Peranan Tutor Kajian tentang Tutor

49 program, terampil dan profesional dalam menjual program pendidikan nonformal, dan terampil dan profesional dalam menggali sumber-sumber yang dapat meningkatkan keunggulan program daya saing dan kelangsungan program, serta terampil dan kompeten dalam mengarahkan kegiatan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan Mustofa Kamil lebih menekankan pada kompetensi yang dimiliki oleh seorang tutor dalam membangun kemandirian warga belajar, sedangkan penelitian yang ingin peneliti teliti lebih menekankan pada bagaimana peranan tutornya dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar. Meski sama-sama membahas tentang tutor dan kemandirian namun aspek yang dikaji memiliki perbedaan. Mustofa Kamil mengkaji tentang kompetensi tutor dan kemandirian warga belajar dalam belajar, sedangkan peneliti mengkaji tentang peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian warga belajar dalam bidang usaha. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Intan Parahita 2010 dengan judul “ Pengaruh Motivasi Menjadi Tutor Terhadap Tingkat Keaktifannya Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui1 motivasi tutordalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, 2 tingkat keaktifan tutordalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, dan 3 pengaruh yang signifikan antara 50 motivasi tutor dengan tingkat keaktifan dalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.Populasi dalam penelitian iniadalah tutor program keaksaran fungsional yang berjumlah 44 orang, sedangkan sampel yang digunakan adalah total sampel. Instrumen yang digunakan adalah angket, tenik analisis data yang digunakan adalah prosentase dan regresi sederhana yang diolah menggunakan komputer program SPSS. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model regresi telah layak regresi F = 32,089, Sig. = 0,000 2 = 0,433. Berarti bahwa ada pengaruh motivasi terhadap tingkat keaktifan tutordalam pelaksanaan program pendidikan keaksaraan funsional 43,3 , sedangkan 56,7 yang lainnya dipengaruhi oleh variabel - variabel atau faktor - faktor lain yang mempengaruhi tingkat keaktifan. Penelitian yang dilakukan Nur Intan Parahita dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang meneliti tentang motivasi tutor dan tingkat keefektifannya, sedangkan peneliti disini meneliti tentang peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar program keaksaraan usaha mandiri dengan pendekatan kualitatif sehingga, data yang dihasilkan berupa deskriptif kata-kata berbeda dengan pendekatan kualitatif data yang dihasilkan berupa angka. Namun kedua penelitian ini sama-sama membahas tentang program keaksaraan yaitu keaksaraan fungsional dan keaksaraan usaha mandiri. Ketiga sumber penelitian yang relevan tersebut, dapat digunakan oleh peneliti sebagai tambahan referensi sekaligus sebagai bahan pembanding 51 dalam melakukan penelitian ini. Peranan tutor dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada peranan tutor dalam pengembangan kemandirian usaha warga belajar yaitu : membantu mengidentifikasi jenis usaha yang berpeluang untuk dikembangkan sesuai potensi lingkungan dan pasar, membantu menuliskan dan mengkomunikasikan rancangan usaha mandiri yang akan dikembangkan, membantu memberikan ketrampilan produksi tertentu sesuai dengan usaha yang dikembangkan, membantu memasarkan produk usaha yang dikembangkan, membantu melakukan analisa perhitungan laba rugi dari usaha yang dikembangkan, menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan dan kelangsungan usaha dan memelihara serta mengembangkan kompetensi membaca, menulis dan berhitung serta berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara berkelanjutan dalam menjalankan kegiatan usaha. Dari ketiga penelitian tersebut, permasalahannya memiliki kesamaan yaitu membahas tentang tutor dan program keaksaraan. Perbedaannya terdapat pada fokus penelitian dan tujuan penelitian, yaitu dalam penelitian yang dilakukan oleh Muktiono Waspodo menekankan pada peran tutor dengan menggunakan pendekatan andragogik, Mustafa Kamil menekankan pada kompetensi yang dimiliki tenaga pendidik pendidikan nonformal dalam membangun kemandirian warga belajar, Nur Intan Parahita menekankan pada pengaruh motivasi menjadi tutorterhadap tingkat keaktifannya dalam pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional sedangkan peneliti membahas tentang peranan tutor dalam pengembangan kemandirian usaha 52 warga belajar program keaksaraan usaha mandiri, pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri dan pengembangan usaha yang dilakukan serta faktor pendukung dan penghambat.

C. Kerangka Berpikir

Kabupaten Kulon progo yang menduduki peringkat ketiga angka buta huruf di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu faktor penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri di PKBM Ingin Wasis. Keaksaraan usaha mandiri sebagai salah satu model strategi pendidikan non formal dalam mengembangkan kemampuan warga belajar mengenai ketrampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran produktif, ketrampilan bermata pencaharian yang dapat meningkatkan keaksaraan dan penghasilan warga belajar, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai salah satu upaya penguatan keaksaraan sekaligus pengentasan kemiskinan. Melalui program keaksaraan usaha mandiri diharapkan warga belajar mampu mengidentifikasi potensi SDA dan SDM yang ada di sekitarnya sehingga memunculkan suatu ide atau inovasi usaha baru yang dapat dikembangkan melalui usaha sendiri maupun berkelompok, warga belajar mampu mengkomunikasikan rancangan usaha mandiri yang akan dikembangkan, warga belajar menguasai ketrampilan produksi sesuai usaha yang dikembangkan, warga belajar mampu memasarkan produk yang dikembangkan, warga belajar mampu melakukan analisa perhitungan laba rugi, menjalin kemitraan , mengembangkan kemampuan membaca, menulis

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

HUBUNGAN PEMBELAJARAN, MODAL USAHA, DAN PENDAMPINGAN PERINTISAN USAHA DENGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR KUM DI PKBM KINANTI KECAMATAN LEMBANG.

0 4 50

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM TANJUNGSARI, TANJUNGHARJO, NANGGULAN, KULON PROGO.

0 0 141

UPAYA TUTOR DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM MANDIRI KRETEK BANTUL.

4 38 162

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9