47 rangka pengembangan dan kelangsungan usaha, dan memelihara serta
mengembangkan kompetensi membaca, menulis dan berhitung serta berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara berkelanjutan dalam
menjalankan kegiatan usaha. Peranan tutor dalam pengembangan kemandirian usaha warga belajar lebih menekankan pada aspek
kewirausahaan, yang bertujuan untuk memberdayakan warga belajar dan meningkatkan kualitas hidup warga belajar melalui usaha.
B. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muktiono Waspodo 2007 dengan judul
“Peran Tutor dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Andragogik”. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui peran tutor dalam proses
pembelajaran keaksaraan dengan menggunakan pendekatan andragogik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dalam pendekatan andragogi,
peran tutor adalah sebagai fasilitator yang mempersiapkan perangkat atau prosedur untuk mendorong dan melibatkan secara aktif seluruh warga
belajar yang melibatkan elemen-elemen seperti : menciptakan iklim dan suasana yang mendukung proses belajar mandiri, menciptakan
mekanisme dan prosedur untuk perencanaan bersama dan partisipatif, mendiagnosis kebutuhan belajar yang spesifik, merumuskan tujuan
program yang memenuhi kebutuhan belajar, merencanakan pola pengalaman belajar, melakukan dan menggunakan pengalaman belajar
48 dengan metode dan teknik yang memadai, serta mengevaluasi hasil
belajar dan mendiagnosis kembali kebutuhan-kebutuhan belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Muktiono Waspodo lebih menekankan
pada bagaimana peran tutor dalam program keaksaraan ditinjau dari pendekatan andragogik, sedangkan penelitian yang ingin peneliti lakukan
lebih menekankan pada bagaimana peranan tutor dalam mengembangkan usaha mandiri warga belajar program keaksaraan usaha mandiri sehingga
cangkupan penelitian yang ingin peneliti lakukan lebih spesifik. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Mustafa Kamil 2007 dengan judul Kompetensi Tenaga Pendidik Pendidikan Non Formal dalam Membangun
Kemandirian Warga Belajar. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui kompetensi pendidik pendidikan nonformal yang berkaitan dengan
kemampuan dan ketrampilan pendidik pendidikan nonformal dalam menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian warga belajar. Dari
hasil penelitian tersebut diketahui bahwa, kemampuan dan ketrampilan yang harus dimiliki tenaga pendidik pendidikan nonformal adalah :
terampil dan profesional dalam mengelola program pendidikan nonformal, terampil dan profesional dalam membaca kebutuhan warga
belajar, terampil dan profesional dalam menyiapkan dan menerjemah kurikulum dan materi-materi kurikulum yang dapat membangun
kemandirian, terampil dan profesional dalam membaca masalah-masalah warga belajar, terampil dan profesional dalam melihat peluang-peluang
baik peluang sosial maupun peluang ekonomi untuk pengembangan
49 program, terampil dan profesional dalam menjual program pendidikan
nonformal, dan terampil dan profesional dalam menggali sumber-sumber yang dapat meningkatkan keunggulan program daya saing dan
kelangsungan program, serta terampil dan kompeten dalam mengarahkan kegiatan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan Mustofa Kamil lebih
menekankan pada kompetensi yang dimiliki oleh seorang tutor dalam membangun kemandirian warga belajar, sedangkan penelitian yang ingin
peneliti teliti lebih menekankan pada bagaimana peranan tutornya dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar. Meski sama-sama
membahas tentang tutor dan kemandirian namun aspek yang dikaji memiliki perbedaan. Mustofa Kamil mengkaji tentang kompetensi tutor
dan kemandirian warga belajar dalam belajar, sedangkan peneliti mengkaji tentang peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian
warga belajar dalam bidang usaha. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Intan Parahita 2010 dengan judul “ Pengaruh Motivasi Menjadi Tutor Terhadap Tingkat Keaktifannya Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang”. Tujuan penelitian tersebut
untuk mengetahui1 motivasi tutordalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang
Kabupaten Malang, 2 tingkat keaktifan tutordalam mengajar program pendidikan keaksaraan fungsional di Desa Tulungrejo Kecamatan
Ngantang Kabupaten Malang, dan 3 pengaruh yang signifikan antara