Pengertian PKBM Kajian tentang PKBM

44 memahami karakteristik orang dewasa, mampu membimbing dan memberikan materi tentang membaca, menulis dan berhitung, mempunyai keahlian ketrampilan serta memiliki kemampuan berwirausaha untuk menunjang tercapainya usaha mandiri warga belajar.

b. Peranan Tutor

Mustofa Kamil 2009: 57menyebutkan bahwa, peranan tutor pendidikan luar sekolah adalah sebagai berikut: 1 Memahami kurikulum. 2 Menyiapkan bahan pembelajaran materi. 3 Merumuskan proses pembelajaran. 4 Mengelola administrasi pembelajaran. 5 Memotivasi warga belajar. 6 Menggali sumber- sumber pembelajaran. 7 Mengajak warga belajar berperan serta dalam proses pembelajaran. 8 Mengevaluasi pembelajaran. Anisah Basleman 2006: 23 menyebutkan bahwa peranan tutor adalah : 1 mendiagnosis kebutuhan masyarakat, 2 merancang strategi program belajar masyarakat, 3 mengorganisir dan mengadministrasi program belajar masyarakat, 4 menggalang dan mendinamisir program belajar masyarakat, 5 memonitor dan mengevaluasi program belajar masyarakat, 6 membimbing soal-soal metodologis kependidikan di dalam pendidikan luar sekolah. Umberto Sihombing 2000: 48, menyebutkan bahwa peranan yang dimiliki tutor agar dalam tugas pembelajaran dapat berjalan dengan baik adalah : 1 kemampuan mengidentifikasi warga belajar, 2 45 kemampuan menyusun program pembelajaran yang berorientasi pada tujuan yang diinginkan warga belajar, 3 kemampuan berkomunikasi agar mampu menggunakan berbagai cara dalam pembelajaran, 4 kemampuan menjalankan program dalam arti kemampuan mengorganisasikan program, 5 kemampuan menilai hasil program, 6 kemampuan menggunakan hasil penelitian dalam usaha memperbaiki program dimasa mendatang. Kemampuan tutor yang telah disebutkan di atas merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh tutor agar dalam pelaksanaan pembelajaran tutor dapat melaksanakan peranannya dengan baik. Dikmas 2011: 38, Peranan tutor dalam pengembangan kemandirian usaha warga belajar program keaksaraan usaha mandiri yaitu : a Mengidentifikasi jenis usaha yang berpeluang untuk dikembangkan sesuai potensi lingkungan dan pasar b Menuliskan dan mengkomunikasikan rancangan usaha mandiri yang akan dikembangkan c Memberikan ketrampilan produksi tertentu sesuai dengan usaha yang dikembangkan d Membantu memasarkan produk usaha yang dikembangkan e Membantu melakukan analisa perhitungan laba rugi dari usaha yang dikembangkan f Menjalin kemitraan dalam rangka pengembangan dan kelangsungan usaha g Memelihara dan mengembangkan kompetensi membaca, menulis dan berhitung serta berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara berkelanjutan dalam menjalankan kegiatan usaha.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

HUBUNGAN PEMBELAJARAN, MODAL USAHA, DAN PENDAMPINGAN PERINTISAN USAHA DENGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR KUM DI PKBM KINANTI KECAMATAN LEMBANG.

0 4 50

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

0 1 210

PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM TANJUNGSARI, TANJUNGHARJO, NANGGULAN, KULON PROGO.

0 0 141

UPAYA TUTOR DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM MANDIRI KRETEK BANTUL.

4 38 162

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9