Pendekatan Penelitian Subjek Penelitian

51 b. Perlakuan dan pengamatan, c. Refleksi. Pelaksanaan tindakan berkembang melalui daur ulang yang berbentuk spiral dan dimulai dari perencanaan planning, diteruskan dengan pelaksanaan tindakan acting, serta diikuti dengan pengamatan sistematis terhadap tindakan yang dilakukan observing. Refleksi berdasarkan hasil pengamatan reflecting, dilanjutkan dengan perencanaan tindakan berikutnya dan seterusnya sampai tujuan pelaksanaan tindakan ini berhasil. Metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa tunarungu adalah metode bermain peran. Urutan kegiatannya sebagai berikut: 1. Perencanaan Perencanaan dilaksanakan di SLB Bhakti Kencana Berbah sebelum dimulai tindakan pada siklus I dan siklus II. Perencanaan yang dilakukan pada siklus II berdasarkan pada hasil analisis dan evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Perencanaan penelitian ini disiapkan oleh peneliti, dan dalam tindakannya peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV SLB. Adapun tahap perencanaan tindakan yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada anak tunarungu, meliputi: a. Melakukan observasi untuk melihat kemampuan awal siswa dan mencocokkan dengan data sebelumnya. 52 b. Mengadakan koordinasi dengan guru mengenai masalah yang akan menjadi fokus dalam penelitian. c. Melakukan diskusi dengan guru mengenai tema dan penggunaan metode bermain peran sebagai metode pembelajaran membaca pemahaman. Adapun tema yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hidup bersih dan sehat. d. Menyusun RPP dengan materi kemampuan membaca pemahaman. Penyusunan RPP dilakukan oleh guru dan peneliti. Materi yang akan diajarkan dalam tindakan mengacu pada isi RPP. Pada setiap RPP dilampirkan lembar kerja siswa berupa soal-soal yang sesuai dengan materi dalam RPP tersebut. Lembar kerja siswa tersebut berbentuk soal essay dan tes performance. Penetapan indikator untuk setiap pertemuannya berdasarkan pada kemampuan yang telah diperoleh siswa pada pertemuan sebelumnya dengan tetap mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sejak awal, yaitu kemampuan membaca pemahaman. Berikut ini adalah materi yang telah dijabarkan dalam indikator-indikator untuk setiap pertemuan. 53 Tabel 2. Penjabaran Indikator Tiap Pertemuan No. Pertemuan Indikator 1. Pertemuan ke 1 Memahami cerita “Membantu Ibu di Dapur” 2. Pertemuan ke 2 Mampu mengaplikasikan kegiatan positif dalam cerita “Membantu Ibu di Dapur” 3. Pertemuan ke 3 Memahami cerita “Membersihkan Rumah ” 4. Pertemuan ke 4 Mampu mengaplikasikan kegiatan positif dalam cerita “Membersihkan Rumah ” 5. Pertemuan ke 6 Mem ahami cerita “Membalut Luka” 6. Pertemuan ke 7 Mampu mengaplikasikan kegiatan positif dalam cerita “Membalut Luka ” e. Membuat skenario bermain peran berdasarkan tema dan tujuan yang telah ditetapkan. Tema yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas menggunakan metode bermain peran yaitu hidup bersih dan sehat dengan sub tema hidup bersih dan sehat di rumah. Adapun skenario bermain peran yang digunakan sebagai berikut : 1 Skenario Bermain Peran “Membantu Ibu di Dapur” Pagi hari, di hari Minggu. Ibu : menyiapkan sayuran yang akan di masak. Andi : “Ibu masak apa?” Ibu : “Sayur sop. Andi, bantu Ibu mencuci wortel ini ya.” Andi : “Iya, bu.” mencuci wortel. 54 Ibu : memasak sayur sop. Setelah matang, menuang sayur sop dalam mangkuk. “Andi, tolong sayur sopnya ditaruh di meja makan.” Andi : “Baik, bu.” Ibu : “Andi, sebelum makan cuci tangan dulu ya” Andi : “Iya, bu.” Andi dan Ibu mencuci tangan dengan langkah mencuci tangan yang benar, yaitu: a Membasahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir. b Menggunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah. c Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasilkan busa secukupnya selama 15-20 detik. d Kemudian membilasnya dengan air bersih dan memastikan tidak ada busa sabun yang tersisa di sela-sela jari. e Lalu mengeringkan tangan dengan tisu atau handuk kering. Ibu : “Mari kita berdoa sebelum makan.” Andi : sikap berdoa “Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban- naar. Aamiin” Ibu : “Aamiin.” Ibu dan Andi makan bersama. Setelah makan, Andi : membantu Ibu membersihkan meja makan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DII DI SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

0 0 29

PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU:Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi.

0 4 33

PENGARUH PENERAPAN METODE MATERNAL REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE INVENTORI MEMBACA INFORMAL BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II PADA SEMESTER 1 SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI METODE BERMAIN UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS PERSIAPAN DI SLB WIYATA DHARMA 3 NGAGLIK.

0 0 133

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR II DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 236

PENINGKATAN KEMAMPUAN ARTIKULASI MELALUI METODE PEER TUTORIAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR IV DI SLB BHAKTI WIYATA KULON PROGO.

0 0 210

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BENDA MELALUI MEDIA POWERPOINT PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR 2 DI SLB BHAKTI KENCANA BERBAH.

0 1 214

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MEDIA KORAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR V DI SEKOLAH LUAR BIASA B KARNNAMANOHARA.

0 4 220

PENGARUH BERMAIN MEMANTULKAN BOLA TERHADAP KOORDINASI MATA-TANGAN PADA ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB BHAKTI KENCANA II JETAK, SENDANGTIRTO, BERBAH, SLEMAN.

0 1 85