46
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut “Penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman pada siswa tunarungu kelas IV SLB Bhakti Kencana Berbah
”.
47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas classroom action research
yang bertujuan untuk memperoleh data dengan melihat peningkatan kemampuan membaca pemahaman dari suatu tindakan melalui metode bermain peran pada
anak tunarungu kelas IV di SLB Bhakti Kencana. PTK merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan
yang dilakukan oleh guru meliputi perencanaan hingga penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk
memperbaiki maupun meningkatkan kualitas pendidikan atau pengajaran yang diselenggarakan Burhan Elfanani, 2012: 14-15. Penelitian tindakan kelas yang
dilakukan ini berkolaborasi dengan guru kelas IV di SLB Bhakti Kencana Berbah sebagai kolaborator sekaligus pengajar. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa tunarungu kelas IV SLB Bhakti Kencana Berbah, melalui metode bermain peran.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tunarungu kelas IV di SLB Bhakti Kencana Berbah. Subjek berjumlah 2 orang yang terdiri dari 1 siswa
putra dan 1 siswa putri dengan kriteria subjek sebagai berikut:
48 1.
Siswa tunarungu dengan kategori berat dan ringan kelas IV SDLB yang menggunakan komunikasi total komtal dalam berkomunikasi.
2. Siswa sudah dapat membaca dengan lancar tanpa harus mengeja, namun
belum memahami bacaan dengan baik. 3.
Siswa tunarungu dengan kemampuan membaca pemahaman yang belum optimal, khususnya dalam mengidentifikasi dan memahami isi bacaan serta
mengungkap kembali isi bacaan. 4.
Kemampuan membaca pemahaman tiap subjek sebelum diberikan tindakan di bawah kriteria ketuntasan minimal KKM yaitu sebesar 60.
Adapun deskripsi dari masing-masing subjek yaitu sebagai berikut: 1.
Subjek I a.
Identitas Subjek Nama
: HA Samaran Usia
: 11 tahun Jenis Kelamin
: laki-laki Alamat
: Piyungan b.
Karakteristik Subjek Anak
merupakan penyandang
tunarungu dengan
tingkat kehilangan pendengaran ringan dan masih mempunyai sisa pendengaran.
Anak mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan oral. Anak terlibat aktif di dalam pembelajaran. Anak mampu bekerja sama dengan baik dan
mampu mematuhi instruksi yang diberikan oleh guru. Anak antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru. Dalam proses belajar, anak mampu
49 menulis dengan baik kata atau kalimat baik yang ditulis oleh guru di
papan tulis maupun yang diucapkan secara langsung oleh guru. Subjek mampu membaca dengan lancar. Namun, dalam pemahaman bacaan
subjek masih rendah. 2.
Subjek II a.
Identitas Subjek Nama
: MM samaran Umur
: 12 tahun Jenis Kelamin
: Perempuan Alamat
: Berbah b.
Karakteristik Subjek Anak
merupakan penyandang
tunarungu dengan
tingkat kehilangan pendengaran berat. Anak mampu berkomunikasi dengan
bahasa isyarat dan oral. Hubungan sosial dengan teman yang lain cukup baik. Walaupun demikian, subjek tergolong anak yang pendiam. Dalam
proses belajar, anak mampu membaca dengan lancar dan memperhatikan tanda baca serta mampu menulis dengan baik kata atau kalimat yang
ditulis oleh guru di papan tulis tetapi belum mampu menuliskan kata atau kalimat yang diucapkan langsung. Selain itu, anak kurang mampu pada
aspek pemahaman. Anak masih sulit untuk mengerti berbagai pertanyaan pemahaman bacaan yang diajukan. Biasanya anak membutuhkan waktu
yang lama untuk menangkap informasi, sehingga informan harus
50 memberikan informasi dengan perlahan dan menggunakan bahasa isyarat,
oral maupun gesture untuk memahamkan suatu informasi pada anak.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah model Kemmis dan McTaggart. Model ini menggunakan empat komponen penelitian dalam siklus
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun gambar desain model Kemmis dan McTaggart Suharsimi Arikunto, 2006: 84, sebagai berikut:
Gambar 2. Model Penelitian spiral Kemmis dan McTaggart
Keterangan : 1.
Siklus I a.
Perencanaan, b.
Perlakuan dan pengamatan, c.
Refleksi. 2.
Siklus II a.
Perencanaan,