Kemandirian usaha Untuk tutor program keaksaraan usaha mandiri
159
Aktivitas pengelola
Aktivitas pengelola PKBM dalam kegiatan perencanaan mencakup monitoring perencanaan program, jika ada masalah pada tahap perencanaan pengelola dengan cepat membantu tutor dan warga belajar, selain itu
pengelola juga menyediakan dana usaha yang dilakukan dengan sistem simpan pinjam.
b. Pelaksanaan
Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan. Pelaksanaan dimulai dengan aktivitas warga belajar dalam hal pengumpulan bahan baku, pembuatan produk, pengemasan dan promosi serta pendistribusian produk. Tutor
dalam hal ini mengarahkan warga belajar dan membantu warga belajar memasarkan produk usaha yang dikembangkan, pemasaran dilakukan tutor dengan mengkomunikasikan produk warga belajar melalui teman-
teman sesama tutor, warga belajar, warga masyarakat dan orang-orang yang tutor kenal. Jika ada salah satu konsumen yang membutuhkan produk yang dihasilkan warga belajar misalnya keripik pisang tutor dengan
sedia membantu konsumen tersebut untuk bertemu dengan warga belajar atau sebagai penghubung antara produsen warga belajar dengan konsumen selain itu tutor juga membantu warga belajar untuk melakukan
kerjasama misalnya kerjasama dalam hal mendapatkan bahan baku, dalam hal pendistribusian barang. Begitu pula dengan aktivitas yang dilakukan pengelola. Pengelola membantu mempromosikan hasil usaha warga
belajar, selain itu pengelola juga melakukan monitoring terhadap usaha warga belajar dan kepada tutor itu sendiri serta menjalin kerjasama dengan lembaga lain guna mencarikan dana bagi pengembangan
kemandirian usaha warga belajar program KUM.
c. Evaluasi
Tahap yang terakhir adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan agar mengetahui sejauh mana usaha yang telah dijalankan mencapai tujuannya. Aktivitas yang dilakukan warga belajar dalam evaluasi adalah
melakukan analisa perhitungan laba rugi dari usaha yang dikembangkan, peranan tutor dalam tahap ini membantu warga belajar dalam melakukan analisa laba dan rugi. Tutor juga memberikan saran atau solusi
jika warga belajar mengalami kerugian, bersama warga belajar tutor menganalisis penyebab kerugian yang dialami warga belajar, sehingga solusi yang dihasilkan lebih tepat. Tutor juga memberikan penjelasan
kepada warga belajar mengenai produk yang sama dari produsen yang lain bukan warga belajar program KUM, sehingga warga belajar termotivasi untuk selalu melakukan inovasi produk agar peluang pemasaran
yang dilakukan lebih besar. Pengelola dalam tahap evaluasi melakukan evaluasi dan monitoring terhadap usaha warga belajar dan peranan tutor program KUM.
10. Faktor pendukung dan penghambat
pengembangan kemandirian usaha warga belajajar KUM
Faktor pendukung : tersedianya sarana dan prasarana yang membantu tutor dalam pelaksanaan pembelajaran da pengembangan program KUM, kerjasama yang dilakukan tutor dalam usaha pengembangan hasil usaha warg
belajar, serta tutor yang menguasai bidang ketrampilan boga dan paham akan program KUM. Faktor penghambat :tutor yang masih belum menguasai ketrampilan usaha tentang promosi produk warga belajar
160
Lampiran 5. Catatan Wawancara Catatan Wawancara
CW 1
Hari Tanggal : Rabu 6 Juni 2012
Waktu : 16.00-17.30 WIB
Tempat : PKBM Ingin Wasis
Sumber : Bapak MR pengelola PKBM Ingin Wasis
No Pertanyaan
Hasil Wawancara Refleksi
1. Bagaimana sejarah berdirinya
PKBM Ingin Wasis? PKBM Ingin Wasis berdiri pada tanggal 1 Juli 2003 atas dukungan
berbagai pihak, antara lain tokoh masyarakat dan warga masyarakat setempat. Latar belakang berdirinya PKBM Ingin Wasis ini adalah pendiri PKBM yang bercita-cita
untuk mencerdaskan masyarakat dan membantu pemerintah dalam mengentaskan masalah-masalah sosial terutama kemiskinan, selain itu PKBM Ingin Wasis
didirikan karena kondisi masyarakat Kecamatan Temon dan wilayah yang sebagian besar masih miskin dan belum mengenyam pendidikan maka, sarana pembelajaran
masyarakat seperti PKBM sangat diperlukan.
Usia yang terkadang menjadi kendala bagi masyarakat untuk belajar, serta ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia yang ikut berpartisipasi
dalam memberdayakan masyarakat juga menjadi alasan didirikannya PKBM Ingin Wasis, sehingga dapat memotivasi warga masyarakat untuk mengenyam
pendidikan.
Sesuai namanya wasis yang artinya pintar jadi ingin wasis dapat diartikan sebagai ingin pintar. Diharapkan dengan adanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
yang didirikan warga masyarakat wilayah Temon dan wilayah Kokap dapat berkeinginan untuk menjadi pintar dan dapat maju bersama- sama dalam artian
masyarakat dapat saling membantu untuk kesuksesan atau peningkatan kesejahteraan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain, serta diharapkan
mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kecamatan Temon dan Desa Hargorejo Kecamatan Kokap melalui pendidikan non formal.
PKBM Ingin Wasis berdiri pada tanggal 1
Juli 2003.
Latar belakang berdirinya PKBM Ingin Wasis karena pendiri PKBM bercita-cita
untuk mencerdaskan masyarakat dan membantu pemerintah dalam
mengentaskan masalah-masalah sosial terutama kemiskinan.
PKBM Ingin Wasis berasal dari kata Ingin
= Kepingin dan Wasis = pintar. Jadi Ingin Wasis berarti Ingin Pintar. Diharapkan
adanya PKBM warga masyarakat di Kecamatan Temon berkeinginan untuk
menjadi pintar, berdaya sehingga kehidupan menjadi lebih baik melalui
pemberian pendidikan non formal.
Pada awal berdirinya PKBM Ingin Wasis
menempati rumah pendiri PKBM.
Lokasi PKBM Ingin Wasis sekarang menempati rumah yang diwakafkahkan
oleh mertua pendiri PKBM Ingin Wasis.
PKBM Ingin Wasis digunakan sebagai