Benda uji Pengujian kehalusan dengan alat blaine dan turbidimeter .1 Dengan alat blaine

99 dari 128 cetakan dan dasar pelat dengan kain seperlunya untuk menghilangkan kelebihan pelapis dan untuk menjadikan supaya tipis pada permukaan bagian dalam. Apabila menggunakan pelumas yang disemprotkan, semprotkan secara langsung pada muka cetakan dan dasar pelat dengan jarak antara 150-200 mm untuk memperoleh daya tutup yang sempurna. Setelah penyemprotan, jika perlu seka permukaan dengan kain untuk membuang kelebihan pelumas yang disemprotkan. Lapisan yang menempel dianggap memadai apabila penekanan dengan jari membekas. 2 Tutup permukaan bagian yang akan disambungkan dengan gemuk sewaktu kedua cetakan digabungkan. Jumlahnya harus cukup sewaktu kedua bagian disatukan kuat- kuat. Buang kelebihan gemuk dengan kain. 3 Setelah menempelkan cetakan pada dasar pelat jika tipe klem dibaut hati-hati hilangkan dengan kain kering setiap kelebihan minyak atau gemuk dari permukaan cetakan dan dasar pelat yang menggunakan pelapis kedap air, sebagai pelapis adalah parafin, microcritaline wax , atau campuran dari 3 bagian parafin dan 5 bagian berat rosin. Cairkan pelapis dengan pemanasan antara 110 ± 120 o C. Bidang kontak bagian luar antara cetakan dan dasar pelat dibuat kedap air dengan menggunakan pelapis yang telah dicairkan. CATATAN 102 Karena pelumas dengan semprot menguap, cetakan harus diperiksa pelapisannya sesaat sebelum digunakan. Jika penyemprotan telah lama, perlu disemprot kembali. CATATAN 103 Penggunaan straight parafin diperbolehkan jika terjamin sambungan kedap air, oleh karena kekuatan parafin rendah maka bila cetakan tidak terikat pada dasar pelat harus digunakan campuran parafin dan rosin. Campuran parafin dan rosin mungkin sukar dihilangkan waktu cetakan dibersihkan dan sambungan kedap air, dapat dijamin dengan parafin saja, dengan sedikit memanaskan cetakan dan dasar pelat sebelum menggosok sambungan. Cetakan tersebut diatas harus didiamkan untuk mengembalikan sampai suhu semula.

7.2.6.8 Prosedur

1 Komposisi Mortar 1 Rasio perbandingan yang proposional dari mortar standar adalah satu bagian berat semen dengan 2,75 bagian berat pasir standar yang dinilai. Faktor air- semen adalah 0,485 untuk semua jenis semen portland dan 0,460 untuk jenis semen portland yang mengandung udara. Jumlah air pencampur untuk jenis semen lain sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu laju alir 110 ± 5 dan dinyatakan sebagai persen berat terhadap semen. 2 Kuantitas dari bahan yang akan dicampur pada waktu yang sama didalam suatu kumpulan mortar untuk membuat enam dan sembilan contoh uji adalah sebagai berikut: Tabel 18 Komposisi mortar Jumlah benda uji Material 6 9 Semen gram 500 740 Pasir gram 1375 2035 Air mL - Portland 242 359 - Portland yang mengandung udara 230 340 - Lain-lain dengan laju alir 110 ± 5 --- --- 100 dari 128 2 Persiapan mortar Dicampur secara mekanik berdasarkan prosedur Lampiran C. 3 Penetapan alir Seka, bersihkan dan keringkan bagian atas meja alir secara hati-hati, dan tempatkan cetakan alir ditengahnya. Letakkan lapisan mortar dengan ketebalan ± 25 mm dalam cetakan dan tumbuk 20 kali dengan penumbuk. Tekanan penumbukkan harus diatur sedemikian rupa sehingga cukup mengisi bagian cetakan serba sama. Kemudian isi cetakan dengan mortar dan tumbuk seperti pada lapisan pertama. Iris mortar untuk mendapatkan permukaan yang rata, ratakan bagian atas cetakan dengan menggunakan sisi yang lurus dari pisau aduk hampir tegak lurus pada cetakan dengan gerakan menggergaji bagian atas cetakan. Seka meja alir sampai bersih dan kering, dengan hati-hati untuk menghilangkan air dari sekeliling sudut cetakan. Angkat cetakan dari mortar 1 menit setelah pengerjaan selesai. Segera turunkan meja setinggi 13 mm sebanyak 25 kali dalam 15 detik. Aliran adalah hasil penambahan diameter rata-rata dari tumpukan mortar, diukur sekurang- kurangnya 4 tempat pengukuran, dinyatakan sebagai presentase dari diameter dasar semula. Lakukanlah percobaan dengan mortar yang presentase airnya divariasikan sampai diperoleh aliran yang diinginkan. Tiap kali melakukan percobaan memakai mortar baru. 4 Pencetakan benda uji a Biarkan mortar dalam mangkuk pengaduk, aduk selama 90 detik tanpa penutup. Selama selang waktu 15 detik pertama, segera bersihkan mortar yang menempel pada dinding mangkuk. Kemudian aduk kembali selama 15 detik pada kecepatan sedang. Segera setelah pengadukan selesai, pengaduk digoyangkan untuk melepas mortar yang menempel dan masukkan kedalam mangkuk. b Apabila duplikat diinginkan, kembalikan mortar dari meja alir ke mangkuk. Segera turunkan yang menempel pada dinding mangkuk dan kemudian aduk kembali seluruh adonan selama 15 detik pada kecepatan sedang. Setelah pencampuran selesai, pengaduk harus digoyangkan untuk membuang kelebihan mortar dalam mangkuk. c Apabila adonan duplikat diperlukan untuk uji tambahan, pengujian alir ditiadakan dan mortar dibiarkan dalam mangkuk pengaduk selama 90 detik tanpa penutup. Selama 15 detik terakhir, segera bersihkan mortar yang menempel pada dinding mangkuk. Kemudian aduk kembali selama 15 detik pada kecepatan sedang, setelah pengadukan selesai, goyang-goyangkan pengaduk ke dalam menjatuhkan mortar yang menempel ke dalam mangkuk pengaduk. d Mulailah pencetakan benda uji dengan waktu tidak lebih dari 2 menit dan 30 detik setelah selesai pengadukan. Tempatkan lapisan mortar setebal ± 25 mm kira-kira ½ kedalaman cetakan pada semua ruang cetakan kubus. Tumbuk mortar dalam masing-masing ruang kubus sebanyak 4 X 8 tumbukan dalam waktu ± 10 detik, tumbukkan pada putaran ke-2 putaran selanjutnya, harus tegak lurus terhadap putaran tumbukkan terdahulu dan terdiri atas 8 tumbukkan yang berdekatan satu sama lain pada permukaan benda uji, seperti dijelaskan dalam Gambar 17. Tekanan penumbukkan harus cukup untuk menyakinkan pengisian cetakan serba sama. Penumbukkan yang terdiri dari 4 putaran 32 tumbukan harus selesai untuk satu kubus sebelum dilanjutkan ke kubus yang lainnya. Bila