Keunggulan dan Kelemahan Metode Bermain Peran

38 Adapun langkah-langkah model pembelajaran bermain peran dimulai dari guru menyusunmenyiapkan skenario yang akan ditampilkan; lalu menunjukkan beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung; guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya minimal terdiri dari 2 orang; selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai; pada hari yang telah ditentukan untuk pelaksanaan permainan peran, guru memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan; masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan; setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas; masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya; guru memberikan kesimpulan secara umum; evaluasi; dan diakhiri dengan penutup Zainal Aqib, 2014: 25-26. Secara lebih ringkas, Darwin Syah 2007: 154 menyebutkan bahwa langkah-langkah dalam bermain peran adalah sebagai berikut : a. Tahap persiapan atau perencanaan 1 Penetapan masalah yang akan diangkat 2 Memilih pemain peran 3 Persiapan pemain untuk mempersiapkan perannya. b. Tahap pelaksanaan Tahap ini siswa bermain menampilkan peran yang telah dipersiapkan. c. Tahap evaluasi 1 Siswa memberikan tanggapan 2 Siswa membuat kesimpulan. 39 Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pembelajaran melalui metode bermain peran terdapat langkah- langkah pelaksanaan yang sistematis dan terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam penelitian ini, langkah-langkah penerapan metode bermain peran untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman sebagai berikut: a. Tahap Persiapan 1 Mengidentifikasi Masalah Guru berdialog dengan siswa mengenai kegiatankebiasaan yang termasuk hidup bersih dan sehat di rumah, sekolah dan tempat bermain. Selanjutnya guru memberikan informasi mengenai kebiasaan yang harus dilakukan agar selalu bersih dan sehat, seperti kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar setelah melakukan berbagai macam kegiatan. Selain itu, guru menanyakan pada siswa, apakah siswa pernahsering melakukannya. 2 Menjelaskan Masalah Guru membimbing siswa membaca bacaan dengan memanfaatkan media gambar. Selanjutnya, guru memberikan penjelasan pada siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan metode bermain peran berdasarkan bacaan tersebut. Dalam bermain peran dengan topik hidup bersih dan sehat, kegiatan yang akan merupakan aplikasi dari bacaan yang telah disusun untuk 40 meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan yang dilakukan meliputi menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar. 3 Menjelaskan Bermain Peran Bermain peran yaitu kegiatan yang dilakukan seseorang dengan memerankan peran orang lain. Dalam hal ini siswa berperan dan melakukan kegiatan sesuai dengan topik yang sedang dibahas. b. Tahap Pelaksanaan 1 Memilih Peran Dalam memilih peran, guru meminta dua orang siswa yang menjadi subjek penelitian untuk berperan dan melakukan kegiatan sesuai dengan peranan yang telah ditentukan. 2 Mengatur Setting Dalam melakukan peranan masing-masing siswa diberikan percakapan untuk mempermudah siswa dalam memerankan peranannya. Setting disusun sedemikian rupa sehingga ruang kelas menjadi lokasi ruang rumah, ruang kelas dan tempat bermain. 3 Mempersiapkan Peneliti Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. 41 4 Pemeranan Kegiatan dimulai dengan siswa membaca skenario dan memahami isi dari dialog agar kegiatan yang diperankan sesuai dengan skenario. Selanjutnya siswa bermain peran sesuai dengan peranannya masing- masing. 5 Mengukuhkan Bermain Peran Peneliti bertugas untuk mengamati siswa dalam bermain peran dan mengamati guru yang memiliki peran untuk memandu jalannya kegiatan bermain peran. Apabila terdapat siswa yang belum sesuai dalam melakukan peranannya, maka guru memberikan contoh dan dapat membantu kesulitan yang dialami siswa. 6 Menyudahi Bermain Peran Kegiatan bermain peran dihentian setelah kegiatan yang diperankan oleh siswa selesai. Selanjutnya guru mengajak siswa berdialog mengenai perasaan siswa dalam bermain peran. c. Tahap Evaluasi 1 Diskusi dan Evaluasi Dalam tahap ini guru berdiskusi dan mengadakan evaluasi dengan siswa mengenai kesulitan yang dialami oleh siswa. Selanjutnya guru mengadakan tanya jawab terkait materi membaca pemahaman.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU:Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi.

0 4 33

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE INVENTORI MEMBACA INFORMAL BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II PADA SEMESTER 1 SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI METODE BERMAIN UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS PERSIAPAN DI SLB WIYATA DHARMA 3 NGAGLIK.

0 0 133

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KEMAMPUAN ARTIKULASI MELALUI METODE PEER TUTORIAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR IV DI SLB BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 210

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BENDA MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR 2 DI SLB BHAKTI KENCANA BERBAH.

0 1 214

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MEDIA KORAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR V DI SEKOLAH LUAR BIASA B KARNNAMANOHARA.

0 4 220

PENGARUH BERMAIN MEMANTULKAN BOLA TERHADAP KOORDINASI MATA-TANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB BHAKTI KENCANA II JETAK, SENDANGTIRTO, BERBAH, SLEMAN.

0 1 85