64 Model analisis interaktif Miles dan Huberman dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1.Model Analisis Miles dan Huberman Sumber : Sugiyono 2010: 338
Empat komponen analisis dalam teknik analisis interaktif Miles dan
Huberman dalam Sugiyono 2010 : 338-345, yaitu : 1.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati berbagai aspek
yang dijadikan sebagai data pengumpulan. Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada responden, sedangkan dokumentasi
adalah data yang berupa gambar yang didapatkan saat terjun ke lapangan. Data yang didapatkan dalam pengumpulan data berupa buku, jurnal,
gambar,yang dikumpulkan dan kemudian dicatat serta diambil bagian- bagian yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan.
Pengumpulan Data Sajian Data
Penarikan kesimpulan Reduksi Data
65
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan dan perhatian pada langkah-langkah penyederhanaan dan transformasi data
kasar yang muncul dilapangan. Reduksi data dilakukan dengan menggolongkan ke fokus penelitian untuk mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting, dan mengatur agar dapat ditarik kesimpulan secara tepat sesuai dengan permasalahan fokus
utamanya. Reduksi data bertujuan untuk memberi gambaran dan mempertajam hasil dari pengamatan yang sekaligus untuk mempermudah
kembali pencarian data yang diperoleh. Langkah reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari
mengumpulkan dan melihat kembali catatan lapangan yang berisi semua aktivitas dan data yang diperoleh selama dilapangan melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dikelompokan berdasarkan fokus penelitian yang ingin diteliti. Ada 3 pengelompokan
yang dilakukan peneliti dalamreduksi data penelitian ini yaitu : data yang berkaitan dengan pelaksanaan program KUM persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi, data yang berkaitan dengan peranan tutor dalam mengembangkan kemandirian usaha warga belajar dan data yang
berkaitan dengan faktor pendukung dan penghambat. Hal ini dilakukan peneliti agar data yang diperoleh memberikan gambaran yang lebih jelas,
peneliti lebih mudah dalam mengumpulkan data selanjutnya dan lebih mudah mencarinya ketika peneliti memerlukan.
66
3. Display Data
Display data penyajian data adalah sejumlah informasi yang tersusun danmemberikan kemungkinan-kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan lebih lanjut. Display data
dilakukan melalui : data hasil reduksi dalam penelitiandisusun secara berurutan, sehingga data menjadi lebih terstruktur dan dapat dipahami
serta disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi
di analisis kemudian disajikan dan disusun secara berurutan dalam bentuk
catatan lapangan, catatan wawancara dan catatan dokumentasi. 4.
Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Data yang telah disajikan dapat ditarik menjadi sebuah kesimpulan terhadap seluruh data yang telah diperoleh selama berlangsungnya proses
pengumpulan data. Peneliti pada tahap ini melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari yang disarankan oleh data. Uji kebenaran
dilakukan dengan cara melihat hasil catatan dilapangan dengan seksama, mendiskusikan dengan teman, informan maupun orang yang
berkompeten. G.
Keabsahan Data
Untuk memperoleh keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangggulasi. Lexy.J Moleong 2011: 330 pengertian trianggulasi
adalah teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar
67 data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu. Teknik trianggulasi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda dalam metode kualitatif. Teknik trianggulasi metode maksudnya adalah pengecekan derajat
kepercayaan penemuan hasil penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Wilayah
Wilayah Kecamatan Temon terletak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan Temon mempunyai luas
3.629,089 Ha, dengan suhu maksimum 34 C dan suhu minimum 20 C. Kecamatan Temon juga dapat dijangkau oleh semua desa maupun
kecamatan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Adapun batas-batas Kecamatan Temon adalah :
a Sebelah Utara
: Kecamatan Kokap
b Sebelah Timur
: Kecamatan Wates Pengasih
c
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
d Sebelah Barat
:Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan
Bagelen, Kab. Purworejo.
Sedangkan jarak antara pusat pemerintahan Kecamatan Temon dengan : a
Desa Terjauh : 5 Km
b Pusat Ibukota Kabupaten : 10 Km
c Pusat Ibukota Propinsi : 45 Km
Kecamatan Temon terdiri dari 15 desa, yaitu : Desa Jangkaran, Sindutan, Palihan, Glagah, Kalidengen, Plumbon, Kedundang, Demen,
Kulur, Kaligintung, Temon Wetan, Temon Kulon, Kebon Rejo, Janten dan Desa Karang wuluh. Data Monografi Kecamatan Temon Tahun