atau lebih singkat. Misalnya pada pemadanan kata
“disgestif” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “minuman alkohol dosis tinggi yang diminum setelah makanan penutup”. Jika 1 kata
“disgestif” saja harus diterjemahkan menjadi sebuah kalimat yang terdiri dari 9 kata, maka hal tersebut dapat menggambarkan bahwa penerjemahan istilah atau
kata yang berhubungan dengan bidang kulinari membutuhkan bukan hanya penguasaan tata bahasa, tetapi juga penguasaan semantik, dan budaya penerjemah.
2.3.7 Penerjemahan Idiomatik Idiomatic Translation
Penerjemahan idiomatik idiomatic translation adalah metode penerjemahan yang biasanya dilakukan untuk menerjemahkan kalimat yang bukan
merupakan idiom dalam bahasa sumber tetapi kemudian menjadi idiom dalam bahasa sasaran. Penerjemahan jenis ini merupakan penerjemahan yang berpusat
pada budaya Machali, 2009:82. Dalam tingkat tersebut penerjemah merupakan orang yang benar-benar mengenal betul unsur budaya bahasa sumber dan budaya
bahasa sasaran sehingga mampu menemukan padanan idiomatik yang pada hakekatnya bukan hal yang mudah.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: Tsu.: Son patron est en colère contre lui à cause de son attitude
Adj. Nom Verbe Pré Adj. Pré. Pron.Pré. Nom Pré.Adj. Nom .
Dia majikan adalah di marah melawan dia pada sebab dari dia sikap. Tsa.: Majikannya naik darah karena ulahnya.
Chollet Michelle Robert, 2009 :17 Seperti yang dikemukan sebelumnya bahwa penerjemahan idiomatik
adalah penerjemahan kalimat yang bukan merupakan idiom dalam teks sumber tetapi menjadi idiom dalam bahasa sasaran. Dalam teks sumber ditemukan sebuah
kalimat yang tidak memiliki idiom, namun ketika dipadankan ke dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut menjadi idiom yakni être en colère dipadankan
dengan idiom naik darah.
2.3.8 Penerjemahan Komunikatif Communicative Translation
Penerjemahan komunikatif communicative translation: penerjemahan ini merupakan penerjemahan yang benar-benar telah melalui proses pemadanan
makna kontekstualnya baik dari aspek bahasa maupun budaya. Pemilihan kata dan struktur kalimatnya disesuaikan dengan pembacanya apakah anak-anak, remaja,
orang dewasa, ilmuan, masyarakat umum, praktisi atau ahli serta juga telah memperhatikan tujuan penerjemahan teks tersebut apakah teks terjemahan
tersebut berupa iklan, ajakan, larangan, hiburan dan sebagainya, Machali, 2009:82.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: Tsu.: On prenait l’ apéritif lentement.
Pron. Verbe Art. Nom Adv. Kita ambil itu minuman pembuka pelan-pelan.
Tsa.: Pada saat itu kami sedang makan makanan pembuka.
Khan, 2006:37 Pada contoh di atas kata “l’apéritif sebenarnya dapat dipadankan dengan
“appetizer” dalam bahasa inggris jika kalimat tersebut ditujukan pada pembaca yang mengenal istilah dalam bidang kulinari. Namun bagi masyarakat yang
misalnya berada jauh dari perkotaan istilah appetizer” tersebut mungkin harus dijelaskan sebagai hidangan pembuka yakni hidangan yang dimakan terlebih
dahulu sebelum hidangan utama yang biasanya dapat berupa salad yang beirisi sayu-sayuran atau buah-buahan. Namun dalam budaya Prancis l’apéritif
bukanlah berupa makanan tetapi berbentuk minuman anggur yang mengandung sedikit alkohol.
Berdasarkan uraian pendapat ahli di atas dan contoh-contoh yang diberikan dapat diketahui bahwa, metode penerjemahan merupakan faktor kunci
dalam proses penerjemahan karena melalui pengaplikasian proses tersebut akhirnya tercipta hasil terjemahan. Kemudian antara metode yang satu dengan
metode yang lainnya masing-masing memiliki kelebihan masing-masing tergantung pada siapa khalayak pembaca hasil terjemahan yang dilakukan dan apa
tujuan penerjemahan tersebut. Secara harafiah kata ’efektif’ bermakna tepat guna, memberikan pengaruh
yang sesuai dengan yang diharapkan serta ampuh French Dictionary, 2014. Dalam penelitian ini kata ‘efektif’ tersebut dikhususkan pada konteks
Universitas Sumatera Utara
penerjemahan. Menurut Livre Blanc de la Traduction yang tercantum pada situs : a4traductiona4traduction.com 2014:2:
Traduction vient du verbe traduire consiste à faire passer un texte ou un discours dune langue à une autre. Autrement dit, pour traduire un texte,
deux éléments sont indispensables : la parfaite compréhension du texte source, et la connaissance de la formulation équivalente dans la langue
cible, qui doit être la langue maternelle du traducteur – car la règle d’or en traduction est que l’on ne traduit que vers sa langue maternelle.
Artinya adalah penerjemahan berasal dari kata kerja menerjemahkan, yang terdiri atas kegiatan memadankan suatu teks dari satu bahasa ke dalam bahasa
lainnya. Dengan kata lain, dalam melakukan penerjemahan setidaknya harus ada dua unsur penting yaitu; kesempurnaan pemahaman isi dari teks sumber, dan
pengetahuan tentang reformulasi kalimat yang sepadan baik isi maupun tata bahasa ke dalam bahasa sasaran yang sebaiknya merupakan bahasa ibu
penerjemah karena itu akan menjadikan terjemahan lazim, berterima dan akurat. Dubois juga menambahkan bahwa ; La traduction est l’expression en une
autre langue la langue d’arrivée de ce que déjà énoncé de la langue de depart en tenant compte les équivalences sémantiques et stylistiques. Penerjemahan
adalah ekspresi yang dinyatakan dalam bahasa sasaran yang merupakan realisasi dari makna semantik dan gaya bahasa yang sepadan dari bahasa sumbernya,
secara efektif. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa penerjemahan adalah jika
pesan yang ingin disampaikan oleh penulis teks bahasa sasaran, sepadan dengan pesan yang dikandung oleh bahasa sumber. Berdasarkan penjelasan tersebut hal
yang akan dianalisis bukanlah kualitas subtitle film berbahasa Prancis “Comme un Chef”, namun kesepandan makna yang dikandung oleh bahasa sumber dengan
bahasa sasaran.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Teori tentang Pergeseran Shifts dalam Penerjemahan