Peringatan keselamatan 1 Alat pengukur tekanan harus mempunyai kapasitas 4,1 MPa.

93 dari 128 3 Alat pengatur tekanan otomatis harus berfungsi setiap saat 4 Atur katup pengaman sehingga akan bekerja pada tekanan 6 – 10 di atas tekanan maksimum 2,1 MPa, spesifikasi yang ditetapkan dalam metoda uji ini yaitu ± 2,3 MPa. Seandainya pemanufaktur memberikan petunjuk khusus mengenai perawatan katup pengaman, ikutilah petunjuk khusus tersebut, jika tidak ada periksa katup pengaman 2 kali setiap tahun. Periksa katup pengaman agar terbuka atau diatur supaya terbuka pada tekanan ± 2,3 MPa. Jauhkan arah pembuangan katup pengaman dari penguji. CATATAN 99 Keadaan yang tidak diharapkan mungkin terjadi. Sebagai contoh, dalam satu kejadian pengatur tekanan otomatis tidak berfungsi, katup pengaman macet dan penunjuk pengatur tekanan yang tadinya menunjukkan O mendadak naik melampaui batas maksimum dan berhenti pada posisi yang salah. Kondisi pengatur tekanan ini akhirnya diketahui dan tekanan yang tidak diketahui besarnya dilepaskan sebelum kerusakan alat terjadi. 5 Penguji pakailah sarung tangan kulit untuk mencegah terbakarnya tangan ketika melepaskan bagian atas autoclave pada akhir pengujian, jauhkan arah katup pembuangan dari penguji. Sewaktu melepaskan tutup autoclave, miringkan sehingga uap yang akan dikeluarkan menjauhi penguji. Penguji harus berhati-hati untuk mencegah luka bakar yang disebabkan oleh air panas yang telah digunakan dalam autoclave. 6 Harus waspada bahwa pada sebagian besar alat autoclave, kembalinya jarum penunjuk ke titik semula atau ke titik awal tidak berarti menunjukkan bahwa tekanan didalam alat autoclave sudah nol, kemungkinan masih tersisa tekanan yang cukup berbahaya

7.2.5.5 Jumlah benda uji Buat paling sedikit satu benda uji

7.2.5.6 Penyiapan cetakan benda uji Siapkan cetakan benda uji sesuai dengan Gambar 10.

7.2.5.7 Penyiapan benda uji 1 Pencampuran pasta semen

Siapkan pasta yang terdiri dari 650 gram semen dan air yang cukup untuk mendapatkan pasta dengan konsistensi normal. Campurkan adonan pasta sesuai dengan prosedur yang dijelaskan pada Lampiran C. Baik benda uji untuk penentuan waktu pengikatan maupun benda uji untuk pengujian dengan autoclave dapat dibuat dari adonan yang sama. Jika pasta yang digunakan untuk penentuan waktu pengikatan adalah contoh pasta yang telah digunakan untuk penentuan konsistensi normal, seperti diuraikan pada butir 7.2.3, maka benda untuk pengujian dengan autoclave dapat segera disiapkan dari pasta yang masih tersedia. 2 Pencetakan benda uji Segera setelah selesai persiapan benda uji untuk pengujian waktu pengikatan, cetak benda uji dalam dua tahap. Setiap tahap dipadatkan dengan ibu jari atau telunjuk dengan menekan pasta ke arah sudut-sudut cetakan dan sepanjang permukaan cetakan, sampai menghasilkan benda uji yang tercampur rata. 94 dari 128 Permukaan dipadatkan, kelebihan pasta dipotong hingga rata dengan permukaan cetakan menggunakan pisau aduk, dan haluskan permukaan dengan beberapa gerakan pisau aduk. Selama pengerjaan mencampur dan mencetak kedua tangan dilindungi dengan sarung tangan karet. 3 Penyiapan benda uji Segera letakkan cetakan yang telah terisi pasta dalam ruang lembab selama paling sedikit 20 jam. Jika dikeluarkan dari cetakan sebelum 24 jam, benda uji harus tetap disimpan dalam ruang lembab sampai waktu pelaksanaan pengujian. 7.2.5.8 Prosedur 1 Pada 24 jam ± 30 menit setelah pencetakan, benda uji dikeluarkan dari ruang lembab, segera diukur panjangnya setiap benda uji dengan alat pembanding panjang dan masukkan ke dalam autoclave harus berisi air secukupnya pada suhu 20 – 28 o C, untuk menjaga agar uap tetap jenuh selama pengujian dilakukan. 2 Untuk memberi kesempatan udara keluar dari autoclave selama periode pemanasan pendahuluan biarkan katup pelepasan terbuka sampai uap air mulai keluar lihat peringatan keselamatan. Kemudian katup ditutup dan naikkan suhu autoclave secara bertahap sampai mendapat tekanan uap 2 MPa selama waktu 45 – 75 menit sejak pemanasan dimulai. Tekanan dijaga 2 ± 0,07 MPa selama 3 jam. Pada akhir periode 3 jam, pemanasan dihentikan dan autoclave didinginkan secara bertahap sampai mencapai tekanan kurang dari 0,07 MPa dalam waktu kira-kira 1,5 jam. Pada akhir periode 1,5 jam, secara perlahan-lahan sisa tekanan sedikit demi sedikit dilepaskan dengan membuka katup pelepasan sampai tekanan atmosfir tercapai. Kemudian autoclave dibuka, benda uji dikeluarkan dan kemudian direndam dalam air panas pada suhu diatas 90 o C. Dalam waktu 15 menit, dinginkan air disekeliling benda uji secara bertahap dengan penambahan air dingin hingga suhu air turun sampai 23 o C. Jaga air disekeliling benda uji pada suhu 23 o C selama 15 menit, kemudian permukaan benda uji dikeringkan dan diukur kembali panjangnya dengan alat pembanding panjang. CATATAN 100 Bila dikehendaki pembacaan pada suhu 27 o C disarankan agar benda uji setelah dikeluarkan dari ruang lembab ditempatkan di dalam air yang suhunya dipertahankan pada 27 o C untuk sekurang-kurangnya 15 menit, keluarkan dan ukur panjang setiap benda uji dengan alat pembanding panjang, kemudian panaskan dalam autoclave. Setelah selesai keluarkan dari autoclave dan dinginkan benda uji dengan airnya hingga suhu 27 O C dalam 15 menit. Pertahankan benda uji pada suhu tersebut dalam air selama kemudian ukur panjang setiap benda uji dengan alat pembanding panjang. 7.2.5.9 Perhitungan Hitung perubahan panjang benda uji sebelum dan sesudah pengujian autoclave dalam persen dengan ketelitian 0,01. Laporkan persentase pertambahan panjang sebagai pemuaian autoclave. Nyatakan pengurangan panjang dengan tanda kurang di muka angka persen. 7.2.6 Penentuan kuat tekan mortar semen hidrolik Penentuan kuat tekan mortar semen portland mengacu kepada ASTM C 109109M -02, Standard Test Method for compressive strength of hydraulic cement mortar . Metoda uji ini melingkupi penentuan kuat tekan mortar semen hidrolis dengan menggunakan cetakan kubus berukuran sisi 50 mm.