Faktor Pendukung dan Penghambat tutor dalam Mengembangkan
126 belajar yang produktif dan dapat mandiri dengan usahanya.
Proses pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri di PKBM Ingin Wasis yaitu:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan program keaksaraan usaha mandiri dimulai dari rekruitmen warga belajar program keaksaraan usaha mandiri untuk
mengetahui karakteristik warga belajar dan jenis materi yang tepat untuk dilaksanakan dalam pembelajaran. Rekruitmen warga belajar program
keaksaraan usaha mandiri di PKBM Ingin Wasis dimulai dari tahap sosialisasi pihak pengelola PKBM Ingin Wasis kepada tutor.Setelah tahap
sosialisasi pihak PKBM selesai dilanjutkan dengan pencarian data masyarakat buta huruf di lapangan oleh tutor. Proses rekruitmen warga
belajar disesuaikan dengan peran tutor dari tiap-tiap kelompok pembelajaran program keaksaraan usaha mandiri di masyarakat.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses rekruitmen warga belajar program keaksaraan usaha mandiri
dilakukan melalui pencarian data masyarakat buta huruf di kec. Temon, maupun di desa-desa wilayah Kec. Temon, selain itu proses rekruitmen
juga dilakukan dengan cara sosialisasi melalui kegiatan PKK, dan sosialisasi melalui majelis ta’lim maupun pengajian di desa.
Dari hasil rekruitmen warga belajar dapat disimpulkan bahwa karakteristik warga belajar program keaksaraan usaha mandiri terdiri dari
orang dewasa dengan usia 15 sampai 48 tahun, yang berasal dari desa
127 Kalidengen, Desa Kali Gintung Desa Temon Wetan, Desa Temon Kulon,
dan sebagian wilayah kec. Kokap yaitu Desa Hargorejo. Sedangkan jumlah keseluruhan warga belajar adalah 120 orang yang terdiri dari 12
kelompok program keaksaraan usaha mandiri dengan masing-masing kelompok beranggota 10 orang yang sebagian besarnya adalah
perempuan. Karakteristik pekerjaaan warga belajar yang dimiliki juga berbeda
yaitu untuk wilayah Kec. Temon Desa Kalidengen, Desa Kali Gintung, Desa Temon Wetan, dan Desa Temon Kulon adalah petani dan pedagang
di pasar. Sedangkan untuk sebagian wilayah Kec.Kokap warga belajarnya bermata pencaharian sebagai pembuat genteng, batu bata dan bertani.
b. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri dimulai dari bulan Januari-Juni 2012 di Desa Kalidengen, Desa Kaligintung, Desa Temon
Wetan, Desa Temon Kulon dan satu desa di kec.Kokap yaitu Desa Hargorejo.Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
setiap 2 kali dalam 1 minggu dengan pertemuan selama 2 jam yang dilaksanakan pada siang maupun malam hari sesuai kesepakatan warga
belajar. Untuk tempat pembelajaran dari 7 kelompok 4 kelompok melakukan pembelajaran di rumah tutor program keaksaraan usaha
mandiri sedangkan 3 kelompok lainnya melakukan pembelajaran di rumah warga belajar. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dari pembukaan
yang terdiri dari salam, pengabsenan warga belajar, ramah tamah dan
128 apersepsi. Tahap selanjutnya yaitu pemberian materi dan ketrampilan.
Materi dan jenis ketrampilan dalam program keaksaraan usaha mandiri didasarkan pada potensi wilayah masing-masing kelompok pembelajaran
dan kerjasama dari pihak PKBM. Tutor program keaksaraan usaha mandiri berasal dari warga
masyarakat yang mempunyai kualifikasi yaitu ; orang yang berpengaruh di dalam wilayahnya, memiliki ijazah minimal SMA yang sudah
mengikuti pelatihan berulang kali, menguasai substansi materi, sehat jasmani dan rohani, menguasai teknik pembelajaran partisipatif, mampu
mengelola pembelajaran, memiliki ketrampilan dalam bidangnya, serta memiliki komitmen terhadap tugasnya.
Jenis materi yang diberikan pada pembelajaran program keaksaraan usaha mandiri lebih menekankan pada materi-materi yang
bersifat praktis, tematik, berdasarkan potensi sumber daya alam yang ada di wilayah masing-masing kelompok dan dengan diselingi oleh materi
kewirausahaan. Materi keaksaraan usaha mandiri di PKBM Ingin Wasis terdiri dari materi Calistung membaca, menulis dan berhitung,
ketrampilan mengemukakan pendapat, materi tentang bela Negara yang diselenggarakan oleh pihak Kodim wilayah Kec.Temon, ketrampilan boga
membuat gula kelapa, gula kacang, mie nyemek, bolu kukus, galundeng wijen, manggut lele, kripik pisang, sale pisang, dan pastel goreng serta
ketrampilan membuat genteng dan materi kewirausahaan. Program keaksaraan usaha mandiri dalam pembelajarannya lebih banyak
129 menggunakan praktek dengan presentase 80 dan untuk teori hanya 20.
Metode dan strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri yaitu metode ceramah dan Tanya jawab,
metode demonstrasi, dan metode praktek dengan mengggunakan strategi pembelajaran partisipatif .Strategi pembelajaran partisipatif adalah
pembelajaran yang
melibatkan warga belajar dalam setiap pembelajarannya.
Dengan menggunakan strategi dan metode pembelajaran partisipatif diselingi guyon waton berdampak pada
interaksi tutor dan warga belajar dalam pembelajaran yang tidak terlalu spanengnamun esensi materi yang diajarkan juga dapat diterima oleh
warga belajar, kebersamaan antara warga belajar dan tutor semakin kuat, serta sikap kemandirian dari warga belajar juga akan timbul yang
didapatkan dari pemberian tugas dari tutor serta peran dari tutor yang selalu nguwongke warga belajar dalam pembelajaran. Selain itu media
yang digunakan dalam proses pembelajaran lebih banyak berupa media berbentuk gambar-gambar serta cuplikan film atau clip motivasi yang
ditayangkan di LCD pada saat pembelajaran. Kelancaran proses pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri
di PKBM Ingin Wasis juga didukung oleh tersedianya sarana dan fasilitas pembelajaran yang terdiri dari ATK warga belajar, ATK pembelajaran,
tempat pembelajaran yang nyaman, buku-buku ketrampilan memasak, buku tentang kewirausahaa, modul pembelajaran untuk tutor, modul
pembelajaran untuk warga belajar, LCD, Laptop,sound system, gambar