Pendekatan dalam Pengembangan Kajian tentang Pengembangan

25

2. Kajian tentang Wirausaha

a. Pengertian Wirausaha

Wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya Kasmir, 2006: 36. Menurut kamus bahasa Indonesia wirausaha ada 2 pengertian yaitu: 1 kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud, 2 daya upaya ikhtiar, kegiatan, perbuatan, dan lain-lain untuk mencapai melaksanakan, menyempurnakan sesuatu. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa wirausaha adalah kegiatan mengerahkan tenaga dan pikiran atau badan untuk mencapai, melaksanakan atau menyempurnakan sesuatu untuk mencapai tujuan. Zimenerer 1996: 3 wirausaha adalah “ apliying creativity and innovation to solve the problems and to exploit opportunities that people face everyday.” wirausaha adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupanusaha. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha yang diciptakan dengan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya 26 yang pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi warga belajar sehingga warga belajar mandiri dan lebih berdaya khususnya dalam peningkatan ekonomi. b. Ciri dan ketrampilan Wirausaha Ciri perilaku wirausaha menurut Suryana 2006:56 adalah : 1 percaya diri, 2 berorientasi pada tugas dan hasil, 3 berani menghadapi resiko,4 berjiwa pemimpin, 5 keorisinilan dan 6 berorientasi ke masa depan. Menurut Zimmerer 1996:5-6, ciri-ciri pelaku wirausahawan adalah : 1 desire for responsibility, 2 preference for moderaterisk, 3 confidence in their abiliy to succes, 4 desire for immediate feedback, 5 high level energy, 6 future orientation, 7 skill at organizingdan 8 value of achievement over money. Desire for responsibility merupakan salah satu ciri seorang wirausaha yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukan. Preference for moderaterisk yaitu lebih menyukai resiko yang moderat yaitu menghindari resiko yang rendah dan menghindari resiko yang tinggi. Ciri yang ketiga yaitu confidence in their abiliy to succes yaituoptimis akan kemampuan dirinya untuk mencapai sukses. Ciri yang keempat adalah desire for immediate feedback yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera, dengan tindakan yang relevan. High level energy yaitu memiliki semangat dan selalu kerja yang lebih baik. Future orientation yaitu orientasi masa depan, prepekstif dan berwawasan jauh 27 kedepan dengan kemampuan yang dimiliki. Skill at organizing yaituketerampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah, dan value of achievement over money yaitu penghargaan atas nilai uang. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri seorang wirausahawan yaitu : percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani menghadapi resiko, berjiwa pemimpin, keorisinilan, berorientasi ke masa depan, bertanggungjawab, optimis, menghargai uang, mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak serta mempunyai keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

c. Langkah- Langkah Pendirian Usaha

Salah satu ciri warga belajar dapat dikatakan mandiri apabila warga belajar dalam jiwanya terdapat kemampuan atau rasa untuk wirausaha. Suharsono Sagir 2002: 10 adalah : “Seseorang dapat dikatakan mandiri apabila menciptakan kerja untuk diri sendiri, maupun berkembang menjadi wiraswasta yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain ataupun mampu menjadi cendekiawan, manusia yang berkreasi, inovatif, melalui ide-idenya atau hasil penemuannya, menjadikan masyarakat lebih baik dalam bentuk inovasi teknologi, ataupun inovasi ilmu yang mampu mengembangkan ilmu lebih maju, sebagai upaya preventif maupun represif untuk kelangsungan hidup sumber daya manusia ”. Untuk mencapai tujuan kemandirian tersebut diperlukan langkah- langkah atau cara dalam suatu pendirian usaha. Menurut Herimurti Subanar 2001:33 langkah- langkah dalam pendirian suatu usaha kecil 28 yaitu :1 mengantisipasi peluang dan menyusun kegiatan, 2 membentuk organisasi industri kecil, 3 deskripsi tugas, 4 perencanaan lokasi,5 perencanaan bahan baku, 6 perencanaan kemasan atau produk, 7 perencanaan mitra, 8 perencanaan keuangan dan 9 penyusunan laporan. Langkah-langkah pendirian usaha di atas juga didukung oleh peranan tutor dalam membantu warga belajar dalam menumbuhkan kemandirian usaha atau sikap wirausaha dalam program keaksaraan usaha mandiri. Wasti Soemanto 2002:53, langkah tutor dalam menumbuhkan sikap wirausaha dimasyarakat dapat dilakukan dengan: 1 Identifikasi kebutuhan masyarakat. 2 Motivasi kehidupan masyarakat. 3 Pengembangan kehidupan masyarakat. Identifikasi kebutuhan masyarakat adalah tahap yang pertama kali dilakukan. Identifikasi kebutuhan dapat dilakukan oleh lembaga sosial atau secara perorangan atau kelompok untuk mengetahui masalah yang dihadapi warga belajar serta potensi yang ada dalam lingkungan warga belajar. Motivasi dapat dapat ditimbulkan melalui hubungan langsung atau face to face dengan masyarakat,melalui keteladanan yaitu, dengan jalan pemagangan, serta melalui hubungan tidak langsung yaitu melalui media pendidikan seperti: radio, tv dan surat kabar. Pengembangan juga dapat dilakukan dengan pembentukan kelompok-kelompok kecil dalam suatu komunitas masyarakat.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

HUBUNGAN PEMBELAJARAN, MODAL USAHA, DAN PENDAMPINGAN PERINTISAN USAHA DENGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR KUM DI PKBM KINANTI KECAMATAN LEMBANG.

0 4 50

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM TANJUNGSARI, TANJUNGHARJO, NANGGULAN, KULON PROGO.

0 0 141

UPAYA TUTOR DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM MANDIRI KRETEK BANTUL.

4 38 162

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9